Hello everyone! *lambai tangan ala Miss World* hahaha. Here's my first teen fiction. Come and read it! x
-----
Hosh... Hosh...
Sekarang adalah jam olahraga buat kelas X IPA 4. Betapa kejamnya Pak Dodo menyuruh kami semua lari lima putaran lapangan sepak bola SMA Nusa Bangsa. Satu putaran saja sudah membuat jantung serasa ingin lepas dari tempatnya.
"Din, bagi minum lo dong, cape banget gila," dengan segera gue rampas botol minum yang berada di tangan teman gulat-eh, teman seperjuangan gue sejak kita MOS di SMP yang sama.
"Halah, cupu lo. Baru seputeran gini udah ngos-ngosan." Oke, gue akui kalo dia berbakat di bidang olahraga, terutama renang. Jadi mungkin paru-parunya udah terbiasa dengan olahraga seperti ini atau semacamnya yang gak gue mengerti sama sekali.
"Ya, lo enak, renang mulu, jadi gak bakal kehabisan napes kaya gue gini," ucap gue sambil mengembalikan botol minumnya yang udah gue abisin airnya sekitar setengah botol.
Sedetik kemudian, dia berlari ninggalin gue yang masih duduk di rumput. Dasar bodoh.
"Heh! Tungguin gue, monyong! Gak gua anterin balik ntar mampus lu!"
• • •
Bel pertanda waktu pulang berdering, membuat anak-anak mempercepat kegiatannya seperti membereskan buku-buku atau semacamnya.
"Oy, Far. Yuk balik," Dinda menepuk pundak gue pelan.
"Bentar-bentar, lagi nyatet nih dikit lagi. Tangan lu turunan siapa sih? Cepet amat nulisnya."
Farah terkekeh, "Udah biasa nulis kali gue."
"Udah nih," sambil memasukan buku catatan ke dalam tas, "ke tempat biasa aja yuk, lagi males pulang gue," sambung gue sambil menarik tangan Farah.
Okay, disini gue akan memperkenalkan Farah dengan kalian. Faranis Isaldina Aileen, salah satu most wanted girl di sekolah ini. Cewek yang berbakat dalam olahraga renang sehingga membuatnya memiliki tubuh ideal. Kalo kata orang, body goals! Salah satu bakat lainnya adalah menulis, bukan menulis corat-coret biasa tentunya, tapi menulis cerita. Sudah banyak novel yang diterima redaksi terpampang jelas di rak dinding kamarnya.
By the way, menjadi most wanted girl di sekolah tak membuatnya menjadi gadis yang memiliki pacar tampan atau semacamnya. Dia jomblo! Note it! Jomblo! Walau dia berparas cantik, tak semua lelaki meliriknya. Alasannya simple, dia gak tau malu. For example, saat gue lagi tenang-tenangnya liat buku di toko buku, dia teriak "Oh my God! Liat, Din! One Direction!", secara terpaksa gue pura-pura gak kenal sama dia dan pergi dari situ. Udah, ah. Ngomongin dia gak akan ada abisnya.
Kita udah berada di tempat parkir. Seperti biasa, Farah berjalan mendahului gue dan menggunakan helm pinknya yang selalu dia simpan di motor matic gue. Alasannya klasik, 'males bolak-balik ngambil di rumah, sekalian taro di motor lo aja.'
Gue mengambil permen karet dari dalam saku seragam, membuka bungkusnya, dan gue kunyah isinya sembari memakai helm.
Entah mengapa sebagian besar orang manggil gue bubblegum girl. Mungkin karena gue biasa menghabiskan empat hingga enam permen karet dalam sehari? Entahlah, gue gak begitu peduli.
"Yuk, caw."
• • •
Starbucks Coffee.
"Mbak, Raspberry Vanilla Bean Frapnya satu ya," pesan gue, "Lo mau apa, Far?"
"Hmm, Green Tea Frap aja deh."
![](https://img.wattpad.com/cover/55013183-288-k216622.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bubblegum Girl [SLOW UPDATE]
Roman pour AdolescentsSesungguhnya, hidup tidak selalu terasa buruk. Kita harus bangkit untuk menghilangkan rasa sakit. - 2016/2017 -