I LOVE YOU!!

2.5K 74 22
                                    

Ketukan pintu yang terdengar berkali kali berhasil membangunkan sang in dari tidurnya. Dia mengengedip ngedipkan matanya mencoba mencari seluruh nyawanya. Betapa dia terkejut ketika menoleh ke kaca melihat penampilan lusuhnya dengan kemeja oversize yang benar benar over di tubuh mungilnya serta hotpant yang hampir tertutupi oleh panjangnya kemeja, tak hanya itu kondisi matanya pun sangat buruk sedikit membengkak dan merah di hidungnya. Dia masih ingat mengapa dia dalam keadaan mengenaskan seperti ini. Hanya satu nama yang ada di benaknya donghae. Yap! Setelah menyuruh donghae pergi, sang in menangis sejadi jadinya hingga tertidur.

Gedoran gedoran di pintu kamar hotelnya mau tidak mau memaksa sang in untuk turun dari tempat tidurnya dan berjalan malas ke arah pintu. Dia melihat dengan jelas wajah sang pengetok pintu di layar mungil yang ada di dinding kanan sebelah pintu. Wajah tampan khas seorang dokter tengah memenuhi layar tersebut.

"Oppa.. Maaf lama membuka pintunya" sang in tersenyum kikuk melihat maroo yang sedari tadi mengetuk ngetukkan sepatunya kelantai.

"Wajahmu kenapa?" Maroo mengerutkan keningnya melihat kondisi mengenaskan di wajah sang in.

"Ini.. Tadi aku habis menangis, aku merindukan mommy" lagi lagi rasa bersalah memasuki diri sang in, entah sudah keberapa kalinya dia membawa nama ibunya untuk menutupi kebohongannya. Maroo hanya mengangguk mencoba mempercayai semua kebohongan sang in. Karna dia sudah sangat tau siapa dalang dari pecahnya tangisan sang in kali ini, namun dia tak ingin memperpanjang masalah ini.

"Apa kau sudah makan?" Sang in menggeleng lemah.

"Yaak!! Sudah jam berapa ini dan kau belum makan? Cepat ganti bajumu, ayo kita makan bersama"

"Kau memangnya tidak sibuk di rumah sakit?"

"Kalau aku sibuk aku tidak akan di sini, sudah cepat lah ganti bajumu"

"Baiklah, tunggu sebentar ya" sang in langsung melangkah menuju kamar mandi mengganti pakaian lusuhnya dengan sebuah dress selutut berwarna biru tua. Dia hanya memoleskan lipstik dan sedikit bedak di wajahnya.

"Ayo" ajak sang in yang melihat maroo sedang asik denga ipadnya.

"Sudah selesai cepat sekali. Tapi baguslah aku memang tidak suka dengan wanita yang ribet dalam hal berpakaian" mereka langsung melangkah menuju lobi hotel. Namun langkah sang in terhenti saat pergelangan tangannya di tarik paksa oleh seseorang.

"Kau mau kemana?" Sang in menoleh dan melihat wajah tampan lee donghae dengan tatapan tajamnya.

"Kami mau makan" maroo langsung menjawab pertanyaan donghae sekaligus melepaskan dengan paksa tangan donghae di pergelang sang in, lalu menggenggam tangan sang in dan melangkah pergi. Donghae benar benar benci situasi ini, dia sangat ingin mengejar sang in dan berkata jangan pergi tapi gengsi seorang donghae benar benar besar.

"Tunggu!!!" Teriak donghae tak tertahankan lagi. Sang in dan maroo menoleh ke arah donghae bingung.

"Aku ikut kalian, kalian ingin makan kan? Kebetulan aku juga belum makan, jadi mari kita makan bersama" donghae langsung mensejajarkan langkahnya dengan sang in.

Mereka berkendara dengan mobil hitam pekat maroo. Sedari tadi donghae hanya melongo melihat sang in bisa tertawa dengan lebarnya mendengar lelucun bodoh dari maroo, seperti apa fungsi ekor monyet? Yang jawabannya benar benar tidak masuk akal, untuk menghitung monyet, 1ekor, 2ekor,3ekor. Namun Sang in langsung tertawa lebar.

"Apakah kau seorang dokter? Bagaimana kau bisa tertawa mendengar lelucon bodoh seperti itu?" Sang in langsung menatap donghae dengan sengit.

"Kau yang tidak punya selera humor yang tinggi, atau mungkin saraf tertawamu itu sudah putus oppa" maroo hanya diam mengamati kedua insan itu dan sesekali tertawa medengar pertengkaran keduanya.

Bad Boy "errors into love"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang