GoodBye Kiss

604 12 2
                                    

Cast :
- Lee Donghae
- Sandara Park
- Nam Bora, and others....
Note : Story ini milik author,bila ada kesamaan cerita, alur ,atau lain sebagainya. itu hanya unsur keenggaksengajaan.. jadi maklumin aja y....

"hal yang menyakitkan dari patah hati adalah, saat dimana dia terlihat baik-baik saja..."


-story begin-

Seorang pria berlari kecil setelah turun dari mobil mewahnya sembari menutup kepalanya dengan tangan kanannya, di tengah hujan gerimis. Ia berlari kearah kafe yang cukup terkenal didaerah gangmam. Senyumnya merekah saat mendapati seorang gadis menatapnya,dengan wajah cemberut, lalu membuang wajahnya saat mengetahui pria yang dia tunggu sedari tadi telah tiba. Pria bernama lengkap Lee Donghae itu menghampirinya. lalu, memberikan seikat bunga mawar merah yang dia sembunyikan dibalik punggung dengan tangan kirinya. "mianhae....aku terlambat, sekarang bisakah kau tersenyum, jika kau tersenyum maka hujan akan segera berhenti" ucap donghae dengan wajah tak bersalahnya. Mendapat perlakuan romantis seperti itu, hati bora dengan terpaksa luluh, dia menerima bunga itu dengan senyum cantik dibibirnya. Tangannya menepuk-nepuk jas donghae yang sedikit basah, merekapun tersenyum bersama lalu memasuki kafe itu.

Dari seberang jalan seorang gadis berpayung, menatap mereka dengan pandangan kosong, tak peduli udara dan angin yang dingin akibat hujan, menembus kulitnya. dia tetap memandang pasangan yang tengah bahagia itu. Sejenak ia teringat kata-kata donghae beberapa bulan yang lalu.
"Dara-ya...Aku tersadar Banyak perbedaan diantara kita. Aku tak yakin bisa melanjutkan hubungan ini, dan juga, aku...aku rasa, aku jatuh cinta pada gadis lain!!" Gadis bernama sandara itu tak terasa meneteskan air matanya,membuat orang-orang yang lewat disekitarnya menatap aneh.

"Oppa...apa yang kau lihat?" tanya bora saat donghae terdiam menatap jendela kafe yang transparan. "ahhh..aniyo..makanlah!!" donghae tersenyum,membelai rambut panjang bora yang tengah makan dengan lahap, donghae kembali menatap jendela kafe dan teringat ucapan seorang gadis, "oppa...aku takkan bisa menahanmu untuk tetap bersamaku,aku tahu hal seperti ini akan terjadi,bahkan setelah 4 tahun kita bersama" donghae mengalihkan pandangannya,tersenyum kecil pada bora yang tengah menatapnya penuh cinta.

Beberapa saat kemudian, bora mengajak donghae menonton, bermain game, berjalan bergandengan tangan, bahkan bersepeda ditepi sungai han. Dara yang ternyata sedari tadi mengikuti donghae seperti bayangan. Tersenyum getir,melihat donghae yang terlihat ceria bersama bora. Matanya memerah menahan tangis teringat hal yang sama pernah dilakukannya bersama donghae,pria yang pernah mengisi kehidupannya,bahkan kini masih ada dihatinya.

Dara bersembunyi dibalik sebuah bangungunan saat donghae melangkah ke sebuah coffe shop yang semula didatanginya. Tangan dara mengambang diudara,seolah menyentuh punggung donghae yang hangat. Hujan kembali turun donghae berlari seraya membawa 2 gelas coffelatte ditangannya. Menghampiri bora yang menunggunya di kursi taman. Donghae menyerahkan dua gelas kopinya pada bora,kemudian membuka jasnya, lantas digunakannya untuk memayungi dirinya dan bora. Donghae dan bora berlari sembari tertawa kecil mencari tempat perlindungan.

Dara masih terpaku disudut coffe shop dengan tubuhnya yang mulai basah karna air hujan yang jatuh, tak peduli dengan payung biru yang dipegangnya. Dia membiarkan air hujan membasahinya, air mata yang semakin deras tak terlihat lagi karna telah bercampur air hujan diwajahnya. Namun Seketika dadanya terasa sesak saat matanya menangkap donghae yang mengecup dahi bora disela menikmati kopi panas mereka. Tak hentinya senyum terukir di wajah kedua pasangan itu. Dara sudah tak kuat lagi melihat pemandangan itu. Dengan langkah gontai ia berusaha meninggalkan tempatnya berdiri. Ia menjatuhkan payungnya,lalu berjalan pergi, sembari memeluk tubuhnya yang mulai menggigil. Isakan-isakan kecil keluar dari bibirnya. orang-orang disekitar yang melihatnya memandang iba.

Dara berjalan menyeret kakinya, sembari meremas dadanya yang terasa sakit, pandangannya kosong tak terarah. Tiba-tiba sebuah payung melindungi tubuhnya. Dara mendongak dan mendapati hyukjae yang tersenyum getir padanya. "pakailah kau bisa sakit...ige...kau meninggalkannya di meja kafe." ucap hyukjae seraya memberikan ponsel milik dara. Dara hanya diam menundukkan wajahnya, tak ingin sahabat dari mantan kekasihnya itu tau jika dirinya teluka. Hyukjae menarik kedua tangan dara,memaksanya untuk memegang payung dan ponselnya. Tanpa bicara lagi hyukjae pergi meninggalkan dara sendiri, karna dia tau gadis itu tak suka dikasihani.

Setelah kepergian hyukjae dara tak bisa lagi membendung perasaannya, saat pandangannya jatuh pada tangannya yang menggenggam payung,sebuah cincin dengan ukiran sederhana melingkar di jari manisnya, dia berjongkok menangis tersedu-sedu ditengah hujan deras yang mengguyur seoul sore itu. Sampai sesaat kemudian 2 pasang kaki berhenti di hadapannya.

"Eonni..." lirih gadis yang ternyata sahabatnya, bora. Dara mendongak dan pandangannya bertemu dengan pria yang dicintainya. Donghae menatap lekat mata dara yang sembab. Tak ingin terlihat bodoh, dara segera berdiri dan berlari secepat mungkin, untuk mnghindari dua orang yang disayanginya. Dara terus berlari tak tentu arah, menyebrangi jalan besar yang tengah sunyi karna lampu merah yang menyala.

"Dara-ya...!!" gendang telinga dara menangkap suara yang sangat dikenalinya. Dara yang berada diseberang jalan menengok ke arah suara donghae yang tengah mngejarnya, melihat donghae yang masih mengejarnya, dara kembali akan berlari, namun bola matanya menangkap lampu merah yang sudah berubah hijau, dara kembali menoleh ke arah donghae yang berada di tengah jalan,suara-suara decitan kendaraan terdengar saat donghae menerobos jalan yang penuh kendaraan. Matanya memanas saat donghae melangkah mendekat padanya, "dara-ya..."  lirih donghae mengulurkan tangan agar dara menyambut tangannya. Tak disangka, sebuah mobil bak terbuka melaju kencang, dan hampir tergelincir dijalanan yang basah dan licin, dara membulatkan matanya saat melihat sang supir berusaha menyeimbangkan laju mobilnya, namun supir yang terlihat gugup membanting stirnya mobilnya yang melaju kencang kekanan, ke arah donghae. Donghae mematung saat lampu terang mobil mengarah padanya, dara yang melihatnya segera berlari mendorong tubuh donghae ke arah trotoar...

"Brrrraaaakkk...." tubuh dara terhempas keudara dan jatuh di atas aspal yang dingin. Air hujan yang membasahi aspal berubah jadi merah.  Donghae  yang masih terkejut segera berlari kearah  tubuh mungil dara yang tergeletak tak berdaya.  Dia memeluk tubuh  dara yang bersimbah darah... Bora yang melihat kejadian tragis itu menutup mulutnya tak percaya dengan yang dilihatnya. Kakinya seakan membeku tak bisa bergerak sedikitpun, menatap sahabatnya berada dipelukan kekasihnya, dengan darah yang terus menetes dari pelipisnya. Bora meneteskan air matanya menyesali semua yang terjadi karna dirinya.

"Hae-ya... Lee donghae...Oppa...!!" gumam dara lirih pada donghae yang memeluknya, dara menyentuh wajah donghae,lalu menghapus air mata yang menetes dipipinya. Donghae tak mampu berkata apapun,dia memeluk tubuh dara semakin erat. "oppa...can you kiss me, jebal...?" lirih dara dipelukan donghae. Donghae menggeleng enggan melakukannya, "ani..kita harus kerumah sakit terlebih dulu,bertahanlah sebentar, jangan tinggalkan aku..!" dara tersenyum kecil mendengar nada khawatir dari mulut donghae. Donghae berteriak-teriak meminta bantuan pada orang-orang yang berkerumun disekelilingnya.

Dengan nafas terengah-engah,dara berusaha menyentuh pipi pria yang dicintainya kemudian jemarinya turun menyentuh bibir donghae yang bergetar karna tangisnya. Perlahan dara mendekatkan wajahnya,saat jarak wajah mereka hanya tinggal beberapa senti lagi, tiba-tiba dara menutup matanya perlahan, tangan penuh darah yang semula menyentuh lembut wajah donghae,kini terkulai lemah terjatuh ke pangkuan donghae. Bora yang melihat kejadian itu menjatuhkan ponselnya yang tengah menelfon ambulance. Tatapan sedih terlihat dari matanya yang memandang donghae yang tengah menjerit histeris. Terlihat dari leher donghae terjatuh sebuah kalung dengan bandul berupa cincin yang sama dengan yang dikenakan di jemari dara.

Seaat kemudian Donghae mendekatkan wajahnya para wajah dara yang terlihat putih pucat, dia mengecup bibir dara yang membiru dengan air mata yang menetes jatuh dipipi dara. Kemudian menutup wajah dara dengan kain putih yang sudah menutupi seluruh tubuhnya. "mianhae...." lirih donghae dalam tangis.

-Flasback-
Saat donghae mengatakan mencintai gadis lain, ternyata dia berbohong,donghae hanya tak ingin dara semakin tersiksa lebih lama  karna perlakuan keluarganya hanya karna perbedaan status mereka... Dan disaat berada didalam cafe, yang ditatap donghae dari jendela kafe adalah dara yang bersembunyi dibalik payung birunya. Bahkan didalam coffe shop donghae menyerahkan ponsel dara yang tertinggal di meja untuk dikembalikan dan menyuruh hyukjae  memberikan payung padanya.
-Flasback end-

"Tunggulah aku,tunggulah aku disana....!!!" gumam donghae seraya menatap sebuah bintang dilangit malam seoul....

-END-

FF OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang