Rabu, 12 Oktober 2005......
Aku masih duduk diruangan B1 selesai mengikuti perkuliahan Ekonomi Publik yang kebetulan diasuh oleh salah satu dosen yang paling tak kusukai dikampus ini. Namanya Mawardi Ali. Salah satu dosen tua yang punya kebiasaan berbicara sambil menyemburkan buih-buih ludah beracunnya ke segala arah layaknya semprotan air di taman bunga UNRI.
Sangat menjijikkan....
Dan yang lebih menjijikkan lagi adalah, buih-buih hasil olahan mulutnya selalu saja tertinggal sedikit di sudut bibir keriput miliknya.Mungkin kalau ibu-ibu hamil yang melihat kearah sudut bibirnya otomatis akan mengalami kontraksi hebat bahkanmungkin akan mengakibatkan proses kelahiran dini.Oke, anggap saja kali ini aku lebay.
Tapi intinya adalah, buih-buih disudut bibir si bapak memanglah menjijikkan.....
Karena itu, setiap kali mata kuliah asuhannya berlangsung aku selalu mengambil tempat duduk paling belakang agar tak mendapat rejeki nomplok yang tidak mengenakkan dari si bapak. Kalian tau apa yang kulakukan di bangku paling belakang itu? Tak lain dan tak bukan adalah menyibukkan diri dengan koleksi bokep beberapa teman sekelasku.
Yups, bokep merupakan salah satu tekhnik relaksasi yang sangat baik untukku. Dikala mata kuliah itu tidak kusukai atau membuatku bosan, aku lebih memilih untuk menyibukkan diri dengan mentransfer bokep yang dimiliki beberapa temanku sesama bokepers kedalam handhpone ku melalui Bluetooth.
Setiap hari Rabu, kegiatanku selalu sama. Mulai dari jam 8 pagi semenjak perkuliahan dimulai, aku sudah sibuk memilah-milah bokep mana yang akan kukirim ke handphone ku tercinta. Nokia 3650. Ya, handphone paling canggih saat itu adalah nokia dengan bulatan besar di bawahnya itu. Teman-temanku yang lain sudah mulai bubar meninggalkan ruang perkuliahan, berbeda halnya denganku. Aku masih tetap sibuk dengan 3 handphone ditanganku. Masih banyak bokep yang belum selesai kukirim ke handphoneku
"Lama kali kau Ya, mau pulang aku ni ha...." Umpat Tama gemas. Tama merupakan teman sekelas ku yang handphone nya sedang kutahan dalam rangka mengirimkan koleksi bokepnya yang banyak luar biasa ke dalam handphoneku
"Sabar lah taik.... Pilik kali kau....." sahutku tanpa mengalihkan mataku dari layar handphone milik Tama yang sedang memutar adegan panas seorang mahasiswi UNRI gobah dan pacarnya di dalam mobil
"Ini cuma gini aja ya Ma?" tanyaku ke Tama sambil menyorongkan handphone yang tengah memperlihatkan adegan sepongan si cewek di dalam mobil ke muka Tama
"Astaghfirrullah......." Desis Tama mengucap lalu memalingkan wajahnya
"Ck... Sok alim kau wak...." Kataku
"Bukan sok alim, aku lagi puasa Ya" jawabnya
"Iyoooo lah.... jadi cuma kayak gini aja nih?" sambungku lagi
"Ya cuma kayak gitu aja....." jawabnya dengan muka kesal
"Eee... masa kayak gini aja... Tak ada do yang bagian ngentot nya...??" tanyaku masih penasaran
"Belum ngentot orang tuh dah keburu tersebar bokepnya dodoool. Kalau gak, kau ajalah yang ngentot Ya. Biar ku video kan" katanya sambil cengengesan
"Taik lah...." umpatku
"Nah.. nah handphone mu. Pulang kau" ujarku sembari mengembalikan handphone Okma
"Eh bro, kalau ada yang baru kasih tau ya" sambungku lalu menghampiri Bobby dan mengembalikan handphone nya yang semenjak pagi tadi kutahan tanpa ada complain darinya.
Nama aslinya sebenarnya Nouval. Entah bagaimana ceritanya tuh anak bisa dapat nama panggilan Bobby. Satu hal yang menarik darinya adalah, dia anak yang baik hati dan baik budi.