Awal Mula

52.6K 2.5K 132
                                    

Di jalanan yang terlihat begitu rapi, Dengan bunga warna-warni yang bermekaran di sisi jalan. Lalu lintas ramai lancar dengan pejalan kaki begitu nyaman berjalan di trotoar.

Seorang lelaki yang begitu mencuri perhatian sekitar, Saat diam berdiri mau menyebrang jalan. Buku selalu ada dalam genggamannya, Tatapannya pun tertuju pada buku bukan pada gadis di sekelilingnya yang mengira dia superstar negri ini.

"Maaf, Apa saya pernah mengenal kamu sebelumnya? Diacara salah satu stasiun televisi, mungkin?" Tanya salah seorang gadis mempertanyakan.

Lelaki itu hanya menatap sekilas lalu tertuju kepada bukunya kembali. Gadis itu terlihat kecewa, Lampu hijau tanda bagi para penyebrang pun menyala.

Saat baru akan menyebrang satu lesatan motor melaju dengan cepat dan menabrak pembatas jalan. Pengendaranya terpelanting dan tubuhnya terbanting diaspal begitu keras.

Semua orang yang ada di sana berteriak histeris, Dengan santai lelaki itu mendial nomer emergency lalu menghampiri korban dengan cepat.

Semua orang berkerumun, Seolah saling bertanya apa yang harus mereka lakukan kepada korban. Korban terlihat kesulitan bernafas akibat benturan keras didadanya. Kalau dibiarkan sampai menunggu ambulance datang, Pasti tidak akan selamat.

Lelaki remaja itu, membelah kerumunan. Menghampiri korban.

"Kau harus tetap bisa bernafas, Coba batukkan." Ujarnya.

Lelaki remaja itu langsung membuka pakaian korban yang untungnya seorang lelaki. Langsung memukul pelan dadanya.

Korban tetap kesusahan bernafas.

"Kau gila, apa yang sedang kau lakukan? Membunuhnya?" Teriak salah seorang.

"Dia sudah kesakitan, kau malah memukulnya." Teriaknya lagi.

Lelaki remaja itu sekarang membalikan tubuh korban yang tadinya terlentang menjadi telungkup dengan mengangkat ke atas perutnya.

Dan, Keluarlah muntahan darah dari mulut korban dan setelah itu ritme nafasnya kembali teratur tidak sesak seperti tadi.

Setelah itu mobil ambulance pun tiba, dan membawa korban kecelakaan tunggal itu.

"Berikan dia oksigen langsung, dia baik-baik saja, Benturan tadi membuat organ tubuh dalamnya cedera" Ucap Remaja laki-laki itu kepada orang yang keluar dari ambulance.

Ambulance itupun pergi meninggalkan remaja laki-laki itu yang bajunya dan tangannya dipenuhi bercak darah, semua orang menatapnya takjub tapi dia tidak peduli.

***

Di rumah sederhana yang terlihat koper-koper besar berjejer di sisi ruangan. Seorang lelaki paruh baya masuk dengan jas putih masih gagah melekat ditubuhnya.

"Bagaimana pekerjaan di hari terakhirmu?"

"Lumyan sedih, pamitan sama staff rumah sakit juga pasien."

Mark Agaska seorang Dokter yang melepas tanggung jawabnya di salah satu rumah sakit Korea untuk kembali ke Indonesia mengurus rumah sakit keluarganya Agaska Hospital . Hampir tujuh belas tahun dirinya menghabiskan waktu dinegara istrinya Kim Yura.

"Di mana putra kita?" Tanyanya.

"Dia di kamarnya, selalu menghabiskan waktunya dengan buku-buku ditangannya."

"Aku mendapati photo putra kita dari petugas ambulance yang membawa korban kecelakaan hari ini. Dia melakukan pertolongan pertama terhadap korban dengan baik."

"Aku pikir, dirinya tidak tertarik dengan dunia medis selama ini." Gumam Ibunya tak percaya.

"Maka, aku harus menanyakannya."

Close To You #RiriNialStoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang