engagement plan

2.4K 66 4
                                    

Sang in masih terdiam di kamarnya, bayangan bayangan keromntisan selama resmi menjadi kekasih dari seorang lee donghae kembali merasuki pikirannya. Bisa di bilang hidupnya berubah menjadi lebih indah dari sebelumnya walaupun rasa kekhawatiran yang entah datang dari mana terkadang merasuki jiwanya. Sang in masih ingat dengan jelas betapa rasa khawatir itu sangat mengganggu dirinya saat donghae menatap rekan bisnisnya seorang wanita seksi nan anggun dengan sangat intens. Tapi rasa khwatir itu menghilang ketika donghae secara tiba tiba datang kerumah atau pun ke kampusnya membawa sebuket bunga dengan warna merah segar dan memancarkan aroma harum, lalu memeluk atau pun mencium pipinya dengan sangat penghayatan. Sang in bisa merasa sedikit bangga ketika mata mata sirik orang yang melihatnya saat donghae menggenggam erat tangannya ataupun merangkulnya posesive seolah menyatakan kepemilikan atas seorang song sang in.

Bayangan bayangan indah dan juga sedikit rasa khawatir itu seketika hilang ketika seorang pelayan rumah mereka masuk dan meminta sang in turun untuk makan siang. Seperti biasa di hari minggu sang in selalu sendiri seperti ini, hidupnya sangat berbanding terbalik dengan orang orang yang ada di sekitarnya, seharusnya hari minggu adalah hari berkumpul seluruh keluarga tapi sang in hanya terduduk diam sendirian memakan hidangan ala restoran class high yang di sediakan oleh chef handal negaranya.

Saat sang in sedang memakan hidangan penutup, seseorang menepuk dengan pelan bahunya. Sang in yang terkejut refleks menoleh lalu melihat seorang pria memakai celana pendek selutut dengan kaos santai berwarna hitam yang ditutupi oleh jas berwarna coklat, sedang membawa bunga berwarna warni yang menutupi wajahnya.

Sang in sudah bisa menebak siapa pria itu, pria yang selalu memberikan kejutan kejutan indah pada dirinya. "Selamat siang nona manis" donghae tersenyum sangat tampan lalu menyerahkan bunga yang sedari tadi menutupi wajahnya.

"Apa kau sudah makan?"

"Sepertinya aku telat, kau sudah menghabiskan semuanya kan?" Donghae melihat hanya ada hidangan penutup di atas meja.

"Tentu saja tidak, aku bisa menyuruh nya untuk memasak kembali, jika kau ingin makan sekarang" sang in sudah ingin berteriak memanggil salah satu pelayannya sebelum donghae memberhentikannya dengan ciuman singkat di bibirnyal yang berhasil memberikan efek shock pada sang in.

"Melon?? Aku suka melon" donghae menghirup aroma bekas ciuman singkat mereka.

Sedang kan sang in hanya terdiam oleh ulah donghae, ini adalah pertama kalinya donghae mencium bibirnya.

Donghae hanya terkekeh dalam hati melihat ekspresi sang in bibirnya masih terbuka sangat menggoda bagi donghae, saat donghae ingin kembali menyatukan bibir mereka seketika donghae seperti tersadar dan seketika pula dia menjauh dari sang in.

"Kita makan di luar saja, cepat lah siap siap aku tunggu di mobil" donghae melangkah menuju mobilnya.

Di dalam mobil dia meraba jantungnya, dia bingung mengapa jantungnya berdetak dengan kencang,padahal dia tidak berlari maraton tadi. Donghae menggeleng gelengkan kepalanya mengenyahkan perasaan perasaan aneh yang menyelinap di seluk beluk hatinya.

Sang in mengetuk kaca jendela mobil donghae, donghae menoleh dia memandangi wajah sang in lalu menyentuh dadanya, ada apa ini? Apa yang rusak dengan diriku? Benak donghae lalu memalingkan wajahnya dari sang in, sang in yang panik melihat ekspresi donghae menambah volume ketukan nya pada kaca jendela mobil donghae.

Setelah yakin dia cukup bisa mengkontrol maraton di jantungnya dia membuka kunci pintu mobilnya, sang in yang begitu di buka pintu baginya langsung masuk dan menanyakan keadaan donghae.

"Apa kau baik baik saja? Kau terlihat sedikit pucat, biar ku lihat wajah mu" sang in mencari cari wajah donghae,

"sudahlah sang in aku baik baik saja" sang in masih ragu, namun di tekannya rasa penasarannya karena bagaimana pun donghae juga masih punya privasi bagi dirinya.

Bad Boy "errors into love"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang