Chapter 2

204 9 2
                                    

Yona POV

"Sebenernya aku ngga mau kamu pergi bob," Kataku saat melihat keluarga boby memindahkan barang barangnya ke truck pindahan. Aku berbalik dan berjalan pulang dengan perasaan kesepian.
Aku berpikir kalau Boby akan pergi selamanya.

2 Minggu setelah kepergian Boby, sudah saatnya aku menyiapkan bahan untuk memasuki SMA. Adikku yang bernama Hanna juga ikut membantu menyiapkan bahan bahan seperti Seragam, Buku buku dan lain lain. Selain itu aku juga mempersiapkan bahan untuk MOS.

***

Sudah liburan kenaikkan kelas, aku hanya bisa berharap sahabatku yang paling setia ini kembali. Suatu hari aku hanya duduk di teras rumah, melihat langit biru yang cerah.

"Kak Yonaa... kok diem aja ?" Tiba tiba Hanna membangunkanku dari lamunanku.

"Kakak cuma mikirin Boby Han.. udah setahun ngga ada kabar, aku kangen sama dia,"

"Ciee.. mikirin kak Bobyterus.. kayak udah jadian aja," Aku tersenyum mendengar perkataan Hanna.

"Yahh... namanya juga sahabat deket dari kecil sampe jumbo masa ngga kangen sih,"

"Tapi mikirinnya jangan sampe segitunya juga kali Kak," Setelah itu Hanna langsung masuk ke dalam rumah.

"Sebenernya, aku sayang kamu Bob," Kataku dalam hati.

***

Ayahku mendengar kabar kalau Kakekku meninggal dunia dan mewariskan sebuah perusahaan milik kakek. Kebetulan juga perusahaan kakek ada di Bandung dan ini adalah kesempatanku untuk ketemu Boby lagi.

Suatu pagi, aku sedang asyik menatap langit yang cerah dan mendengar musik dari headset ku.

"Yon.. kira kira libur kenaikan kelas berapa minggu ?" Ayahku tiba tiba datang dan mengagetkanku.

"Eh.. Mungkin sekitar 3 mingguan pah,"

"Berarti 2 minggu lagi kamu bakal pindah sekolah, besok senin papah ke sekolah kamu untuk minta surat pindah,"

"Eh... pah aku mau dipindahin kemana ?" Tanyaku dengan wajah bingung.

"Hmm.. papah denger dari temen papah kalo SMA Jaya Mulia cukup terkenal dan bagus, kamu bakal sekolah disana," Aku langsung kaget mendengar perkataan Ayahku.

"Pah, kapan kita pindah ke Bandung ?" Aku langsung berdiri dengan semangat.

"Eh.. semangat banget, yah kita pindah lusa nanti,"

"Asiiik," Aku melompat kegirangan.

***

Aku berangkat ke Bandung dengan hati yang sangat gembira karena aku bakal ketemu sama Boby lagi. Aku mencoba menghubungi Boby tapi,

Maaf, nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan silahkan hubungi sesaat lagi.

Ternyata nomornya sudah tidak aktif lagi. Aku berusaha mencoba semua nomor yang berhubungan dengan Boby untuk memberitahunya jika aku akan menyusulnya ke Bandung tapi aku tidak menemukannya.

***

Semua persyaratan masuk ke SMA Jaya Mulia sudah terpenuhi aku hanya tinggal mengurusi buku buku dan administrasi yang lain. Aku tidak mengikuti upacara pembukaan karena aku masih sibuk dengan buku buku yang akan aku ambil.

"Ini buku buku yang kamu perlukan, mohon untuk tidak dicoret coret ataupun hilang," Kata penjaga perpustakaan.

"Baik bu, trima kasih," Aku meninggalkan perpustakaan langsung melihat daftar nama untuk mengecek aku berada di kelas mana. Ah, ternyata aku berada di kelas XI IPS 3 dan letaknya tidak terlalu jauh dari aula utama.

5 menit kemudian aku mendapati kelasku masih sepi. Aku menaruh buku buku dan tasku di meja yang tidak ada tasnya. Saat aku menaruh bukuku dimeja aku melihat buku itu dan ternyata buku itu untuk kelas 10 dan tidak ada buku kelas 11.

"Duh, gimana nih.. bentar lagi udah pada masuk lagi, mending aku ke perpus lagi sekarang," Aku bergumam dalam hati. Aku mengambil semua buku pinjaman dari perpus dan berlari keluar kelas tapi,

"Oww," Aku menabrak seseorang yang mau masuk ke kelas

"Eh sorry sorry," Kata orang itu tapi kedengarannya aku tahu suara siapa itu. Kemudian aku memberanikan diri untuk melihat rupa dari orang itu.

"Boby ??"

"Yo-Yona ??" Dia terlihat kaget dan mengucek ucek matanya seakan tak percaya.

"Bob, masih inget aku kan ?"

"Yon, kamu kok ada disini ?"

"Umm.. nanti istirahat aja ya aku jelasin, sekarang aku mau ngurusin buku dan administrasi sebentar,"

"Mau aku temenin ?" Tanya Boby. Yah, menurutku itu lebih baik karena aku tidak tahu letak kantor TU dan bahkan tadi aku sempat nyasar nyari perpustakaan.

"Boleh, lagian aku tidak terlalu tahu lokasi perpustakaan sama ruang TU.. sekolahnya terlalu gede," Boby hanya tertawa kecil mendengar perkataanku

***

Saat kami kembali dari perpustakaan dan ruang TU dalam perjalanan Boby bertanya padaku.

"Sekarang aku boleh tanya ngga ?" Tanya Boby.

"Tanya apa ?" Aku memandangnya heran.

"Bagaimana kamu bisa kesini ? Kenapa ngga di Kudus aja ?"

"Yah, Ayahku harus menggantikan posisi kakekku sebagai kepala perusahaan di Bandung, jadi ya aku juga ikut kesini, denger denger kamu di sekolah ini sekalian aja aku daftar kesini, Hahaha.."

"Yah, aku ikut seneng deh kalo kamu pindah kesini,"

"Ngomong ngomong, kamu ngga kangen aku ?"

"Emm.. nggak juga, aku cuman kangen masakanmu Hahahahaha," Dia hanya tertawa. Aku hanya bisa cemberut tapi aku tahu kalau dia hanya bercanda.

"Hmph.. baru ditinggal setahun aja lupa.. kalo ditinggal selamanya gimana ?"

"Yee.. jangan marah dong, aku cuma bercanda," Kemudian dia melihat arlojinya dan dia memegang tanganku. "Yon, dah jam segini.. buruan yuk," Kami berlari menuju kelas dan dia menggandengku. Rasanya seperti tidak pernah bertemu selama 7 tahun.

"Bob, aku ngga tau kamu gimana sekarang ini tapi aku bakal tetap support kamu," Gumamku dalam hati.


To be Continued


Duuh.. akhirnya jadi juga. Thanks for reading and wait for the next chapter. mumpung wa msh butuh beberapa ide untuk chapter selanjutnya nnti kalian bisa ngasih saran.. siapa tau saran kalian bakal jadi ide buat chapter selanjutnya hehe XD

Yang mau kritik juga boleh dan maaf kalau FF nya masih kurang jelas wkwkwk maklumlah masih amateur.

Jangan lupa buat Vote, Comment dan juga Share


My Lovely Classmate [STOP WORK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang