Kiss The Rain

Kiss The Rain-5A

"ini adalah pelajaran yang kudapat saat aku menyiayiakan dirimu. walaupun begitu, cintaku padamu adalah selamanya My Lady"

-Chapter Sebelumnya-

"aku kira kau berbeda dengan pria diluar sana. Dan juga berbeda dengan teman-teman disekolah yang suka memanggilku nerd. Tetapi itu hanya pikiranku bagaikan orang bodoh. Terima kasih untuk semua ini. aku tak akan menyesal menyukai dan mengenalmu"

Hyenjin berjalan pergi meninggalkan gerombolan itu. sedangkan kai menatap punggung gadis itu dengan perasaan tak menentu. Ada sebuah rasa kehilangan didirinya

"apakah ini rasa kehilangan seseorang yang entah sejak kapan mengisi hatimu tanpa kau ketahui?"

-Chapter 5A-

Hyenjin duduk disebuah pantai yang sudah sepi. Tak ada siapapun. Hanya ia sendiri dan terpahan angin yang menemaninya.

Sudah sejak siang tadi ia hanya duduk disini. Melewatkan acara untuk tadi siang dan acara lainnya. Semua orang tak berani menganggunya. Ataupun sekedar memanggilnya. Entah mengapa?

"Sejak awal sebenarnya aku harus melarangmu melakukan ini semua"

Tiba-tiba seseorang duduk disampingnya. Hyenjin hanya tersenyum tipis menanggapi perkataan pria itu

"Aku hanya ingin melihat semuannya seperti biasa. Tanpa apapun" hyenjin menghelang nafas. saat kejadian itu berputar kembali dikepalanya "dan betapa bodohnya aku bisa dipermainkan seperti itu karena cinta"

Pria itu menghelang nafas menatap wajah hyenjin yang sedikit bengkak karena menangis seharian "jika kau tak bisa menahannya..." pria itu kembali menghelang nafas lalu menatap tajam hyenjin "lakukan semuannya sesuai isi hatimu"

Hyenjin mengangguk dan senyum manis terbit sedikit mencerahkan wajahnya "akan kupikirkan saranmu"

Gadis itu berdiri dan berjalan meninggalkan pria itu. Sedangkan pria itu hanya bisa menghelang nafas dan menatap punggung hyenjin yang tak berjalan masuk kedalam villa melainkan kearah lain. Ia tahu gadis itu akan menujuh kemana.

–

Shinhye berjalan mondar mandir dikamarnya. Sesekali mencoba menhubungi seseorang yang membuatnya khawatir.

Gadis itu ragu untuk menelpon teahyung dan memberi tahu jika hyenjin sedari tadi tak kunjung masuk kedalam kamar.

Tetapi ia juga takut jika taehyung akan marah padanya karena tak bisa menjaga adiknya

"Ahh...bagaimana ini? Hyenjin kau dimana?"ucap shinhye yang terus menerus mencoba menelpon hyenjin. Tetapi hanya suara gadis operator

Tok....Tok...Tok...

Shinhye segera membuka pintu. Ia berpikir jika hyenjin sudah kembali kekamar.

"Hyenjin akh-"shinhye tiba-tiba terdiam. Ia melihat orang didepannya dengan wajah datarnya seperti biasa tetapi dipaduhkan dengan rasa benci yang mendalam

"Untuk apa kau kesini?"ketus shinhye menatap chanyeol tajam

Chanyeol tersenyum miris melihat shinhye yang menatapnya seperti itu. Memang ini juga adalah kesalahannya yang tak bisa menghentikan teman-temannya melakukan perjanjian itu. Malahan saat itu ia mendukung dengan sangat senang. Tapi saat ia tahu jika perjanjian itu akan menyakiti hyenjin. Membuat pikirannya langsung tertujuh pada gadis yang saat ini menatapnya dengan penuh kebencian

"Aku hanya ingin menanyakan apa hyenjin sudah kembali? Aku akan menjelaskan semua masalah ini dan meminta maaf atas nama teman-temanku"ucap chanyeol

"Minta maaf? Setelah kalian melakukan itu huh? Walaupun itu belum terjadi, tetap saja kalian sudah menganggap hyenjin sebagai alat taruhan kalian"kata shinhye dengan tersenyum sinis