Karenina Dewi

6.3K 336 14
                                    

LOLYTA POV

Detuman musik memekakan telinga, lampu warna-warni menyala secara bergantian, kepalaku terasa sakit berada disini, namun aku juga tak ingin disebut-sebut gadis cupu yang tak pernah menginjakkan kaki di dance floor diskotik di usiaku yang 17 ini, ah bukan..usiaku sebenarnya masih 15 tahun, ntah dengan hal apa Karenina, dan beberapa sahabatku membuatnya menjadi 17 tahun, dan di sinilah kami sekarang, di diskotik bilangan Jakarta selatan melenggak-lenggok seperti cacing kepanasan di dance floor.

Aku tahu jika Karenina dan teman-temanku yang lain sudah terbiasa dengan tempat ini, lihat saja dari gaya mereka berjoget, mereka sudah dengan lihai meliuk-liukkan tubuh sesuai irama musik yang diputar DJ. Sedangkan aku? Aku hanya bisa berdiri sambil menggenggam bagian atas gaunku, gaun yang bagian dadanya sedikit kebesaran dan tanpa lengan ini, gaun tipis salah satu koleksi milik Karenina.

"Lolyta!!! Kenapa kamu tidak bergoyang? Apa kamu tidak bisa bergoyang?"

Cibiran itu membuatku muak, lelaki berambut kribo dengan kulit tubuh warna sawo matang, Roni. Teman sekelasku, lelaki yang selalu saja mengataiku cupu, cupu, cupu, atau unyu, gadis kecil yang tak akan pernah dewasa.

"Tentu saja aku bisa berjoget!!!" Ucapku tak mau kalah, akupun bergoyang dengan seluruh kemampuanku, mulai dari melompat-lompat, goyang gergaji, goyang patah-patah, goyang ngebor sampai ngecor, goyangan-goyangan yang aku tahu itu dari penyanyi dangdut. Aku tak peduli jika sekarang banyak orang yang memandangku aneh, bahkan menertawakanku. Tapi, kenapa aku sekarang yang tertawa, ketika semua orang mulai mengikuti gerakan konyolku, apakah sekarang goyangan konyolku sudah menjadi sebuah tren? Maybe, who know.

"Lolytaaaa!!!!" Aku menghentikan gerakkanku saat Karenina memelotiku, aku yakin jika mata itu tak berkelopak maka mata itu pasti keluar dari tempatnya.

"Apa Nin?" Dia tak menjawab pertanyaanku, tapi matanya yang melotot itu beralih menatap bawah tempatku berdiri, apakah ditempatku berdiri sekarang tengah ada laba-laba? Ulat bulu? Atau sejenis hewan yang membuatku phobia?

Aku memandangnya, namun mata arah pandangannya masih sama, memeloti bawah tempatku berdiri, membuatku tergelitik untuk melihat, makhluk apa yang bisa mengusik 100% fokus Karenina? Gadis sempurna dengan segudang prestasi yang melekat pada dirinya itu. Dan betapa terkejut aku, mungkin jika dibandingkan pelototan mata Karenina, mata kecilku jauh lebih melotot lagi, ingin sekali saat ini juga aku menghilang dari bumi, atau tenggelam ke dasar laut bersama spongebob dan Patrick. Bagaimana tidak dibawah sana, ada sebuah bra berwarna kuning, bermotif spongebob, dan sialnya lagi bra itu miliku! MILIKKU!! Ya Tuhan, dengan spontan aku langsung menutup bagian dada gaunku, rasanya aku ingin menjerit dan menangis, kenapa bisa? Seharusnya aku memakai tali bra berwarna transparan, bukan malah mencopot tali braku, oh bra kenapa kau bisa dengan kejam jatuh begitu saja di lantai, terlebih saat ada orang banyak disini! Bagaiman jika semua orang tahu benda mengerikan itu milikku? Maka aku tak akan sanggup lagi hidup didunia ini, aku akan menulis surat wasiat sebelum kematianku, dan menutup semua kisah suramku malam ini.

"A...a....a...aku...aku pulang duluuuu!!!!" Sambil tergagap aku berlari keluar dari diskotik, aku sudah tak peduli lagi dengan Karenina yang memanggil-manggil namaku, serta beberapa teman-temanku yang lain. Yang aku fikirkan saat ini, aku hanya ingin segera sampai kerumah, menangis merutiki semua kebodohanku.

"Huaaaaa!!! Lolyta..kamu bodooooooh!!!" Makiku pada diriku sendiri, sambil melempar kedua heelsku dengan asal, namun tak berapa lama aku melempar heelsku, aku mendengar ada sesuatu yang pecah, dan makian seseorang yang aku yakini adalah seorang pria. Mataku melebar saat ada mobil dengan kaca belakang bolong, mundur dan mendekat kearahku, aku tahu jika heelsku yang membuat kaca mobil itu pecah, sangat tahu karena sebuah heelsku yang lain masih bertengger manis di sana, di kaca mobil BMW hitam keluaran terbaru itu.

Diantara DiaWhere stories live. Discover now