Hiden

85 10 0
                                    

Suasana yang pengap dan membosankan ala kampus kembali menyambutku siang ini setelah kurang lebih satu minggu aku berada di rumah bersama Luke, dia selalu ada di dekatku dan itu alasan aku sangat tidak ingin kehilangan nya.

Aku berjalan berdampingan bersama Luke seperti biasa, aku menenggakkan kepalaku sedikit untuk memandang wajah Luke yang jauh lebih tinggi dariku "Luke?" Panggil ku lembut dan segera menghentikan Langkahku yang diikuti oleh Luke "heem?" Ucap Luke langsung menatap tepat di mataku, mata cokelat milikku terkunci bersama mata biru kesukaanku, kami tenggelam dalam pikiran masing masing.

Luke memposisikan badannya di Hadapanku "Red ada apa?" Ucap Luke tanpa melepaskan tatapannya dariku, aku tidak kuat menatap mata nya terlalu lama jadi aku melemparkan pandanganku ke loker loker yang ada di sekitarku "eh.. Tidak Luke. Aku ada konsul skripsi jam 1.30. Haha. Itu tidak penting" ucapku gagap seraya sembulak balikan tanganku.

aku melihat gelang LR yang membuatku otomatis tersenyum "oh.. Red aku ingin bermain basket. Aku ingin kau menemaniku" ucapnya lalu menundukkan kepalanya menunggu jawabanku "kalau begitu ayo kita ke gymnasium!!" Ucapku meremas tangan milik Luke, senyum Luke merekah membuat atmosfer di hallways terasa lebih sejuk dari sebelumnya, beberapa junior yang melewati ku langsung berbisik bisik dan menatap sinis ke arahku. Aku dan Luke menatap mereka kemudian Luke merangkul pinggangku dan tersenyum bangga.

Kenapa? Kau sirik? Tapi maaf dia milikku.

---

Satu air mineral botol aku lemparkan ke arah Luke "thank youuuu!!!" Teriaknya kepadaku yang berada di kursi penonton lalu ia melepaskan kaos hitam polos yang menempel di tubuhnya "Hey Red tangkap!" Ia melemparkan kaos hitam itu kepadaku seketika wangi khas milik Luke masuk ke rongga hidungku, "Luke jangan cari muka kepada junior! Mereka memperhatikan mu dari tadi!" Ucapku menyindir segerombolan junior yang histeris melihat Luke bermain basket padahal permainannya sangat payah "aku ingin cari muka kepadamu Red!" Ucapnya kemudian dia menyiramkan air yang aku berikan ke atas kepalanya, aku hanya bisa menganga melihat adegan itu.

Yatuhan Luke basah

aku melihat air mengalir dari muka hingga ke dada bidangnya melewati kalung rantai silver yang selalu ia pakai. Sampai sekarang aku tidak tau bandul apa yang ada di kalung itu.

Luke keluar dari arena basket dan menghampiriku "Hey Red!" Ucap Luke yang masih bertelanjang dada "pakai dulu baju mu!" Ucapku seraya memberi kaos hitamnya "aku ingin mandi" ucap Luke mengacak ngacak rambutnya yang masih basah "kau mandi saja. Aku ada konsul 10 menit lagi" ucapku seraya memakai tas ku dan memainkan Iphone milikku.

tiba tiba aku merasakan sesuatu yang hangat dan lembab menempel di seluruh tubuhku disertai dengan suara teriakan banyak perempuan "yatuhan Luke! Apa yang kau lakukan? Lepaskan!!" Ucapku ketika menyadari bahwa Luke memelukku dari samping "sweaty hug!!" Ucapnya bersemangat kemudian melepaskan pelukannya

"ewww! Lihat mereka cemburu Luke! Sana peluk mereka" Ucapku seraya mencium wangi badanku yang telah berpadu dengan wangi khas dari keringat Luke "aku harus pergi" Ucapku kemudian melangkahkan kaki ku dengan cepat "Red tunggu" Luke dengan gesit menarik tanganku sampai badanku menempel pada badannya, Luke memajukan wajahnya hingga hidung kami nyaris bersentuhan aku memejamkan mataku siap untuk menerima rasa bibirnya lagi.

CUP!

Satu ciuman hangat mendarat sempurna di bibir mungilku dan terdengar suara teriakan perempuan lagi yang pasti berasal dari pada junior penggemar Luke, aku menjauhkan wajahku dari wajahnya "Luke aku harus pergi" ucapku langsung berlari kecil meninggalkannya "Red! Aku akan menunggu mu di tempat biasa!!" Ucap Luke sedikit berteriak karena posisi Luke dan aku yang sudah mulai jauh "OK!" Teriak ku tanpa memalingkan muka sedikitpun.

---

Entah mengapa skripsi ku selalu mendapat revisi lagi dan lagi sungguh aku muak. Aku ingin semua ini cepat berakhir dan aku bisa hidup tenang bersama Luke selamanya .

Tidak sabar bertemu dengan Luke, aku berlari menuju tempat biasa kami bertemu. Cafe dekat kampus. Aku memasuki ruangan dengan interior yang berbeda setiap bulannya, kali ini interior nya minimalis dengan sentuhan warga hijau dan jingga pastel, aku menyatukan pandangan ku ke segala arah dan berhasil menemukan apa yang aku cari. Luke masih dengan kaos hitam nya duduk di pojok ruangan membelakangi ku, aku berlari menuju meja tersebut dan mencium pipi Luke dari belakang, Luke membalikkan muka nya memandangku "hei sayang!" Ucapnya sambil tersenyum, aku duduk di hadapannya "bagaimana hasil konsulnya?" Ucap Luke bersemangat "revisi" ucapku pasrah sambil menutupi muka ku frustasi "lagi?" Ucapnya dengan nada ditinggikan di akhir, aku hanya mengangguk tanpa berhenti menutupi wajahku "semangat Red! Bagaimana jika kita menonton netflix?" Ucap Luke yang selalu bersemangat, entah mengapa Luke selalu bersemangat mungkin dia terlalu banyak mengkonsumsi heroin. Haha tidak aku hanya bercanda "ayo! Dirumahku kosong!" Tawarku "kita berangkat sekarang!!" Ucap Luke kemudian berdiri lalu menarik tanganku.

---

"Luke aku ingin menonton 'Her'!" Ucapku yang sedang duduk di sofa kamarku dengan Luke "jangan Red! Film itu gila! Dia ingin menikahi barang elektronik miliknya! Bodoh" balas Luke sambil memainkan Mac milikku mencoba memilih film yang akan Kita tonton "nah bagaimana jika 'City of bones'? Kau pasti menyukainya!" Ucap Luke nyaris teriak "baiklah Luke " ucapku mendengus lalu Luke segera memutar film yang sudah di pilihnya, Tangan Luke merangkul leherku dan menjadikannya sebagai senderan kepala, Luke tak hentinya memainkan rambutku "Luke aku ingin bertanya" ucapku mengguncang tubuh Luke "apa Red?" Balas Luke yang masih fokus kepada film "kalung apa yang kau pakai?" Ucapku seraya menyenderkan kepalaku ke dada Luke "oh itu" ucap Luke kemudian menarik kalung dari dalam bajunya, aku melihat Kalung berbandul Huruf sambung R,E dan D Red? Namaku? Aku menatap Luke penuh pertanyaan "apa artinya?" Ucapku yang masih memegangi bandul kalung Luke "namamu" ucap Luke santai, bola mataku hampir keluar "yang benar saja Luke!" Ucapku tanpa mengedipkan mata "aku sudah bilang, aku mempunyai sesuatu yang lebih spesifik" ucap Luke lalu mengecup pucuk kepalaku, aku masih memerhatikan bandul kalung itu dan mendapati ukiran tipis, aku memajukan badanku setengah menimpa badan Luke untuk melihat ukiran itu dan aku mendapati tulisan my entire universe "you're my entire universe too" ucapku tiba tiba, Luke langsung menaikan sebelah alisnya terlihat berfikir kemudian tersenyum.

kita tenggelam dalam dialog dialog hangat yang kita buat tanpa memperdulikan aksi clary dan Jace yang sedang bertempur melawan vampire di layar datar dihadapan kami, tak lama bel rumahku berbunyi "sebentar Luke!" Ucapku yang akan berdiri tapi Luke menarikku untuk tetap duduk "biar aku saja!" Ucap Luke langsung berdiri dan keluar dari kamarku, aku tidak menyangka Luke memakai kalung bertuliskan namaku setiap hari, bahkan untuk memikirkan Luke saja aku jarang. Di setiap hembusan nafas Luke, selalu saja ada yang membuat aku penasaran. Di setiap langkah yang Luke ambil, selalu saja ada sesuatu yang terselubung dan membuatku bahagia. Aku berharap Luke juga menyembunyikan perasaan yang dalam kepadaku seperti dia menyembunyikan kalung yang ia pakai.

Aku mencintaimu Luke, sungguh aku mencintaimu.

Ah Tuhan biarkan dia menjadi milikku.

Tak terasa senyumku mengembang dan muka ku terasa memanas "Red!!! Ada Drew!!" Teriak suara yang familiar
Ditelingaku dari kejauhan. Ada apa Drew kemari? Ini bukan waktu yang tepat Drew. Aku ingin menikmati malam ini dengan Luke. Hanya dengan Luke.

Hyaa ada Drew lagi.
Sebenernya tuh si Drew siapanya si Luke sama Red sih?
Sahabatnya?
Musuhnya?
Selingkuhannya?
Sopir nya?
Tukang Kebonnya?
Ya liat aja nanti.

Chapter ini enak amat cuma asik asik doang ga ada konfliknya :(
Sampai ketemu konflik di chapter selanjutnya 💕

vote and comment 💕

It's always been youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang