9. Who are you?

167 27 14
                                    

- Camilla Pov -

Sinar matahari pagi membangunkanku. Tak terasa aku tertidur di sofa karena sibuk menunggu Harry.

"Ohh Har-- where are you? Kamu membuat aku khawatir.?" Aku beranjak dari sofa menuju kamarku. Tak kutemukan Harry disana, di dapur juga tak ada. aku merasa semakin tak enak hati.

Kemarin aku menangis karena Luke. Seharusnya Harry selalu datang saat aku sedih, tapi Harry sama sekali tak datang.

''Lebih baik setelah aku pulang dari kampus aku datang ke kantornya saja. Mungkin Harry menginap disana atau entahlah." Aku mencoba berfikir positif saja karna tidak mungkin jika Harry macam-macam.

Setelah habis mandi aku memutuskan untuk sarapan dulu.

'Biasanya yang membuatkanku sarapan adalah Harry'. Ucapku dalam hati. Entah kenapa aku jadi tergantung kepada Harry. Aku seperti sudah lama mengenal Harry.

Saat ini aku membuat pancake, pancake adalah makanan kesukaanku dan juga Harry. Aku membuat pancake ini terlalu banyak dan kemudian aku menaruh pancake itu di piring yang satunya lagi.

''Jika Harry pulang, Harry bisa langsung memakan pancake ini.'' ucapku berbicara sendiri.

Saat di meja makan, aku teringat sosok Harry. Harry yang selalu menyuapiku saat aku makan. Harry yang selalu memasak makanan untukku. Harry yang selalu bercanda saat di meja makan. Aku ingat semuanya. Semua tentang Harry.

Hiks... Hikssss..

Tak terasa air mataku mengalir. Akhir-akhir ini aku jadi cengeng sekali sih. Bahkan sekarang pun saat aku sedang sedih Harry tak datang. Ada apa sih ini sebenarnya?

**

Udara kota London saat ini sedang sangat ekstrim. Kadang-kadang cuaca cerah dan kadang-kadang tanpa di duga hujan tiba-tiba.

Seorang gadis mungil dan cantik sedang berlari-lari di lorong kampus. Sampai tiba-tiba dia menabrak seseorang yang sedang tak ingin dia temui. Tapi dia sangat merindukannya.

Duggg

"Eh ma-maaf. Ak-aku sedang buru-bu--. " Camilla menghentikam ucapannya saat mata coklatnya bertemu dengan mata biru laut yang menyejukkan itu.

"Tak apa--." Dengan begitu lelaki itu pergi meninggalkan Camilla yang masih mematung di tempat.

"Lu--Luke." Lirih Camilla.

"Ak-aku merindukanmu." Camilla menangis lalu berlari begitu saja.

*

Tanpa diketahui , lelaki bermata biru laut itu bersembunyi di dinding mengamati seorang gadis cantik yang bahunya nampak naik turun menandakan gadis itu sedang menangis.

Hatinya sakit melihat gadis itu menangis. Tapi apa boleh buat dia tidak ingin hatinya lebih terluka lagi.

"Mate, kau mencintainya." Ucap laki-laki berambut merah itu. Entah dari mana tiba-tiba ketiga sahabatnya datang menghampirinya.

"Kamu so tau Mike." Ucap lelaki itu.

"Luke, ingat kata-kataku tentang cinta tak harus memiliki?" Ashton sekarang berkomentar.

"Y-yes. I know Ash. Aku hanya ingin hatiku tak terluka terlalu dalam"

"Kau egois mate. Kau tidak ingin hatimu terluka. Bagaimana dengan Camilla? Hatinya juga pastinya sama terluka denganmu." Calum benar. Luke menatap Calum dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Dengar Luke. Aku tau kau tidak ingin ada orang lain yang menyakiti Camilla lagi? tapi kau sendiri yang menyakitinya. Pikirkan itu mate. You have to think about feelings as well. Aku ingin kau bahagia, aku juga ingin dia bahagia. itu saja." Calum benar. Semua yang diucapkan Calum benarr.

Absolute Boyfriend ⇨ Harry StylesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang