Nnnnope, seperti yang mungkin bisa kalian duga, part ini belum bagian dari ceritanya. Ini cuma semacam kata pengantar, walaupun aku tidak yakin ini pantas disebut pengantar juga. Anggap saja ini curhat sesi 1, dan sesi 2-nya nanti di ujung.
Kebiasaan anehku membuat introduksi tanpa inti muncul lagi di sini, jadi aku harap teman-teman semua bisa tahan lagi sebentar bicara denganku. He, salah, aku yang bicara, deng. Yha. Nggak akan makan lama-lama, kok. Semoga.
Jadi begini ... pertama, aku sedang menyelamati diri saat ini karena akhirnya aku mulai juga menulis cerita tentang panahan. Aku menyinggung atau menggunakan panahan juga di beberapa ceritaku yang lain, seperti Jurit Malam: Benteng Gelap dan Ragnarok Cycle: Myth Jumpers, tetapi ini adalah cerita pertama yang benar-benar berfokus soal panahan. Mungkin teman-teman pernah menonton film Whiplash? (Omong-omong, itu film bagus banget lho, wajib nonton.) Nah, Release adalah cerita yang terutama terinspirasi--atau tepatnya terdorong--oleh film itu.
Whiplash bercerita tentang bullying, dan menggunakan musik jaz sebagai plot device-nya. Nah, di sini, aku ingin bercerita tentang ... ah, lihat saja nanti. Intinya, panahan adalah plot device di sini.
Kedua, jika teman-teman khawatir soal istilah teknis panahan di dalam, kekhawatiran teman-teman ada benarnya. Aku memang akan sangat sering menggunakan istilah teknis panahan, terutama dalam dialog, hanya demi menjadikan cerita ini lebih realistis dan organik. Aku bukan jenis orang yang akan memasukkan karakter dari latar belakang tertentu hanya demi dianggap orang yang toleran. Namun jangan takut duluan: aku mencantumkan penjelasan istilahnya sesederhana yang kubisa di dalam. (Kali ini aku serius, aku belajar menyederhanakan dari sejak RC: MJ, hehe. Semoga ini cukup sederhana.) Dan jika ternyata penjelasan di dalam masih belum cukup, atau teman-teman ingin tahu lebih banyak lagi tentang panahan, aku menyertakan seri Archery Tidbits di belakang buku yang akan ku-update bersama dengan ceritanya. Archery Tidbits ini akan dikhususkan untuk membahas soal panahan dengan bahasa yang sebersahabat mungkin supaya mudah dipahami, dan akan ada juga gambar-gambar yang kucantumkan di sana. Aku sarankan membaca Archery Tidbits dengan berurutan dari yang paling awal ke yang paling akhir, karena artikel-artikel yang di belakang akan memanfaatkan informasi yang sudah kusampaikan di depan.
Omong-omong, aku membuat cerita ini berdasarkan jadwal Babak Pertama Archery World Cup Stages 2015 di Shanghai yang dilampirkan dalam bentuk *.PDF di website worldarchery.org dengan beberapa pengubahan. Banyak detail yang aku tidak tahu, jadi aku isi dengan pengalamanku sendiri. Jadi aku mohon maklum jika ada beberapa detail yang tidak cocok dengan realita.
OH, dan juga, untuk nyaris semua atlet mancanegara yang ada di sini dan kusebut dengan nama, mereka adalah versiku dari atlet-atlet sungguhan, hehe. Aku mencari arti nama asli mereka, lalu mencari nama lain yang berarti sama untuk membuat versiku. (Niat Fi. Yha)
Oke, aku sadar aku sudah menunda terlalu lama. Ini semacam wujud permintaan maafku karena hiatus terlalu lama dari RC: MJ. Atau paling tidak rasanya begitu. Jadi mohon maaf, terima kasih sudah mampir, dan selamat menikmati!
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Release
Teen FictionSetelah berlatih kilat selama setahun, Abimanyu akhirnya mendapatkan kesempatan untuk bertanding dalam ajang Archery World Tournament: praktis, turnamen internasional paling bergengsi dalam dunia panahan. Dan dia tiba di sana sebelum usianya bahkan...