TzuGyeom 4

1.4K 124 4
                                    


(Mian, Typo bertebaran)

Author

"Annyeong, jui-ya" Yugyeom menyapa Tzuyu yang terlihat muram.

"Oppaaaa-ya, huwaaaa:".." Tzuyu mengeluh dan langsung memeluk pinggang Yugyeom.
"Waeyeo? Gwaenchana?" Yugyeom balas memeluk Tzuyu yang berdecak sedih.

"Hari ini aku ada test, Park sseongsengnim memang sangat kejam. Andai aku bisa memukul kepalanya tadi!!" Tzuyu mengutarakan kelesalannya.

" uuuuuu, jui-ya, hatttaatatattta" Yugyeom mendengarkan celotehan Tzuyu sambil mencubit-cubit pipinya mengejek.

"Oppa yaaa!!!" keluh Tzuyu kesal.

"Sudahalah kalau begitu, apa kau ingin pergi hari ini? Nanti sore aku jemput, kali ini aku akan mentraktirmu kemana pun kau mau" seperti biasa Yugyeom selalu ada untuk menghapus tinta-tinta kesedihan di raut Tzuyu.

"Waaa, oppa-yaa, gomaweo.. Kau selalu mengertiku. Saranghae yugyeom oppa" balas Tzuyu dan tiba-tiba ia memberi ciuman hangat di pipi kanan Yugyeom.

"Saranghae jui.." Yugyeom membalas dengan hangat dan mencium kening Tzuyu, langsung mengeratkan pelukannya pada Tzuyu.

----------------&&&&&&&-------------

TzuGyeom POV.

"Nona manisku, mau pergi kemana kali ini?" tawar Yugyeom.

"Ehmm, bagaimana kalau kita ke pusat wahana permainan? Kurasa kita perlu mencoba beberapa wahana baru disana, bagaimana?" terima Tzuyu.

"Tentu saja, apapun yang membuat gadisku tak bersedih lagi, kajja" ajak Yugyeom sambil menggenggam tangan Tzuyu.

"Okay, kau mau menaiki wahana apa nona manis?'' tanya Yugyeom.

"Hem,, i want to....aah, aku ingin volcano coaster itu" pinta Tzuyu.

"Kau yakin? Kau kan takut ketinggian chagi-ya" goda Yugyeom.

"Jika aku bersamamu, aku tak akan merasa ketakutan, oppa" balas Tzuyu tersenyum mencubit pinggang Yugyeom.

"Baik, kajja" seru Yugyeom

----&-&-&-&-&-&------

"Oppa-ya, aku lelah dan haus" keluh Tzuyu merengek.

"Huuuuuu, cucucuuuu. Kau mau kubelikan Ice Cream?" goda Yugyeom mengelus rambut dan mencubit pipi Tzuyu.

"Aaaaa, aku mau. Kajja, aku sangat haus" Tzuyu menarik tangan Yugyeom.

-&-&-&-&-&-&-

"Kau mau berjalan-jalan ke taman, chagi-ya" ajak Yugyeom

" ehmm, kurasa akan menyenangkan, baiklah, kajja" terima Tzuyu.

Yugyeom dan Tzuyu berjalan menyusuri taman dan sambil berbincang.
Kemudian mereka duduk di kursi, tepat dibawah pohon Maple yang daunnya sedang memerah. Sore hari yang tenang seakan ikut merasakan kasih mereka berdua.

"Kau ingat saat pertama kau menyatakan perasaan mu padaku, oppa?"

"Ndde, mana mungkin aku melupakannya jui, saat itu aku sangat gugup mengutarakannya. Aku takut kau akan menolakku."

"Tepat dibawah pohon inilah aku menerimanya"

"Tepat saat musim semi hari pertama berlangsung"

---Flashback---

Sore itu cuaca sedang terik, Tzuyu bergegas untuk menuju gedung latihannya untuk berlatih menari. Ia sangat terburu-buru, hingga tak menghiraukan apapun yang melintas.

Hingga...
Gggbrakkkkkk...
Tzuyu tertabrak pengendara sepeda yang langsung meninggalkannya. Kaki Tzuyu terluka dan ia kesusahan untuk menegakkan kaki.

Tampak seorang namja menghapiri dan menggendong Tzuyu, Yugyeom. Ia mendudukkan Tzuyu di kursi taman bawah pohon Maple.
Yugyeom mengobati luka Tzuyu. Dan membantunya berdiri.

Diam-diam, Tzuyu telah menyimpan perasaan pada Yugyeom. Dan sebaliknya, Yugyeom telah lama menyukai Tzuyu.

Satu bulan berselang tepat dibawah Pohon Maple itulah lagi, mereka bertemu. Yugyeom menyatakan perasaannya pada Tzuyu saat mereka berjalan bersama.

Hujan pun tiba-tiba mengguyur, Yugyeom mengembangkan payung cadangan miliknya di ataw kepala Tzuyu. Dan memakaikan mantelnya di badan Tzuyu, berusaha mengahangatkannya.

"Oppa, gomaweoyeo.''
"Ndde, Gwaenchana?"
Tzuyu dan Yugyeom saling berpandangan.

Yugyeom dengan berani mengutarakan perasaannya saat itu ditengah guyuran hujan.

"Saranghaeyo oppa" Tzuyu langsung memberi kecupan hangat pada bibir manis namja itu.

Yugyeom menghangatkan badan Tzuyu dan mengeratkan pelukannya pada Tzuyu. Mereka saling berpandangan. Mata mereka berkaca haru ditengah dinginnya udara.

------&&&&------

"Kau tahu oppa, aku telah menyukai mu sejak kau membantuku saat kecelakaan sepeda itu. Aku sangat mengagumu saat itu. Dan aku selalu merasa aman bila kau ada didekatku, gomaweoyo oppa" sampai Tzuyu pada Yugyeom.

"Namun, aku sempat tak yakin dengan perasaan ku ini, kau tahu. Aku bukan siapa-siapa. Sedangkan kau...semua keberanianku, difokuskan Mark, ia selalu membantu dan menyemangatiku, ia mendorongku terus untuk berusaha menunjukkan diriku padamu. Ia Berkata bahwa tak ada cinta yang tak mungkin terjadi, karena tuhan selalu menyiapkan hadiah yang tak terduga untuk kita, tak peduli kau siapa dan aku siapa." tutur Yugyeom.

"Mark oppa? Aku tak percaya seorang namja dingin sepertinya dapat menyatukan kita. Lalu bagaimana dengannya? Kukira ia menyukai Dahyun-nie"

"Kau tak tahu bagimana dia. Ia kurasa juga begitu, namun aku juga tak mengerti mengapa sekarang hal tersebut tidak terdengar lagi'' jelas Yugyeom.

"Kau tahu, aku sangat ingin melihat Mark bersama gadis yang ia cintai, dan dapat merubahnya menjadi orang yang terbuka"

"Aku juga oppa, selama ini Mark oppa sangat jarang berbicara denganku. Padahal kita sudah bersahabat sejak lama"

"Kuharap ia mendapat gadis yang dapat mencintainya dengan tulus"....

Yugyeom memeluk Tzuyu dan menyandarkan kepalanya diatas kepala Tzuyu.

Are You Sure?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang