NGIDAM LANJUTAN

64 0 0
                                    

Bulan ini adalah bulannya Joko di bulan-bulani oleh Siti dengan segala permintaan anehnya. Joko merasa istrinya sedang mengalami kelainan jiwa karena bawaan sedang hamil. Joko khawatir bila hal tersebut terus berlanjut maka Joko hanya tinggal tulang berjalan tanpa daging. Setelah berfikir panjang berkilometer lamanya akhirnya ia menemukan ide.
Joko membawa istrinya ke tempat dokter kandungan. Siti pun mengikuti keinginan dari Joko. Sebuah gedung besar yang terlihat megah yang terletak di kota besar Rantauprapat menjadi saksi atas peristiwa tersebut. Joko dan Siti segera memasuki ruangan pemeriksaan. Joko pun menceritakan kronologi kejadiannya hingga dokter tersebut memeriksa Siti.
"Bagaimana hasilnya dok?"
"Ibu Siti baik-baik saja kok pak Joko"
"Jadi kenapa permintaannya selalu aneh begitu?"
"Mungkin karena dia adalah wanita yang istimewa. Lebih baik bapak ikutin saja semua kemauannya"
"Baiklah dok " jawab Joko dengan sedikit agak kecewa.
"Mas..!" Suara panggilan itu mengejutkan Joko.
"Iya dek?" Jawab Joko.
"Anak kita mau jadi dokter lo mas"
"Jadi?" Tanya mas Joko
"Ya adek mau meriksa dokter itu" sambil menunjuk ke arah dokter tersebut.
Joko pun menggaruk kepalanya karena bingung dengan keinginan istrinya.
"Bagaimana ini dok?" Tanya Joko pada dokter tersebut.
"Tenang saja pak Joko. Seperti yang saya bilang tadi, kita turuti permintaannya"
Dokter tersebut segera merebahkan tubuhnya untuk segera diperiksa. Siti mengambil alat pemeriksaan dan mulai memeriksa sang dokter. Siti membuka kancing celana dokter seperti perilaku dokter pada biasanya. Dokter tersebut pun tertawa melihat tingkah lucu Siti. Dengan cepat Siti pun mengambil jarum suntik dari meja.
"Ha....!" Dokter tersebut langsung terkejut dan segera lari dari kamar pemeriksaan hingga celananya terjatuh karena tidak sempat mengkancingkannya. Para suster pun tertawa melihat tingkah lucu sang dokter.
"Ih...lihat tu pak dokter. Dia buat pertunjukan super ya?" Ujar salah seorang suster kepada suster lainnya yang melihat aksi tersebut.
Joko kemudian keluar bersama Siti untuk melanjutkan perjalanan. Joko naik angkot bersama sang istri. Terasa sangat sesak karena angkot tersebut dipenuhi para penumpang.
"Mas...!" Ujar Siti
"Mampus deh gue" ujar Joko dalam hatinya.
"Mau apa sih dek?" Tanya Joko dengan suara yang terdengar agak kesal.
"Adek mau jadi supir angkot kayak bapak itu"
Akhirnya Siti menyetir angkot tersebut dalam keadaan tidak bisa jalan. Kebetulan sekali ada wartawan yang melihat tingkah istri mas Joko. Akhirnya Siti dan mas Joko masuk ke dalam surat kabar dan beberapa majalah wanita.
Wah....keren ya mbak Siti nya...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 24, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SUPER JOKERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang