Pagi ini segar sekali, setelah melewati hari yang begitu menyakitkan. Aku mencoba melupakan semua kejadian itu.
Ya aku lupa! Lupa semuanya! Hilang ingatan mungkin.Mereka makin dekat saja, aku cemburu ya,padahal aku bukan siapasiapa juga.
Semenjak dari kejadian itu aku dan andi hubungan kita menjauh jauuuhhh. Andi menjauhiku. Sebenarnya aku sedih karana sakitnya cinta tak berbalas cinta.
Aku mencoba terus mencoba. Aku ingin melupakan andi. Tapi aku gamau. Aku terlanjur sayang dia!Harihari kulewati terus ku coba untuk melupakannya dan meliahat andi dengan sasa makin dekat saja. Tapi sasa sudah bicara dengan ku kalau dia tidak mencintai andi.
Lega sih rasanya. Berarti aku boleh mendekati andi sesuka hati ku.
Makin sini andi makun saja menjauh dariku, tidak ada canda tawa antara kita seperti dahulu lagi. Tak pernah sedikitpun kita bicara,mengobrol. Tak pernah kita memecahkan masalah tugas bersama lagi.Kita sudah seperti orang tak pernah kenal saja. Aku mencoba membujuk andi agar kita bisa seperti dulu,tapi entahlah itu semua tidak mempan. Andi terusmrnjauhiku seperti memiliki perasaan benci padaku.
Aku kesal aku menyesal mengapa aku harus melakukan semua ini seolah olah aku lah yang mengemis cinta nya.
Sebenar nya akuningin menjauhinya tapi tudak bisa. Aku tidak bisa memendam perasaanku tanpa ada perjuangan apa pun. Tapi andi tak pernah hargai perjuanganku. Aku tidak akan berhenti sampai aku benar benar menyarah.Kedelatan andi dengan sasa seperti memanas manasi perasyyaan ku. Disitu aku berfikir. Jika andi benar mencintai sasa aku rela melepaskannya demi sahabat ku. Lagian kedekatan aku dengan sasa tak seperti dahulu lagi. Aku akan mulai hidupku yang baru tanpa andi tanpa sasa.

आप पढ़ रहे हैं
Gara Gara Baper
Randomcinta di dalam kelas, aku gadis yang belum genap berusia 17 tahun. aku mencintai pria itu dari kelas 1 sejak semester 2. sebut saja dia adalah andi. pria berwajah tampan mungkin, badan yang kekar, puitisnya dengan ekspresi datarnya yang membuat tema...