Secret Admirer : My Heart Was Really Feelings

1.2K 124 5
                                    

(Mian, Typo bertebaran)

Flashback, Mode : On

Hari pertama sekolah dimulai, Changgwon High School.

Aku tengah duduk di taman sekolah, lengkap dengan peneman ku, earphone dan skateboard. Aku memilih musik di tracklist ponsel yang ku bawa. Saat orang-orang menghindariku, hanya inilah yang kulakukan, sudah cukup banyak masalah yang memenuhi otakku ini.

"Annyeong"
"Hem"
"Bolehkah aku duduk disini? Oppa"

Apa yang dipikirkan oleh gadis ini? Kami bahkan belum mengenal, sudah memanggil ku oppa.

"Ndde"

"Mian..aku Dahyun. Nuguseyo?"
"Hem, Mark"
"Mark Oppa..kau berada di kelas apa?"
"1-4"
"Eohh, berarti kita akan sekelas. Aku juga mendapat kelas 1-4. Senang mandapat teman baru, harap berteman baik."
"Hem"

"Mengapa kau hanya menjawabnya dengan sangat singkat? Kau sakit"
"Anni"
"Kau ini, kau tahu..hidup mu akan kesepian bila kau tak bersosialisasi seperti ini, aku berana bertaruh kau hanya baru mengenalku di sekolah ini?"

"Mwo? Bisakah kau menutup mulutmu? Dan sedikit tenang?"
"Waeyo? Aku hanya tak mau orang yang kukenal menjadi tertutup seperti ini, jalani hidup mu dengan ceria oppa"

"Ada apa denganmu? Mengapa kau peduli padaku?"
"Aku temanmu oppa, dan aku tak mau melihat temanku seperti ini, kesepian. Tertutup"

Gadis aneh, datang-datang dan memberi ku nasehat. Seperti dirinya paling benar saja. Lagi pula, memang seperti inilah aku. Gadis bodoh.

"Aku akan menemui temanku oppa, jadi aku pergi dulu. Dan ingat pesanku jangan menjadi tertutup, kau akan kesepian. Good bye chingu"
"Hemm, ndde, nenek lampir"
"Wae?"
"Eokhokk, sudah, pergilah kau"
"Take care oppa"

Brukkkk...
Dahyun menginjak tali sepatunya yang tak terikat.
Mark yang melihatnya, membangunkan tubuhnya dan menangkap Dahyun di pelukannya. Pandangan mereka bertemu bersamaan dalam waktu yang cukup. Saling menyilangkan penglihatan satu sama lain.

"Gadis ceroboh, makanya kau jangan terlalu optimis menasehati orang, lihatlah dirimu dulu."

"Hemm, aishhhhh. Gomabta. Aku mengerti, aku memang orang yang ceroboh" sambut Dahyun dengan bibir yang Melipat kesal.

Flashback, Mode : Off

------------&&&&&&&&&-------------

Tak kusadari, pertemuan singkatku dengan gadis ceroboh itu, membuatku mengikuti perkataannya. Dan kini ia menjadi sahabat dekatku. Aku tak mengetahui apa sebabnya, namun sejak hari itu, aku merasa ada hal unik yang tersimpan dalam diri gadis bermata sipit itu. Setiap nasehat dan perkataannya pasti aku jalani, walau awalnya aku mengacuhkannya. Aku selalu penasaran dengan diri gadis ceroboh itu. Aku diam-diam selalu mengikuti aktivitasnya.

Aku bagai penguntit yang tak tahu tujuan pasti. Aku tak tahu mengapa semakin aku mengenal gadis hiperaktif ini, aku menjadi tertarik padanya, dan aku rasa aku menyukai gadis ini, ia adalah gadis yang pintar. Namun menurut isu yang berkembang, ia dijuluki si pembawa sial, siapapun yang berada di dekatnya, konon akan mendapat musibah akibat kecerobohan gadis ini. Namun menurutku hal tersebut tidak mutlak benar.

Ia adalah gadis yang sangat aktif, saat pulang bersekolah ia selalu menyempatkan berlatih menari. Kemampuannya dalam menari tidak patut diragukan lagi, ia dan kedua sahabatnya, Nayeon-Tzuyu, selalu memenangkan berbagai kompetisi menari di provinsi kami.

Tak pernah seharipun ku lihat Dahyun datang dengan wajah yang murung, aku tak mengerti dengannya apakah ia ini semacam Happy Virus?
Namun setiap kali melihat senyum di bibir manisnya aku merasa duniaku teralihkan olehnya. Ia adalah mood maker bagi ku. Andai saja kau tahu Dahyun, kau memiliki seseorang pengagum yang selalu penasaran denganmu, dan kau membuatnya menyukaimu.

Are You Sure?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang