Pertemuan

123 2 1
                                    


'Jangan lupa meet up jam 12 di coffee shop di depan kantor kamu ya'

Setelah membaca sms tersebut aku langsung melirik jam yang tertera dilaptopku, sudah jam 11.45, setelah itu aku merapihkan beberapa tumpukan dokumen yang masih harus ku  tanda tangani hingga selesai.

Aku melangkah keluar ruanganku, dan beberapa teamku mengangguk hormat.

"Sisca, aku makan siang diluar, kalau ada apa-apa tolong hubungi aku ya"

"Baiklah kath, aku akan menghubungi-mu bila ada urusan mendadak"

Kemudian aku mengangguk kearahnya. Sisca adalah asisten pribadi ku dikantor, Sekaligus Sahabat ku, hanya Sisca lah satu-satu nya staff yang tidak memanggilku dengan embel-embel "bu".

•••

Aku menyebrangi jalan raya, jarum jam ditanganku tepat menunjukkan angka 12 saat aku membuka pintu coffee shop.

"tidak telat", gumamku dalam hati.

mataku menyusuri tiap sudut Cafe ini. Aku menghampiri ketiga temanku itu saat mataku menemukan mereka.

"Haiii!", sapaku ke Gina, Tris dan Ed.

"Hai Kath", teriak gina sambil mencium kedua pipiku.

kemudian aku berhigh five ria dengan Ed. Entahlah bagiku bertemu dengan orang-orang seperti mereka membuat suasana hatiku kembali membaik.

"kamu nggak apa-apa ninggalin kantor kath?", tanya Tris

Aku menggeleng, "ini kan jam istirahat".

"Aku pikir kamu menyalah gunakan jabatanmu", gumam Tris.

langsung saja ku sikut perutnya.

"Kath, pulang kerja kamu ada acara ngga? Kita BBQ yuk!" Kata Ed

Melihat aku mengerutkan dahi, Edgar menambahkan

"Ada yang mau kasih kejutan katanya"

"Udah bukan kejutan dong? Kan aku udah dikasih tau barusan", kataku sambil memanyunkan bibir

"Kejutan yang ini beda Kath, kamu pasti kaget meskipun kamu udah dikasih tau sebelumnya", Jawab Tris

"Aku suka kejutan Tris, kamu tau itu", kataku kepadanya, kemudian aku memeluk Tris

Aku bisa merasakan tubuh Tris menegang,
dia selalu seperti itu setiap aku memeluknya. dan aku tidak bisa berhenti untuk tidak memeluknya, aku sempat berfikir bahwa tubuh itu memang diciptakan untukku. rasanya sangat nyaman dan aman.

Tris kembali melenggangkan ototnya, kemudian mengacak rambutku.

"nanti Aku jemput ya kath bareng si Etdah", ucap Gina

"Oh come on Gin, My name is Ed, not Et. With D not T, Aku ngga percaya kamu bisa jadi guru. Kasian anak-anak TK yang kamu ajarin kalau tau gurunya begini", selak Ed.

"Enak aja, Aku mah baik sama anak-anak muridku. kalau sama kamu? Ih ogah banget deh", sahut gina

kemudian pandanganku teralih pada ponsel yang bergetar, setelah melihat siapa yang meneleponku,

"Kathleen speaking, how may I assist you?", jawabku

"Great, jangan melupakan semua dokumen yang harus kamu tanda-tangani Kath. Group accounting membutuhkannya sebelum jam 3 sore ini", kemudian aku melirik jam, dan ternyata sudah jam 1 lewat.

"Aku segera kembali", kemudian aku menutup telepon tersebut.

"Sepertinya aku harus pamit duluan deh. Entah ya, yang mereka butuhin itu Aku atau tanda-tanganku doang", kata ku sebal

aku melihat Tris melirikku, kemudian tersenyum.

"Telepon aku kalo kamu udah pulang, aku jemput kamu nanti", kata Tris.

aku mengangguk.

"Balik ya gais", kemudian setelah melihat anggukan mereka, aku langsung membalikan tubuhku dan melesat kembali ke kantor.

                                 >>•<<

Jam dilaptop sudah menunjukkan pukul 18.45 dan aku baru saja menyelesaikan acara tanda-tangan ini.
Aku melepaskan jas yang kukenakan dan meletakannya di kursiku, kemudian aku mengambil tas dan melangkah keluar.

Diluar sudah sangat sepi, beberapa teamku sudah pulang sejak pukul 5 sore tadi, sedangkan aku harus menanda-tangani dokumen yang harus aku pelajari terlebih dahulu.

ponselku berdering,

"Aku udah dibawah kath",

"Iya, ini aku lagi nunggu lift turun tris, aku kesana", jawabku

Aku menghampiri Camry hitam dengan plat nomot "B 057 RIS"

Tris keluar dan membukakan aku pintu.
dan sekali lagi, He treat me like a princess.
"makasih ya", gumamku pelan.

Didalam mobil kami membicarakan kenangan saat masa Sekolah dulu. Hingga mobil berhenti didepan rumah Tris. ini adalah tempat favorit kami, kami semua adalah teman dari masih sekolah dasar, bukan hanya satu sekolah, tapi kami juga satu kelas.

Bayangkan 12 tahun satu kelas, bertemu mahkluk-mahkluk ajaib ini. Baru kemudian saat lulus SMA kami memilih universitas yang berbeda.

Aku melihat mobil Ed sudah terparkir dirumah Tris. Wajar saja, mereka tidak memiliki beban sepertiku. Mereka bisa membawa pekerjaan mereka kemana saja.

Tris merangkul pinggangku, ya Tris selalu begitu. Dia sangat posesif terhadapku.

Saat membuka pintu rumah Tris, aku langsung melangkah ke halaman belakang.

"Hey! Kalian ninggalin aku ya? curang banget si", aku berlari kecil menghampiri mereka.

"Hati-hati kath, licin", ucap Tris

"Makanya jangan SOK SIBUK!", jawab mereka kompak.

aku mengerucutkan bibirku.

"Kan bukan aku yang mau, kalian juga katanya mau jemput. Tapi ujung-ujungnya Tris juga", bela ku

Tiba-tiba ada langkah kaki mendekat berjalan kearahku

"Mau ditaro dimana nih coke sama snack nya ?", suara seseorang kudengar.

Aku langsung membalikan tubuh, tiba-tiba saja darahku mengalir ke kepala dengan cepat.

Aku yakin kalau ini bukan malam hari, pipiku pasti terlihat sangat merona. aku bisa merasakan panasnya tubuhku.

Dia .. dia adalah pria yang selalu membuatku kagum, dengan segala tingkah lakunya.
Dia adalah pria yang sama, yang mengisi tempat terdalam dihatiku.

-------------------------------------------------------

Ps : Thank you yang udah luangin waktunya buat baca cerita ini, maaf ya kalau ada kesamaan nama dan tempat. Mohon maaf juga untuk typo dan masih perlu edit sana sini.

Comment & Like ya, dibagian mana yang jadi favorit kalian ;)

-------------------------------------------------------

Between The LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang