Pertemuan Sahabat

1.2K 80 17
                                    

Dulu, disaat Nasya Talitha Azalia duduk di kelas 7. Nasya selalu dibully dan dimusuhi. Ia juga dulu cepat menangis. Entah kenapa, Nasya heran dengan dirinya yang tidak disukai oleh teman-temannya.

***

Dirumah...

Nasya ingin sekali curhat dengan mamanya tetapi ia takut atau dimarahi. Nasya diam seketika ia asik menonton tv.
"Hmmmm,,mah,"Panggil Nasya kepada mamanya.

"Iya ada apa Sya?" Jawab mama.

"Ma, kenapa Nasya selalu dibully dan dihindarkan oleh teman²?Apa salah Nasya?" Nasya mengeluarkan air mata.

"Kenapa kamu menangis anakku? Mungkin mereka tidak suka denganmu karena kamu cepat tersinggung dan menangis." Jawab mama Nasya.

"Apa yang harus aku lakukan mah?" Sambil memegang boneka kesayangan Nasya.

"Kamu harus tegar dalam semua ini, ubahlah sifat mu ."

"Emang mengapa sifatku selama ini?" Tanya Nasya.

"Kamu harus kuat, biarkan mereka menghindarimu dan janganlah kamu dendam kepada mereka biarkan allah membalas perbuatannya." Mama Nasya menasihatinya.

"Baiklah aku akan berubah sifat ku, aku akan tegar dengan semuanya. Insya Allah aku bisa menghadapi semua ini." Jawab Nasya yang begitu yakinnya.

****

Disekolah ada anak yang bernama Daiva Analise Putri, ia selalu sinis kepada Nasya apapun yang dilakukan Nasya, Daiva selalu tidak menyukainya. Nasya maju cerpen yang berjudul sahabat . Ia bercerita didepan kelas stelah ia membaca semuanya memberi tepuk tangan den keras kecuali Daiva , Nasya pun tersenyum "terimakasih".

"Cerita mu sangat bagus sekali, apa itu cerita nyata?" Tanya guru kepada Nasya.

"Tidak bu, ceritaku bukan kisah nyata tetapi saya ingin mempunyai sahabat yang selalu ada untukku"Jawab Nasya tersenyum , Nasya melihat kearah Daiva.

"Baiklah, ibu doakan semoga ada yang ingin menjadi sahabatmu." support Bu guruu.

"Aamiin , terimakasih aku sangat menginginkannya." Nasya pun kembali ketempat duduknya.

"Yaelah baru segitu aja, emang ada yang mau sama lo yah." Tawa Daiva yang sinis.

"Terserah lo mau ngomong apa, kita liat aja nanti."Tantang Nasya kepada Daiva.

"Wow, sekarang udah berani nih ga cengeng lagi." Daiva tertawa puas.

"Gw ingetin sama lo ya, lu manusia gw juga manusia! ga ada kata takut dihati gw. Asal lu tau walaupun lu ga suka sama gw, gw terima kok! sangat terima. Karna apa ? Karna itu ujian buat gw." Jawab Nasya yang sangat kesal kepada Daiva.

"Hebat sekali kamu, bisa menantangku seperti itu." Jawab Daiva yang tidak suka diinjak dengan Nasya.

"Terserah"Senyum Nasya kepada Daiva , Nasya kembali duduk.

****
Bel istirahat

Nasya Dan Eva pergi ke kantin untuk makan siang.Tiba-tiba Daiva datang....

"Hello! misi yah gw mau duduk disini, mending lo dan lo pindah aja deh." Laga Daiva tangan di pinggang seperti menantang ia juga menunjuk kearah Eva Dan Nasya.

"Eh! jangan mentang² lo yang punya sekolah ini ya, gw pikir gw takut sama lo!" Nasya menggebrak meja dengan keras sehingga teman-teman yang lain melihatnya.

"Gw bilang satu hal sama lo , gw gak bakal mau jadi temen lo sampai kapan pun! Ingat dan encamkan omongan gw"Bentak Daiva kepada Nasya.

"Ohh lu mau gw pegang omonganlu! okehhh fine, kalo boleh lu ulang dong perkataan lu itu." Nasya menantang Daiva dan ia merekam omongannya di HP.

Kebencian Berujung KesedihanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang