Part 1

90 8 3
                                    

Menjadi diri sendiri itu pilihan.Yup,itulah yang selalu kuingat.Jadi,tak peduli seberapa lelah orang-orang menilaiku,aku tetaplah aku.Ya,mungkin persepsi tiap orang berbeda mengenaiku.Ada yang menyukaiku bahkan ada yang menjauhiku.Itu bukan masalah,Aku selalu merasa nyaman dengan apa yang disekitarku.

Orang-orang selalu bilang aku aneh,egois,dan maunya hanya berteman dengan laki-laki saja.So,what's problem?aku yang menentukan jalan hidupku dan dengan siapa aku menjalani hidup.Aku tomboy,bukan boy.Dan itu sudah cukup untuk menggambarkan karakterku.Teman-temanku bilang image-ku kasar.Hanya karena aku selalu memberi pelajaran kepada siapapun yang mengusikku dan orang-orang terdekatku.Ibuku selalu menceramahiku agar selalu berpenampilan cantik dan rapi kemanapun.But,aku nyaman dengan penampilanku yang begini.Rambut pendek dikucir kuda tanpa hiasan rambut apapun.Aku ogah memakai rok,apalagi dress.Celana dan kaos oblong sudah pas denganku yang memiliki ukuran badan lebih tinggi dibanding teman-teman perempuanku yang lain.

Dan aku tak pernah mau bergaul dengan gadis-gadis sekitarku.Mereka selalu mempermasalahkan make up,fashion,dan cowok.Setiap minggu selalu ke mall hanya untuk berkeliling dan menyegarkan mata dengan aksesori dan pakaian.Menurutku itu buang waktu,kenapa tidak menghabiskan akhir pekan dengan mendaki gunung atau menemukan spesies baru di hutan.Kurasa itu lebih bermanfaat.

Tapi ya,itulah bedanya aku dengan mereka.Aku sangat jauh dari kata girly.Mereka selalu menganggapku aneh karena jarang bergaul dengan anak cewek.Maksudku,aku muak dan tidak pernah tertarik dengan apapun yang berbau pink.Intinya
-
-
-
-
-

Aku tak pernah mau mengenali dunia cewek.

Aku nyaman dengan diriku sendiri.

*****

"Elga! Main yuk!"seru seseorang dengan suaranya yang sudah familiar ditelingaku.

Aku yang sedari tadi sibuk membaca komik sadar bahwa hari ini minggu and yeah! I love sunday and no matter what people say bout tomorrow.Aku tak peduli besok senin!

Dengan lincah,aku segera melempar komik tepat keatas meja belajarku,mengganti baju tidurku dengan jeans selutut,meraih kamera kesayanganku dari rak buku,dan berlari kebawah dan membukakan pintu.

"Hy Andy!"sambutku diiringi seringaian.

"Siap berpetualang?"

"Yups!"

Dan tiba-tiba terdengar teriakan Mama dari dalam rumah.

"Elga!bersihkan tempat tidurmu dan segeralah bantu kakakmu berkebun!"

"Aku mau main Ma!nanti aja sehabis pulang!"balasku.Setelah itu,tak ada suara lagi.

Aku segera menarik tangan Andy yang sedari tadi bengong melihatku terlalu excited.

"Btw,kita bakal ngapain?"tanyaku saat sudah jauh dari rumah.

Andy mengeluarkan alat pancing dari belakang bajunya.

"Mancing!"

"Ogah ah,bosan!"tolakku.

Andy mengangkat bahu.Dari kejauhan,tampak dua orang melambai kearah kami.Aku berlari kearah mereka.Dan ya,dugaanku benar.Seorang cowok seumuran denganku mengenakan mantel hijau dan topi,dia seolah baru pulang liburan dari luar negri.Padahal menurutku,dia lebih suka liburan ke ciamis atau cirene.

"Hai Leo,gimana liburannya?oleh-oleh dari ciamis lah?"

Leo sahabatku sejak kecil.Wajar saja aku sangat senang bertemu dia.Jika kalian mau tahu,aku hanya memiliki tiga sahabat di dunia ini.

Yang pertama Andy,cowok yang hobi buat lawakan diantara kami.Walaupun aku curiga kalau sebenarnya keahliannya hanyalah melucu.Pintar di akademik,enggak.Olahraga?paling mancing sama bola doang.Tapi dia tetaplah Andy yang kusuka apa adanya.Eaaaak.

Next Leo,Dia yang paling pintar diantara kami semua.Belum lagi badannya yang atletis juga keren.Leo jadi terkesan charming.Itu sebabnya dia jadi idola cewek-cewek pubertas yang labil.

And then,Virgo.Dia lebih ke image yang pendiam.Bukan apa,dia hanya akan berubah jadi patung es bila bersama dengan orang yang baru dikenal.Virgo itu anak komputer,kalau jadwal pr di sekolah gak numpuk dia pasti berduaan bareng komputernya di kamar.Sampai-sampai kami harus masuk kekamarnya dan memekik-mekik supaya dia sadar akan kehadiran kami.

Apa?Aku?aku bukan yang teristimewa diantara mereka.Maksudku,aku hanya gadis yang suka bawa kamera kemana-mana dan suka dengan hal-hal unik.Jika Virgo punya komputer,aku selalu punya kamera yang membuatku bisa mengabadikan hal-hal keren.Itu sudah cukup membuatku bahagia.

Back to story--

Leo mengernyit "Sejak kapan gue ke ciamis.Aku liburan ke Bandung kali."

"Tapi tampangnya seperti baru pulang dari Paris"

"Terus kenapa lo bilang dari ciamis?"tanya Leo menaikkan satu alisnya.Menambah kesan ganteng yang apabila dilihat adik kelas alay pasti mereka bakal teriak histeris.

"Hahahaha Lupakan."aku tertawa yang membuat orang disamping Leo,Virgo heran.

"Dasar Elga!Aneh lo gak berubah ya?"kata Virgo diiringi tawa kecil.

Aku nyengir kuda.Sudah sebulan lebih aku tak bertemu dengan mereka berdua.Pasalnya,Leo memilih menghabiskan waktu liburan di rumah bibinya.Virgo juga begitu.

"Kita kangen lo berdua tau, gak?"kata Andy.

"Kita?lo aja kali!"seru kami serentak membuat Andy cemberut.

"Muka lu jelek kalo ngambek,Ndy!"kata Leo.Kami semua tertawa,Andy yang ditertawakan malah ikut tertawa.

Kami menghabiskan minggu pagi dengan berkeliaran di kebun dan ditengah hamparan rumput hijau yang luas.Sudah menjadi kebiasaan kami sejak kecil.Sehingga dengan adanya Virgo dan Leo,Andy mengurungkan dirinya untuk memancing.Kami merebahkan diri dihamparan rumput sambil memandang langit biru dengan hiasan awan kapas yang indah.Kalau aku gadis yang tomboy,bukan berarti aku tidak suka dengan hal-hal indah semacam itu.Itulah yang membuatku memilih hobi fotografi.In fact,setomboy-tomboy nya cewek pasti ada sisi kecewek-annya.

"Eh,kalau suatu saat nanti Elga jadi fotografer terkenal,gue jadi atlet basket terkeren,Virgo jadi ahli komputer,dan Andy jadi pelawak.Kita gak boleh saling lupa diri ya"ujar Leo tiba-tiba.Mendengar pernyataan Leo,Andy memutar bola matanya disebut sebagai pelawak.

"Gue mau jadi CEO di perusahaan terkenal lagi!"bantah Andy.

"Emang kenapa lo nanya gituan Leo?"tanya Virgo.

"Ya,enggak ada sih.Yang jelas lo semua kudu janji!"tegas Leo.

"Siiiiiiip!!!"kor kami semua.

"Btw,langitnya bagus.Foto yuk!"sahutku.

Semua mengangguk,dan masing-masing kami mengangkat tangan ke atas,Dan foto tangan-tangan berlatarkan langit biru itu siap diambil.

"Dan lagi,ketika kita semua udah siap buat Jatuh Cinta pada seseorang.Kita kudu ingat kalau persahabatan itu lebih dibanding apapun"kataku semangat.Semua melongo mendengar kata-kataku.

"Lo yakin?"tanya Leo.Aku mengangguk setengah yakin setengah ragu.Kenapa pula aku mengumandangkan pernyataan itu di depan mereka.

"Kebanyakan jatuh cinta itu merupakan hal yang WOW banget buat cewek.Apalagi yang pertama.Gue gak yakin lo bisa menghadapi dengan segitu mudahnya"kata Virgo.

"Kita liat aja.Itu mungkin gabakal berkesan banget buat gue"kataku.Virgo dan Andy mengangkat bahu secara bersamaan.

"Because Friendship is the best thing a best thing allright"aku menyenandungkan lirik lagu Up Demi Lovato feat Olly Murs,hanya saja kata Feeling Diganti jadi Friendship.

"Oke,Janji ya?"Leo mengangkat sebelah alisnya.

"Janji!!!"seru kami serempak.

Tunggu kali ini aku benar-benar heran,kenapa aku mengutarakan janji konyol itu.









To be continiue....
Vote dulu sebelum di next ^_^

HelelgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang