truth or dare (Jinhwan Version)

902 46 0
                                    

"Apa kau juga berpikir bahwa permainan tadi menyenangkan?" Lee Su Hyun menatap sebenyat laki-laki berambut blonde yang berada di sampingnya sebentar sebelum akhirnya ia terlihat mengalihkan pandangannya. Mengetahui ia sedang tak dihiraukan laki-laki itu lantas menghentikan langkahnua demi menatap gadis tersebut yang lantas berhasil membuat Lee Su Hyun juga menghentikan langkahnya.

"A-apa?" tanya gadis itu sedikit terbata sebelum akhirnya ia kembali berusaha mengalihkan pandangannya.

"Ada apa denganmu?"

"T-tidak."

"Kau lelah?" tanya laki-laki itu sekali yang merasa tak puas dengan jawaban gadis yang lebih muda darinya tersebut. Namun sekali lagi gadis itu berusaha mengalihkan pandangannya.

"I'm okay, o-oppa." Jawab Lee Su Hyun kali ini. Namun laki-laki itu masih belum puas kiranya.

"Jadi kau tak suka saat aku mengajakmu bertemu dengan temanku?"

"A-aniya. Bukan seperti itu," ucap Lee Su Hyun yang pada akhirnya berusaha meyakinkan. Ia mencoba untuk tersenyum namun bukan senyum yang biasanya ia tunjukkan kini lebih terkesan dipaksakan.

"Okay, ayo lekas kita pulang sebelum matahari terbenam," ujar laki-laki itu pada akhirnya melanjutkan langkahnya dan mebiarkan gadis itu berada di belakangnya. Lee Su Hyun menatap punggung itu pergi darinya ssbelum akhirnya ia terdengar mendengus kesal. Bagaimana tidak, sebelum mereka memutuskan pergi-mungkin lebih tepatnya Lee Su Hyun yang merajuk untuk pergi-mereka sempat memainkan permainan truth or dare. Ya, sebuah permainan yang biasa dilakukan remaja saat ini. Namun bukan itu poinnya. Pusat rasa kesalnya kali ini ada pada laki-laki itu.

Mungkin ia terkesan konyol saat ia berharap laki-laki itu akan menjawab dirinya adalah tipe gadis yang laki-laki tersebut sukai saat ditanya tentang gadis yang ia sukai. Ia tahu ia bukan apa-apa bagi laki-laki itu. Laki-laki itu hanya menganggapnya sebagai seorang adik. Tak lebih. Tapi akan terasa lebih konyol lagi saat laki-laki itu bilang 'tak ada'. Ia tak yakin dengan adanya hal itu, laki-laki itu tengah menyembunyikan sesuatu darinya.

"Su Hyun ah. Jika kau ditanya tengang tipe--"

"Aku akan memilihmu!" Dalam sekejap Lee Su Hyun menutup mulutnya yang mulai melantur kali ini. Lee Su Hyun cepat-cepat mengalihkan pandangannya sekali lagi saat laki-laki itu terlihat menghentikan langkahnya dan mulai melangkah ke arahnya dengan wajah penuh tanya.

"Apa yang kau katakan?" Lee Su Hyun menutup kedua matanya. Bodoh, batinnya. Mungkin saja kini wajahnya merah padam atas rasa malu akan kebodohannya saat ini. Namun ayolah ia hanya mengatakan yang sebenarnya, tapi seharusnya tidak secepat ini.

"Apa yang kau katakan Su Hyun?" tanya laki-laki itu sekali lagi. Lee Su Hyun terdengar menarik nafasnya dalam-dalam. Tak mungkin kini jika ia melakukan pembenaran. Semuanya sudah terlambat, pikirnya.

"N-ne, jika mereka bertanya padaku tentang pertanyaan sama aku akan menjawab oppa-lah tipeku," ucap gadis iti ragu. Ia lalu menundukkan kepalanya malu. Ia tahu hal ini tak ada gunanya.

"Tapi aku tahu, aku bukanlah---" Lee Su Hyun mengerjapkan matanya saat entah sejak kapan bibirnya kini melekat dengan bibir laki-laki itu. Butuh beberapa detik lamanya sebelum akhirnya laki-laki itu menjauhkan wajahnya dan menatapnya tamat. Lee Su Hyun sempat menahan nafasnya saat laki-laki itu tersenyum penuh arti padanya.

"Mianhae. Aku takut kau akan menolakku jika aku mengatakannya tadi." Laki-laki itu menghentikan kalimatnya sebelum ia akhirnya mengembangkan senyumnya saat semu kemerahan tetlihat begitu jelas di kedua pipi gadis di hadapannya tersebut.

"Tapi kini aku tahu jelas apa jawabannya. Su Hyun ah, you're my type."

My Type Series ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang