Disini, aku terpaku dipojok sudut terbelakang. menumpukan tulang belakang pada dinding yang tak berbunyi.
ya, aku sendiri. bukan kesepian dalam keramaian, bukan.
hanya saja berteman pada diri sendiri.
menikmati gemuruh pikiran, menerawang hingga tak menemukan arah.
jujur, aku tak menyukai dimana aku berada.
membiarkan bola mata ku melihat manusia-manusia dengan tindak laku, dan pikiran yang menaung diatas kepala mereka.
aku tak mengutuk diri, menyembah sendiri.
tapi aku menikmati sendiri, berteman dengan diri sendiri.
aku tak akan menghentikan nada yang menemani.
jika aku punya sihir, mungkin aku akan membuat tempat ku sendiri.