The Next Target

5.4K 284 16
                                    

"Baru dari mana kau?,"suara bariton itu mengalun dengan tegas,

Graae memincingkan mata,"Apa pedulimu? Kurasa kau hanya peduli dengan jalangmu,"

Grayson berhenti menguyah makanannya. Rahangnya mengeras akibat perkataan Graae. Tangannya mengepal, dan,

'Braakk!'

Ia menggebrak meja makan dengan keras hingga makanannya tumpah akibatnya,

"Jaga ucapanmu Graae!!"

Graae terkekeh geli,"Bukankah ucapanku ada benarnya. Kukira kau akan mengakuinya,"

Grayson menarik kerah Graae kemudian menghempaskan kearah meja makan.

"Kau tidak tahu apapun! Sebaiknya kau diam dan jangan ikut campur!"bentak Grayson sangat tegas lalu meninggalkan Graae dengan luka di sudut bibirnya. Graae tersenyum miris mengusap darah tersebut. Grayson benar-benar belum berubah.

---###---

Ahran memejamkan mata merasakan angin yang berhembus di balkonnya. Ia tampak menikmati apa yang dirasakannya. Ia merentangkan tangannya, beranggapan ini adalah kapal pesiar Titanic. Helaian-helaian rambutnya menari-nari mengikuti hembusan angin menyejukkannya. Hingga ada tangan yang melingkar di pinggangnya. David ternyata,

"Hey? Kau kenapa?"

"Hanya mencoba mendinginkan pikiran,"ucap Ahran menengok ke arah David dengan senyuman terindahnya, lalu mengacak acak rambut kakaknya.

David terkekeh melihat kelakuan Ahran,

Ahran merentangkan tangannya. Helaian rambutnya bergerak lagi dengan indah,

David tersenyum memandangang ekpresi Ahran"Benarkah?"

"Ya, tentu saja,"

"Bolehkah aku tau apa isi pikiranmu itu?"David melepaskan tangannya dan membalikkan tubuh Ahran menghadapnya,

Ahran mengangkat alisnya sambil tersenyum,"Rahasia,"

"Kenapa begitu?"David menautkan alisnya,

"Karena itu rahasia,"

"Apa rahasia itu?,"

"Kakak tidak boleh tau,"

"Why not?"ucap David tersenyum manis

"Because you..."jeda Ahran menyeringai,

"Karena aku apa?"

"Karena kau kakakku,"Ahran tertawa lepas sambil berlari menuju ranjangnya kemudian merebahkan diri,

David tersenyum hangat, merebahkan diri disamping Ahran yang masih sempat tertawa. Ia ingin selalu melihat Ahran tersenyum seperti ini. Ia sangat menyukai senyumannya. Sangat anggun dan lucu.

"Kak? Besok tidak masuk ya? Aku ingin berlibur denganmu,"

"Ahran?"

"Kakak? aku ingin berlibur dengan kakak, kumohon?"

"Baiklah besok kita akan berlibur ke suatu tempat. Sebaiknya kau berkemas dahulu. Sementara aku akan mempersiapkan motor kakak oke?"ucap David mencubit pelan pipi Ahran gemas

Ahran meringis membalas perbuatan David dengan mencubit perutnya. David meringis kesakitan,

"Rasakan itu,"Ahran meninggalkan David,

David termangu,"Hampir terkena," ia mengusap perutnya.

---###---

Grayson mengusap wajahnya kasar. Lengan berototnya terlumpuri busa melimpah. Rahang tegas itu telah ditumbuhi bulu-bulu halus menambah kesan sexy pada wajahnya. Ia memejamkan matanya dengan nikmat. Gray mengumpat pada ponselnya yang berdering seketika menghancurkan suasana tenangnya.  Tangan kirinya meraih ponsel miliknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 25, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mysterious ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang