JUAL KAMBING

37 0 0
                                    

Ibu Joko sangat bahagia karena ternyata wanita yang ingin menjadi pendamping Joko sangat cantik.
"Lumayan bisa memperbaiki keturunan" pikir ibunya Joko dalam hatinya.
Akhir mereka mengumpulkan biaya untuk proses pernikahan Joko. Walaupun dengan adat yang sederhana, namun pasti akan banyak uang keluar belum lagi biaya tak terduganya.
"Joko....!"
Panggil sang bunda dengan suara super kuatnya. Kalau super sonic terkenal dengan kecepatannya yang dahsyat maka bunda Joko dengan suaranya yang dahsyat.
"Iya buk" jawab Joko sembari melangkah untuk memenuhi panggilan tersebut.
"Bagaimana kalau kita jual saja kambing peliharaanmu itu ko?"
Joko mempunyai peliharaan satu ekor kambing yang sangat ia sayangi.
"Sayang lah buk, itu kan kambing ke sukaan Joko" jawab Joko karena terasa berat di hati untuk menjual kambing tersebut.
"Ya kamu pilih pelihara kambing itu yang gak bisa di ajak bobok atau si siti itu?"
"Wah...ini pilihan yang sulit"
"Alah sudah lah ko, jangan lagi pakai acara dramatis begituan"
Akhirnya Joko menyetujui usulan dari sang bunda tersayang nya.
Joko pun segera membuka tali kambingnya dan bersiap melangkah menuju pasar untuk menjual kambingnya.
"Joko" panggil sang ibu sehingga langkah Joko pun berhenti.
"Iya buk?" Jawabnya.
"Sekarang ini harga kambing lagi mahal. Jadi kambing sebesar gitu harus kamu jual sejutaan ya Joko. Kalau gak mau segitu yang jangan kamu kasih"
"Baik buk" jawab Joko dan mulai melanjutkan perjalanannya menuju pasar.
Joko begitu semangat karena ia selalu terbayang wajah bidadarinya. Memang siti sangat istimewa bagi Joko, sebab bila tidak istimewa mana mungkin Joko mau merelakan kambingnya di jual.
"Mbek...mbek...mbek..." teriak Joko ditengah kerumunan orang.
"Kamu ngapain dek?" Tanya seorang penjual kain melihat teriakan Joko.
"Saya mau menjual kambing pak" jawabnya.
"Kamu mau jual kambing atau manggil kambing begitu. Biar kamu gak susah pergi saja kesana ditempat penampungan kambing" bapak tersebut menunjukan arah dengan jarinya.
"Terimakasih pak"
"Ya sama-sama " jawabnya sambil membusungkan dadanya.
Joko akhirnya melihat beberapa tempat penampungan kambing. Joko mulai mendatangi satu persatu tempat tersebut.
"Mau jual kambing bang?" Tanya seorang penampung kambing.
"Iya bang"
"Berapalah kau buka harga?" Lelaki tersebut berbicara ala logat batak.
"Buka? Emangnya harga ada pintunya ya bang?" Tanya Joko dengan polosnya.
"Aduh..!" Si penampung kambing itu pun menggaruk kepalanya.
"Maksud aku berapa harganya kau jual" tanyanya kembali.
"sejutaan lah bang" jawab Joko.
"Emangnya komputer sejutaan. Udah ku beliklah 800 ribu ya?"
"Gak bisa bang pesan orang tuaku harus sejutaan"
Akhirnya Joko berpindah ke tempat penampungan lainnya.
"Mau jual kambing ya dek?" Tanya penampung kambing dengan nada seperti orang jawa.
"Iya mas" jawab Joko.
"Tadi waktu adek jual ke orang itu berapa dia mintak?"
"800 tibu mas"
"Ya udah kalau gitu aku kasih 900" dengan semangat dia mengucapkannya berharap Joko akan setuju.
"Gak bisa mas. Soalnya pesan ibu tadi harus sejutaan jualnya"
Si tukang penampung kambing berfikir dengan keras hingga dia dapat sebuah ide.
"Ya sudah kalau gitu saya beli setengah juta. Gimana?" Tawarnya kembali.
"Oke setuju mas" jawab Joko.
Sekitar satu jam lebih akhirnya Joko sampai di rumah.
"Bagaimana ko? Sudah laku? "
"Alhamdulillah sudah buk"
"Laku berapa ko?" Tanya sang ibu .
"Tadi si pembeli pertama minta 800 ribu tapi Joko tolak. Lalu Joko cari pembeli lain."
"Terus ko?" Terlihat sangat penasaran ibu Joko.
"Pembeli kedua minta 900 ribu tapi Joko tidak mau"
"Wah hebat kamu ko" jawab sang ibu. Lalu gimana kelanjutannya ko?"
"Ya pembeli tersebut menawarnya menjadi setengah juta. Ya Joko setuju"
Memdengar penjelasan Joko sang bunda seakan ingin ingin pingsan sambil berteriak sekuatnya.

SUPER JOKERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang