14. Harry remember you

239 23 2
                                    

- Camilla pov -

"Whatttt.?????!!!" Aku langsung buru-buru menutup mulut Emily. Akhirnya kuputuskan untuk menceritakan Harry pada Emily. Tapi tidak dengan Harry yang seorang robot. Emily bisa menganggapku gila. Aku juga masih memiliki perjanjian dengan Mr. Franco agar tidak membuka rahasia ini.

"Camila Carla Bills!!! What are you doing?!!! Ini sama sekali salahhh! Sangat salah." Emily terus-terusan berteriak. Tipical Emily. Selalu histeris.

"Apa yang kau pikirkan Cam!! Kenapa kau bisa berpacaran dengan orang yang baru kau kenal? Kau bilang padaku jika Harry adalah teman lamamu yang dikenalkan oleh ibumu?" Yap memang aku dulu berbohong kepada Emily. Aku berbohong agar Emily tidak terus-terusan menanyaiku.

"Please Em. Dont judge me." Aku tertunduk lesu. Aku tau Emily menghawatirkanku, tapi jangan salahkan aku jika aku mencintai Harry.

Emily duduk dihadapanku. Dia menghembuskan nafas berat dan langsung to the point kepadaku.

"Cam, you good girl. aku tak mau jika seseorang menyakitimu lagi. Aku adalah temanmu. Jika kau sakit aku pun sakit. Ada seseorang yang lebih berhak untuk kau cintai." Jujur, aku tersentuh mendengar ucapannya. Emily adalah teman yang baik. Dia bukan sekedar teman bahkan sudah kuanggap seperti saudara.

"Maafkan aku Em. Kau tak mengerti alasan aku mencintainya. Aku mencintai dia Em, pleasee. Jangan tanya kenapa, but aku sangat-sangat tidak ingin kehilangan dia." Emily kaget mendengar kata-kataku. tetapi dia langsung memeluk ku. Tubuhku bergetar. Aku tak kuasa menahan tangis saat ini.

"Aku tau Cam, maafkan aku tadi meneriakimu. Maafkan juga tidak selalu ada disaat kau membutuhkanku. Aku juga mengerti kenapa kau tidak mau cerita lebih jauh tentang Harry. Yang aku tau. Saat ini kau sangat mencintainya."

"Terimakasih Em, kau selalu ada untukku. Aku tidak tau harus bagaimana lagi. " emily memelukku. Setidaknya perasaanku saat ini sedikit lega. Aku lega akhirnya Emily bisa mengerti.

"Aku berharap kau dan Harry dapat bersatu kembali."

Aku tersenyum singkat pada nya. "Aku juga berharap seperti itu. Yang aku harus lakukan hanyalah menciumnya."

"Hah? Apa Cam?." Aku yang sadar hanya menggelengkan kepalaku.

Aku langsung memasang jari berbentuk huruf V kepada Emily."No Em, just kidding."

**
Keesokan harinya..

- Luke pov -

Setelah pelajaran di kampus telah usai. Aku memutuskan akan pergi ke taman belakang kampus, aku biasanya selalu menulis lagu dan bersantai seorang diri disana.

Saat telah sampai taman belakang. kulihat dua orang yang sangat aku kenal sedang berdebat disana Beatrice dan oh.. Harry.

"Pergilah Harry!!! Aku sudah mendapatkan lelaki lain yang lebih hebat di ranjang tentunya! Pergi pergi!!." Beatrice terlihat kesal dengan Harry yang selalu menempel terus dengannya, beatrice adalah tipe perempuan yang ingin bebas. Mempunyai banyak lakilaki yang bisa memuaskan dirinya.

Harry masih saja memegang lengannya. Harry tidak ingin Beatrice meninggalkannya.

"Bisakah kau tidak menggangguku hah? Kau merepotkanku saja! Selalu menempel padaku!"

"Maafkan aku sayang. Aku akan membelikanmu sesuatu yang akan membuat kamu suka. Apakah ke tempat pizza? Atau pergi ke london eye berdua? Kau selalu ingin ke tempat itu kan?"

"Aku tidak mau ke tempat sialan semacam itu Harry dan aku tak pernah bilang mau ke sempat itu ! Kau bahkan tak punya uang sebanyak itu untuk menyenangkanku." Beatrice berteriak-teriak di depan muka Harry.

"Sayang, apakah ada yang salah? Kau bukankah ingin pergi ke London Eye dan menyukai pizza?" Harry tetap memegang erat tangan Beatrice. Tapi Beatrice langsung menampar Harry dan pergi begitu saja.

Setelah Beatrice pergi dengan sigap aku langsung berlari dan memegang tangan Harry dengan sigap. 

"Aku punya satu pertanyaan H-A-R-R-Y" ucapku to the point.

Mataku dan Harry bertemu. "Apakah benar kau dan Camilla benar-benar putus?"

"Aku masih mencoba untuk memahami arti putus itu apa? Sayangku Beatrice bahkan mengatakannya padaku tadi."

"Satu satunya yang aneh disini kau dulu pernah bilang pada Camilla, kau akan selalu jadi pacar sempurna untuknya? Dan sekarang mana janjimu hah?!!! Dan sekarang pada akhirnya kau mengubah hati degan mudah! Kau selingkuh dengan perempuan jalang itu! " Suara Luke meninggi.

"Dan apakah kau lupa? Beatrice selalu menyakiti Camilla? Tapi kau malah berpacaran dengannya? Dimana otakmu Harry!!!" Luke semakin emosi dengan Harry. Harry seperti tidak merasa berasalah.

"Aku tidak lupa bahkan aku tidak tau. yang aku tau sekarang pacarku adalah Beatrice bukan Camilla."

"Sialaan kau!!" Luke yang yak tahan akan langsung bersiap memukul wajah Harry.

"Stopppp Luke!!!." Camilla langsung berlari memegang tangan Luke.

"Don't do that Luke. Please" Camilla tiba-tiba datang dan memohon padaku. Tatapan matanya menatapku dengan tatapan memohon. Dengan berat hati aku pergi saat itu juga meninggalkan Camilla dan Harry.

"Terimakasih Camilla. Aku harus mengejar pacarku sekarang. Sampai jumpa lagi." Harry kemudian berlari meninggalkan Camilla. Camilla menatap punggung Harry. Hatinya sakit. Sakit, sangat sakit.

**

- Mr. Franco pov -

Ting. Tong. Ting. Tong.

"Dimana nona Camilla? Apakah dia sudah tidur?"

"Pintunya terkunci? Baiklah akan kugunakan taktik lamaku." Kukeluarkan alat canggihku. Dengan alat ini, pintunya pun terbuka. aku langsung masuk ke apartemennya.

Suasananya sangat gelap. Bahkan aku tak tau dimana nona Camilla berada.

"Nona Camilla? Yuhuuu?"

"Kenapa gelap sekali? Nona Camilla?"

Saat aku masuk ruang tv. Kulihat gundukan bantal di bawah kusingkirkan satu persatu bantalnya.

"Whoaaaaa!!! Aku pikir kau mati nona" Ucapku yang kaget setengah mati.

"Heii Mr. Franco." Dia hanya tersenyum kepadaku. Dia sepertinya mengalami guncangan hebat dihatinya.

"Nonaaaa, ada masalah besar! Duduklah. Perusahaan sudah tau jika Harry direset ulang, para ilmuan kami kelabakan. Setiap orang khawatir jika identitas robot Harry diketahui oleh orang lain. Jadi perusahaan kami akan mengirimkan tim khusus untuk membawa Harry kembali." Ucapku sedih.

Kulihat nona Camilla, dia tak berkata apa-apa. Dia sangat kacau. Rambutnya yang berantakan dan matanya yang sayu. Ohh seperti tidak ada semangat hidup lagi.

"Eitsss.. tapi sebagai salesman kebangganmu, aku mr. Franco si hebat akan berusaha membuat Harry kembali padamu, yaitu dengan cara kamu mencium Harry secepatnya. Dan tidak membiarkan Harry di ambil paksa oleh tim kami itu. Jika tidak kalian tidak akan pernah bertemu lagi. Itu sangat menyedihkan bukan?"

Nona Camilla terlihat masih diam. Dia terlihat sangat menyedihkan sungguh."tak apa biarkan dia pergi, dia tidak akan pernah kembali lagi padaku." Ucapnya lurus.

"Hey hey menurut alat ini, Harry masih mengingatmu nona. Bahkan dia mengingat semua sifat-sifat yang nona program untuknya."

"Itu artinyaaa..... ayeayyy!!! Uhu uhu!! Ayeayyyy!! Uhu uhu!!!" Aku menari tak karuan kesana kesini.

"Itu artinya Harry masih mengingat anda nonaaa!! Ayoooo lancarkan aksimu! Kembalilah oada Harry nona!"

Mata camilla berbinar, antara percaya dan tidak percaya. "Apakah itu benar.?"

"Yeayyy! Ayooooo berjuang berjuang berjuang!!!"



Double update nih:D semoga kalian pada suka yaaaa ♥♥









Absolute Boyfriend ⇨ Harry StylesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang