TUJUH

4.2K 368 4
                                    

   Hyera yang kesal menghentakkan kakinya dan berkata lantang. "Mau apa lagi? Puas lo ketawanya?!"

Jungkook berjalan menghampiri Hyera sambil memegangi perutnya karena sakit setelah tertawa puas.

"Yang suruh nurunin tangan sama kaki lo siapa? Lakuin lagi, pemandangan yang langka nih." Omel Jungkook.

"Lo juga siapa nyuruh-nyuruh gue?"

Jungkook menaikkan alisnya. "Lo masih belum tau gue? Ckckck" Jungkook menggelengkan kepalanya sambil berdecak dengan kedua tangannya bersedekap.

"Penting ya?" Hyera membuang muka.

"Oh of course!"

"Jeon Jungkook!" Suara lantang Ibu Choi terdengar dari pintu sontak satu kelas melihat ke arah Hyera dan Jungkook karena mereka mendengar nama Jungkook berarti ada 'Masalah'.
Hyera yang mendengar suara itu terpaku. Bukan karena suara lantang gurunya melainkan nama yang dipanggil.

Jeon Jungkook? Berarti dia yang di maksud Jeno?! Yang katanya terkenal itu?! Mati akuuu!! Hyera berteriak dalam hati. Matanya bergerak gelisah.

Sedangkan Jungkook yang merasa di panggil membalikkan badannya dan tersenyum kemudian membungkukkan badannya. "Selamat Pagi, Ibu Choi." Sapanya penuh hormat.

"Sedang apa kamu di sini?" Ibu Choi bernada dingin dan tatapan tajam. Ia benar-benar malas meladeni anak didiknya yang satu ini. Sungguh tidak bisa diatur. Guru seperti ia yang menjadi guru Etika atau Tata Krama saja Jungkook berani.

"Tadi sedang jalan-jalan pagi di sekitar sini lalu melihat pemandangan langka, Bu." Jawab Jungkook dengan santai dan senyumnya yang lebar.

"Jalan-jalan? Ini sekolah bukan taman, Jungkook. Sana kembali ke kelas dan ikuti pelajaran dengan baik."

"Saya sedang tidak ingin belajar Bu makanya saya keluar. Daripada nanti kelas rusuh karena ulah saya." Lagi, ia menjawab dengan tenang bahkan senyumnya masih ada.

Satu kelas memandang heran serta takjub karena tingkah kakak kelasnya yang sangat berani dengan guru satu ini. Walaupun mereka tidak mendengar jelas apa dikatakan tapi mereka dapat melihat wajah Ibu Choi yang sedang memarahi Jungkook sedangkan Jungkook tidak takut.

"Baiklah. Kalau kamu tidak mau kembali ke kelas tinggalkan tempat ini sekarang dan jangan buat keributan." Ibu Choi mengalah.

"Saya akan meninggalkan tempat ini tapi..." Jungkook menggantungkan kalimatnya. Matanya melirik ke arah Hyera. Kemudian tangannya terulur menarik tangan Hyera dan berkata. "Saya harus membawanya juga." Kemudian Jungkook berlari dengan menarik tangan Hyera yang digenggamnya erat.

"Jeon Jungkook!" Teriak Ibu Choi kesal akhirnya ia mengalah dan kembali masuk ke kelas. Satu kelas masih terbengong melihat pemandangan tadi.

Hyera yang kaget hampir jatuh tersungkur karena tidak memiliki keseimbangan. Ia tidak bisa melakukan apapun, otaknya masih mencerna juga karena ia kaget.

Tiba di lapangan basket terdapat murid-murid lain yang juga sedang tidak mengikuti pelajaran dengan bermain basket di lapangan. Jungkook masih tidak melepaskan genggamannya yang mendapat tatapan terkejut oleh semua orang di lapangan.

Merasa dilihat oleh seluruh pasang mata di lapangan Hyera berusaha melepaskan genggamannya dari Jungkook namun bukannya lepas Jungkook memperketat genggamannya. Hyera meringis.

"Tolong kalian semua tinggalin lapangan." Perintah Jungkook dengan wajah dingin dan suara yang tegas. Seperti dihipnotis semua anak yang di lapangan meninggalkan tempat tersebut yang menyisakan Jungkook dan Hyera.

You're Miss Right (Jungkook BTS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang