TIGA PULUH SATU

2.5K 247 26
                                    

    Hari ini Jungkook dipindahkan ke ruang inap, tidak lagi berada di ruang UGD. Tetapi pagi ini Jungkook belum membuka matanya sama sekali sejak ia mengalami kecelakaan tadi malam.

Jimin dan Hoseok yang menjaga dan mengantar Jungkook dipindahkan ke ruang inap.

Untung hari ini hari Minggu, jadi mereka tidak perlu susah-payah membuat surat ijin dan mencari alasan agar diijinkan tidak masuk sekolah untuk sementara waktu.

Jimin dan Hoseok sedang tiduran dan mengobrol ringan di sofa yang disediakan di kamar inap pasien, tiba-tiba pintu terbuka dan munculah seorang gadis.

Hoseok dan Jimin mengalihkan pandangan mereka ke arah pintu dan terkejut siapa yang datang pagi-pagi begini, yah walaupun hari Minggu.

Dari arah pintu masuklah Hyera bersama dengan Yoongi di belakangnya.

"Kok lo ke sini?" Tanya Hoseok bingung, karena memang untuk Minggu pagi ini Jimin dan Hoseok diminta untuk menunggui Jungkook sedangkan yang lain pulang untuk mandi dan berganti pakaian. Yah, bergiliran untuk menemani Jungkook.

Yoongi yang baru saja mendudukkan dirinya di sofa di sebelah Hoseok pun hanya menggerakkan dagunya ke arah Hyera sebagai sebuah jawaban dari pertanyaan Hoseok.

Hoseok mengerutkan keningnya bingung.

"Dia pagi-pagi masuk ke kamar gue dan ngajakin ke sini. Nengokin tuh bocah yang belum bangun-bangun." Kata Yoongi sambil menatap Jungkook yang tertidur pulas di ranjang pasien.

Hoseok manggut-manggut. Ia pun berdiri dari duduknya dan mengambil jaketnya. "Ya udah, ada Yoongi sama Hyera di sini. Balik yuk Jim, lengket semua badan gue." Ajak Hoseok kepada Jimin dan dibalas anggukan Jimin. Mereka berdua pun berpamitan dan pergi keluar dari kamar.

"Gue keluar bentar ya, cari minum sama makanan ringan buat isi perut." Tiba-tiba Yoongi berdiri.

Hyera menoleh dan mengangguk, "Gue sekalian ya." Yoongi mengangguk dan segera keluar dari kamar menuju kantin yang berada di rumah sakit.

Setelah keluarnya Yoongi, Hyera menghembuskan napasnya berat. Matanya menatap lurus kepada seorang laki-laki yang sedang terbaring di atas ranjang pasien.

Laki-laki yang selama hari-hari belakangan ini menganggu pikiran dan hatinya menjadi gelisah. Ia tak pernah berpikir sedikitpun bahwa ia akan jatuh pada pesona laki-laki yang sedang menutup matanya rapat-rapat itu.

Seorang laki-laki yang memiliki luka di dalam hatinya sendiri, menyimpan semua luka yang ia alami sendirian tanpa seorang pun mengetahui dan memahami. Hyera tak mengerti, bagaimana laki-laki itu menanggung semuanya sendiri walaupun ada teman-temannya yang selalu berada di sisinya.

Hyera berdiri dari duduknya dan berjalan ke arah ranjang Jungkook. Ia berdiri di sana, menatap wajah tampan yang telah mengambil hatinya dengan cara yang unik. Tidak bisa dikatakan 'romantis' sedikitpun.

"Lo baik-baik aja kan?"

Hyera bertanya kepada Jungkook, walaupun ia tahu bahwa Jungkook tak akan menjawabnya.

"Kapan lo bangun? Gue dan teman-teman lo nungguin lo dari tadi malem," Hyera mengambil napasnya sejenak sebelum melanjutkan ucapannya, "Lo nggak kangen sama gue? Lo nggak pengen ketemu sama gue lagi? Apa lo marah sama gue gara-gara gue jauhin lo kemarin-kemarin?"

Suara Hyera bergetar, ia menahan tangisnya agar tidak tumpah saat itu juga.

"Tapi gue percaya kok, lo nggak bakal marah sama gue." Hyera tersenyum tipis, "Sebelum balapan dimulai lo bilang kalo lo mau nurutin semua permintaan gue setelah balapan selesai. Dan gue minta sekarang, lo bangun. Gue nggak minta yang aneh-aneh, gue cuma pingin lo bangun."

You're Miss Right (Jungkook BTS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang