Marriage (VeNal)

1.7K 53 1
                                    

Kutatap pantulan tubuhku di depan cermin yang berukuran sepinggang ini. Rambut yang klimis. Senyuman yang manis. Dasi kupu-kupu. Kemeja putih bersih. Jas abu-abu dan celana dengan warna senada. Sepatu pantofel mengkilap. Sempurna! Terus ku kagumi penampilanku di hari spesial ini.

"Nan, lo udah siap belom?" tanya sobatku Boby yang baru masuk kedalam kamarku. Namaku adalah Keynan. Cukup segitu saja perkenalannya? Cepat atau lambat kalian akan mengenalku dicerita ini.

"Belum bro. Beri gua waktu sebentar lagi buat nyiapin diri!" jawabku dan dibalas anggukkan olehmya. Lalu ia keluar dari kamarku.

Kulangkahkan kakiku mengelilingi kamarku. Langkahku terhenti tepat dihadapan sebuah gitar dan sebuah gambar dengan bingkai yang sangat indah.

Flashback on

"Woy! Mau ada pensi sekolah! Diadain sama osis! Setiap kelas harus ngasih minimal 3 penampilan. Siapa aja yang bakal kita turunin nih?" teriak Boby sambil terengah-engah karena habis berlari.

"Udah,, mending elu perform modern dance Bob. Abis itu Jeje suruh stand up comedy. Keynan suruh nyanyi lagu accoustic." jawab Mario ketua kelasku. Hah! Dasar otoriter!

"Apa-apaan woy!?" teriak Jeje tak suka.

"Udah Je pasrah aja, kan lu tau sendiri dia Kw nya adolf." celetuk Shania.

***

"Weh Nan! 2 hari lagi kita tampil pensi. Lu udah nyiapin belum?" tanya Boby padaku.

"Udah kok. Gua sekalian mau ngelakuin sesuatu. Lu mau bantu gua gak?" jawabku.

"Tentang apa nih?" lagi-lagi Boby bertanya padaku. Tapi tak apalah, yang pentimg rencanaku ini sukses.

"Lu tau kan siapa cewe yang udah gua suka sejak masuk sekolah ini?..." aku pun membisiki Boby tentang rencanaku dan Boby menaikkan jempolnya tanda mengerti.

***

"Okee! Sekarang giliran perwakilan dari kelas 11 IPS 1. Siapa kira-kiraaa??" tanya sang pembawa acara.

"Keynaaann!!!" teriak teman-teman sekelasku karena memang hanya aku lah yang belum tampil.

"Oke kita panggilkan Keynann!!!" ujarnya lagi. Akhirnya aku menampakkan batang hidungku didepan semua orang.

"Semua lagu ini saya persembahkan untuk seseorang yang spesial dalam hati ini yang tak berani menyatakan hal ini padanya." ucapku membuka penampilanku.

Lalu aku mulai memetik gitar accoustic ku.

Sudah lama ku menanti dirimu
Tak tahu sampai kapankah
Sudah lama kita bersama-sama
Tapi segini saja kah

Entah sampai kapan
Entah sampai kapan

Hari ini ku akan menyatakan cinta
Nyatakan cinta
Aku tak mau menunggu terlalu lama
Terlalu lama

Penampilan pertama ku mendapatkan respon manis dari penonton.

"Kedekatan kita sudah tak berjarak lagi. Bahkan mungkin semua orang disini tau siapa yang ku maksud tanpa aku menyebutkan namamu." ujarku sambil menutup mata.

"Verandaaa!!!!" teriak penonton dihadapanku, aku tersenyum karena lagi-lagi mendapat respon positif dari para penonton.

Ku buka mataku. Terlihat disana seorang bidadari sedang ditarik Shania untuk menuju bagian paling depan penonton. Ya, dia Veranda. Gadis yang kucintai dalam diam selama ini, namun saat ini aku akan mengakhirinya dan mencintainya secara nyata.

One ShotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang