heartstrings

2.3K 74 7
                                    

Tiga hari sudah tiga hari semenjak kejadian di mall sang in tidak pernah menghubungi donghae. Bahkan pesan singkat pun tidak pernah masuk ke dalam kotak masuk smartphone nya. Pertanyaan demi pertanyaan merasuki otak donghae, Apa smartphone ku sedang bermasalah? Apa handphone ku ini kurang cangging?!! Jawabannya adalah tidak!! Bukan salah handphone nya. Tapi ini salah donghae, dia terlalu ego untuk menghubungi wanita itu.keegoisan donghae pun kembali muncul dengan pernyataan pernyataan yang muncul di otaknya' Lalu aku harus berbuat apa? Seharusnya dia mengerti kan, bukannya dia mencintai ku? Jadi seharusnya dia kan yang menghubungiku'. Akhirnya ego nya kembali menang, donghae menyimpan kembali smarphone nya dalam laci.

Namun baru berapa menit donghae berhasil mengenyahkan pikirannya pada smartphone nya, kini dia berbunyi dan hasilnya donghae luar biasa senaang. Namun seketika kesenangan itu hilang ketika melihat nomor asing yang mengirimiku pesan singkat, dengan malas dia buka pesan tersebut, sebuah photo wanita dengan kaca hitam dan topi. Berkali kali donghae perbesar gambar tersebut dan dia meyakini bahwa wanita itu adalah sang in, tapi yang menjadi pertanyaan di otaknya ,dimana dia? Dan nomor siapa yang mengirim ku pesan singkat ini?.

Donghae benar benar penasaran berkali kali dia mencoba menghubungi nomor sang in dan juga nomor tak dikenal tadi, tapi hasilnya hanya nihil. Konsentrasinya sudah hilang dan donghae tidak bisa bekerja lagi. Lalu dia putuskan untuk menemui sang in secara langsung. Baiklah saat ini dengan sedikit gengsi di dirinya donghae mengakui bahwa dia sedikit merindukan sang in. Dengan lihai donghae mengemudikan aston martin renvoinya menuju rumah sang in. Beberapa kali mencoba menekan bel rumah namun hasilnya nihil. Donghae masih berdiam diri di depan gerbang rumah sang in.

"Sedang apa disini?" Inhae dengan ucapan sinisnya berhasil mengalihkan pandangan donghae.

"Apa sang in ada di dalam?"

"Sang in? Kau ingin menjumpainya?" Donghae bisa menangkap pandangan sinis inhae, tapi di acuhkan nya karena saat ini yang di inginkan nya hanya lah melihat sang in yang selalu memandangnya dengan penuh pujaan.

"Iya, mana sang in?"

"Italy" setelah mengucapkan nama negara itu inhae langsung melangkah masuk, tapi dengan cekatan donghae menghalau langkahnya.

"Apa maksudmu??"

"Sang in saat in di italy, apa kau tidak bisa mendengar ucapan ku"

"Bagaimana bisa?? Mengapa dia tidak memberi tauku"

"Haaah!! Bagaimana bisa?? Mengapa??? Ku harap kau bisa menjawab semua pertanyaan itu, aks your self!!!" Inhae langsung meninggalkan donghae dengan sejuta tanya.

Donghae masuk ke aston martinnya, dia putuskan untuk tidak mengemudi sekarang, karena saat ini emosinya sedang memuncak. Donghe terdiam tak percaya bahwa wanita itu Sang in, song sang in meninggalkan nya. Donghae masih bertanya tanya apa salahnya hingga sang in meninggalkannya. Italy!! Dia harus ke italy!!! Untuk menyelesaikan semuanya

"Nate bisa bantu aku?" Tanya donghae pada sambungan telephone nya pada nate.

"Hae?! Bantuan apa?!"

"Carikan aku tiket ke italy dengan penerbangan secepatnya"

"Hae?? Are you out of you'r mind?"

"No, I must see her right now!!"

"Her?? Sang in??"

"Nate plisss!!! Harry up" donghae langsung memutuskan sambungan telephon lalu mengemudikan aston martin nya dengan gila gilan. Sampai di pelataran apartmennya,donghae langsung menuju kamarnya menyiapkan barang barang seperlunya.

Notifikasi email berdiring dari smartphone nya, berisikan pembelian tiket seoul- italy jam 8 malam. Donghae melirik jam tangan army nya yang menunjukkan pukul 6 sore. Tanpa basa basi dia langsung berangkat ke bandara. Dan sekarang di sini lah donghae, di italy. Dia mulai bisa bernafas normal, karena dia tau saat ini dia sudah menghirup udara di tempat yang sama dengan sang in.

Bad Boy "errors into love"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang