Kegelapan dan keheningan menemaniku . Keluargaku selalu terlintas dipikiranku . Bagaimana keadaan Ibu dan Adelle saat ini , mereka ada dimana sekarang , bagaimana jika Ayah kembali kehilangan akal sehatnya , bagaimana jika terjadi sesuatu pada mereka , bagaimana jika aku tak akan pernah melihat mereka lagi , itulah yang terlintas dipikiranku .
Aku hanya bisa terdiam kaku dengan mulut yang di tutup oleh lakban hitam . Kaki , tangan , dan tubuhku mereka ikat dengan tali tambang yang kuat . Hanya sedikit cahaya yang masuk karena ventilasinya cukup kecil dan sedikit . Ruang ini melebihi ruang interogasi , penjara , dan Rumah Sakit Jiwa .
Mantel coklat pemberian nenek itu terasa hangat dan nyaman . Setidaknya aku masih merasa agak sedikit nyaman di gudang ini . Gudang ini penuh debu dan sarang laba-laba . Sangat tidak terawat . Beberapa barang lama yang sudah usang di tutup dengan kain putih bernoda . Bahkan serpihan botol kaca masih berserakkan tepatnya beberapa cm dari posisiku ini .
Aku melihat ke sekitar dan memejamkan mata . Mengapa ada sesuatu yang sangat mengganjal di hatiku ? Aku pusing memikirkannya . Lebih baik aku tidur siang sejenak .
-----
(Author's POV)
Sementara itu Foster (Ayah) , Marilyn (Ibu) , dan Adelle berlari untuk mencari jalan keluar . Edward Huntington mengejar Foster .
"FOSTER ! BERHENTILAH ! PEMBUNUH !" teriak Edward .
"JANGAN DIAM SAJA !" teriak Edward , para pekerja mengikuti Edward dan menghalangi Foster , Marilyn , dan Adelle sehingga mereka tidak bisa kabur .
Foster , Marilyn , dan Adelle terhenti dan dikepung oleh 7 pekerja Edward . Edward menghampiri Foster .
"Howdy , kawan lama ." Edward pura-pura menyapa Foster .
Foster hanya terdiam dan menundukkan kepalanya .
"Bawa mereka berdua pergi dan tahan pria ini ." perintah Edward .
Marilyn dan Adelle dibawa pergi keluar dari area gudang itu . Isak tangis mereka bercucuran .
Sedangkan Foster , tangannya diikat dengan tali tambang . Edward mengikatkannya dengan erat . Tangan kanannya mencengkeram leher Foster . Edward membawa Foster dan jika Foster berhenti , Ed akan mencengkeramkan tangannya dan mendorongnya sehingga Foster akan menuruti perintahnya dan hanya bisa tertunduk .
Para pekerja mengikuti mereka dari belakang . Mereka membawa Foster masuk ke Gudang '4-C' . Gudang itu dulu dipakai sebagai tempat penyimpanan wine .
Edward memaksa Foster untuk duduk di kursi . Edward duduk di kursi depan Foster . Para pekerja menutup pintunya sehingga gudang ini sangat gelap .
Edward menatap Foster dengan tajam . Suasana ruang interogasi ini semakin mengerikan . Edward menyalakan lampu . Lampu tua yang sudah redup itu hanya bisa menerangi wajah Edward dan Foster .
"Howdy ." Edward memulai pembicaraan .
Foster hanya terdiam dan menundukkan kepalanya .
"Foster , kawanmu ini akan mengajakmu bernostalgia . Apa kau mengizinkan ?" tanya Edward .
Foster membisu dan diam seribu bahasa . Ia sama sekali tidak berbicara atau bahkan bergerak sekali pun dari posisinya .
"Jangan takut kawanku . Aku disini bukan untuk membunuhmu ." ujar Edward .
Foster tetap terdiam .
"Karena kau tidak berkata apa-apa , jadi kukira jawabanmu adalah 'Ya' ." lanjut Edward .
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wheel of Life
Teen FictionInilah hidup yang mau tidak mau harus ku jalani ... Keluarga yang sangat kacau Kehidupan sosial yang rasis Krisis ekonomi Aku muak dengan hidupku . Hidupku kelam penuh masalah . Aku ingin kehidupan ku penuh keceriaan seperti anak-anak normal se usia...