Maafkan Aku

160 46 0
                                    

Semenjak Nasya yang mulai sakit berhari-hari,entah kenapa Nasya menjauh dari Sahabatnya ia mencuekan dan tidak memperdulikan sahabatnya bukan maksud Nasya tidak sayang kepada sahabatnya,ia tidak mau Sahabatnya tau ada rasa sakit yang mengganjal dihati Nasya sampai Nasya sakit berhari-hari.Nasya selalu melamun disekolah dan diam. Sahabatnya heran mengapa Nasya menjauhkannya Sahabatnya pun membenci Nasya karena sifat Nasya berubah.Nasya menjauhkannya bukan arti apa apa ,ia ingin menjauhkan sahabatnya agar sahabatnya membencinya dan melupakannyaa sebab umur Nasya tidak lama lagi.

oOoOoOoOo

Sinar mentari pagi minggu itu menerobos jendela kamarku dan jatuh tepat di atas kelopak mataku. Nasya terbangun, meski setengah sadar,Nasya berdiri untuk membuka tirai jendela, dan membiarkan cahaya matahari itu sepenuhnya masuk ke dalam kamar mungil .

Nasya melirik sebuah foto yang tergantung rapi di samping jendela kamarnya. Di dalam foto itu, terdapat sepasng sahabat yang sangat bahagia. Tampak kegembiraan dan kebahagiaaan saat itu, membuat mereka lupa akan masalah-masalah yang ada. Ya! itu sahabat ku.. Huft! Dia sahabatku. Daiva,Lisa,Adeeva. Nasya tumbuh bersamanya, mengawali hari bersamanya. Kami selalu bersama. Tak terhitung suka dan duka yang telah kami lalui. Meski ada pertengkaran kecil yang seringMereka,gokil,gesrek, lucu dan suka melawak. Ia tak pernah gagal membuat gelak tawaku muncul. Dia selalu menasihati saat aku salah dan mensupport apa yang aku ingin dan aku impi-impikan. Dia ada dan selalu ada.


~~~~~~~~~

Nasya tidak biasanya seperti ini ia menjadi pendiam dan wajahnya pucat,setiap kali di sapa sahabat dan temannya ia selalu mendiamkan dan tidak pernah menjawabnya.

"Hai syyyaa,"Sapa Daiva.

Nasya hanyya terdiam

"Sya kamu knapa si?"

"Gw,gw gak mau deket sama lo lagi!" Bentak Nasya

"Eh kalo lo emng gak mau sama gw lagi,oke fine! gw sama lu bubaaar," Ketus Daiva.

Daiva maafin gue harus lakuin ini semua Va,gw pengen lo sama LiA lupain gw seutuhnya.gpp kalo lo skrg udah ga sama gue,gue mau kalian ga akan bubar. sekali lagi maaf Va,gw ga bermaksud

Daiva meninggalkan kelas,ia berjalan dengan wajah sangat marah.

"Daiva lo kenapa?" Tanya Lisa yg bgtu khawatir.

"Gue heran sama sikap Nasya minggu ini,sikapnya bener bener brubah. Kaya bukan Nasya,dia kaya orang lain.dia juga udah bentak gw dan dia sama gue udah ga sahabat,"

"Kok Nasya bisa gitu ya?"Tanya Adeeva.

"Maknnya gw heran juga sii,"

"Yaudah mending gini aja,kita selidikin aja," Saran Adeeva.

"Eh kita tanya aja sama Fakhri,mungkin dia tau,"Ide Daiva.

"Oh iya bneerr juga yukk kita ke Fakhri," Mereka ber tiga menemukan Fakhri yang sedang terdiam menatap langit.

"Wwooyy,Fakhri"Sapa Lisa.

"Eh kalian ada apa? Nasya mana?" Katanya.

"Ri,sikap Nasya berubah gitu. Sifatnya jadi dingin,suka tidur dikelas gtu,jarang keluar kelas,jarang senyum pula. Lu tau ga kenapa?"

"Hah ?masa sih? Gw juga heran Nasya juga sama gw gitu,tapi kan gw ada sebabnya karena gw udah ngecewain dan boongin dia. Satu kata apapun gapernah diucap ke gue, kenapa ya dia ?apa ini smeua gara-gara gue?jadi Nasya bgini?"

"Apaaa!?lu udah ngeboongin Nasya,eh asal lo tau ,pasti saat ini hati Nasya sangat sakitt," Bentak Daiva.

"Oke gw minta maaaf,gw akan cari tau dia kenapa,"

"Ah gausah lah,dasar munafiikk loo," Ketus Daiva.

Mereka bertiga juga ikutan marah karena Fakhri telah mengecewakan sahabatnya,mereka bertiga sangat sayang sama sahabatnya yaitu Nasya.

oOoOooo

sudah 1 bulan Nasya mengindar dari sahabat-sahabatnya,dia slelau cuek padanya.

Nasya  pergi ke dokter dengan sendiri

"tok..tok..took"

"Iya silahkan masuk " dokter

Nasya duduk dikursinya.

"Dok,kenapa saya belakangan ini sering pusing,sesak nafas,dan mimisan?"

"Coba kamu tiduran disana,biar saya cek,"

Dokter pun memeriksa kondisi Nasya

"Orang tua mu ga ada?"

"Udah dok blg sama saya aja,"

"Baik,sekarang Nasya kondisi nya sangat lemah. Setiap Nasya banyak masalah yang membuat hati Nasya perih,Nasya akan mengalami sesak nafas yang cukup kuat,mungkin Nasya tinggal bbrapa bulan lagi"

"Oke dok terima kasih "

Nasya pulang kerumah dan dia masuk kemar dan mengunci kamarnya rapat-rapat.

"yaallah,kenapa semua cepat berakhri.aku mohon kabulkan yang aku maauu" Nasya teriakk dimar karena pintunya tidak bisa terdengar oleh orang,ia berani teriak skras mgkin.

tiba tiba dada Nasya merasa sakit ......


Kebencian Berujung KesedihanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang