Part 6

5 0 0
                                    

Dave's pov

apakah kath sadar apa yang baru saja dia setujui itu ? kath bersedia tinggal denganku?

"jadi mulai kapan kamu mau tinggal disini kath?",

ia terdiam sejenak, seperti sedang berfikir. wajahnya lucu sekali. kemudian ia mendongak lagi,

"minggu depan?", katanya hampir seperti pertanyaan.

"hmm,baiklah. tapi malam ini kamu tetap akan menginapkan?",

"Iya dave, percuma juga kan aku bilang ngga mau, emangnya ada pilihan lain selain iya?",

"ohh kath, kau membuatku terlihat jahat sekali",

aku menahan nafas sebentar, kemudian terbesit sedikit dipikiranku tentang tris

"kath, apakah tris baik baik saja kalau tahu kamu mau tinggal disini?",

"tentu saja dave, memangnya tris kenapa? aku akan tinggal dengan kakaknya, seharusnya tidak ada masalah", jawab kath

aku mengangkat bahuku tanda tidak mau melanjutkan obrolan itu.

"kamu mau mandi? kamu bisa pake baju aku kalo kamu mau", tawarku

"hm boleh, sekalian sama handuk juga boleh", kemudian kath terkikik

»○«

Kath's pov

Aku mengeringkan rambutku sambil bercermin. Aku menggunakan sweater dave yang sangat sangat kebesaran.

Wangi parfum dave menyeruak dari indra penciumanku saat aku menghirup nya dihidungku, aku terenyum dan kemudian keluar dari kamar mandi.

Aku terkejut saat melihat dave sedang duduk diatas kasur. Ya, aku memang mandi dikamar dave, karna apartmen dave sangat lucu. memiliki 2 kamar tidur. tetapi kamar mandi hanya 1 yang berada didalam kamar dave.

sedangkan diluar hanya ada toilet untuk buang air. karna yang kulihat tadi hanya ada shower kecil disamping closet. Aku tidak mungkin mandi disana.

kulihat dave melirikku sejenak, kemudian menghela nafas pelan.

"Aku hampir aja ketiduran kath, nungguin kamu mandi",

"mm, maaf dave, aku tadi ngeringin rambut sekalian... kamu lagian ngapain nungguin aku mandi?"

Dave beranjak dari tempat tidur, kemudian menghampiriku. jaraknya sangat dekat, sampai aku harus mundur selangkah.

Kemudian ia melangkah lagi menghampiriku sambil menahan kedua lenganku.

"kamu tanya, aku ngapain nungguin kamu mandi?",

aku mengangguk, aku tidak bisa bersuara, aku takut suaraku akan menjadi cicitan nantinya

kemudian dave mendekatkan wajahnya kearahku,aku menahan nafas dalam dalam.

kemudian ia mensejajarkan bibirnya dengan telingaku hendak berbisik.

"aku juga mau mandi kathleen",

kemudian ia melangkah kekamar mandi

aku tersentak dan beranjak dari kamar dave.

Jantungku seakan melompat dari tempatnya berada. Pipi ku panas.
Aku terduduk diatas kasur sambil melihat kearah tv tanpa berminat untuk menontonnya.




Aku terbangun dari tidurku, seberkas cahaya menyinari kedua mataku. ahh sudah pagi rupanya,
Sepertinya aku tertidur semalam.
Aku menggeliatkan tubuhku, saat kusadari ada sepasang mata yang sedang mengamatiku.

"Kamu ngapain disini dave ?"

"hmm, kayanya aku deh yang harus nanya kekamu. kamu lagi ngapain ditempat tidurku?"

aku melihat sekelilingku, dan menyadari bahwa apa yang dikatakan dave benar juga.

"Kamu ketiduran semalem disini, aku ngga tega banguninnya, yaudah deh jadi nya bobo bareng"

pupil mataku membesar.
"maksud kamu gimana? kita bobo bareng ?" Eja ku tegas

"iyaa kita bobo bareng kathleen sayang" sambil mengerlingkan matanya

Tak ku gubriskan candaan Dave, aku mengambil ponselku yang sudah berada diatas nakas dan melihat jam yang tertera diatas layar sambil mengecek beberapa fitur chat

Ada beberapa pesan dari Tris dan telfon darinya, aku lupa mengubah pengaturan suara saat keluar dari acara di JCC semalam

Dave melihat kerut diwajahku saat melihat ponsel, "kamu belum kabarin tris?"
Aku menggeleng, "aku ketiduran semalem, bener bener cape"

Aku beranjak dari kasur dan menelfon Tris, sambil menunggu Tris mengangkat aku mengaktifkan loudspeaker, sambil mengambil air di dispenser, terdengar nada tut.. dua kali, kemudian baru terdengar suara Tris

"Kamu kemana aja ? Aku semaleman cariin kamu, aku ke kantor kamu kata temen temen kamu, kamu udah ga dikantor dari jam 3 sore, aku ke apartment kamu gaada orang, aku telfon ratusan kali kamu ga angkat, hampir aku lapor ke kantor polisi, Kathleen, pliss jangan bikin aku panik kaya gini", suara Tris terdengar parau

"Aku minta maaf Tris, nanti aku jelasin, aku lagi diapartment Dave sekarang"

"Aku kesana sekarang", sambungan pun terputus begitu saja

Mataku dan Dave saling bertatapan, kemudian Dave tersenyum,"Wajar kalau Tris segitu perhatiannya sama kamu Kath, semenjak mami pergi, cuma kamu orang yang selalu support dia. Dia ngga mau kehilangan sosok perempuan lembut yang sayang sama dia 2x"

Aku mengangguk pertanda mengiyakan perkataan Dave. Tante Martha, mami nya Dave dan Tris telah meninggal dunia 5 tahun yang lalu, tepat sebelum keberangkatan Dave keluar kota. Tante Martha mengalami kecelakaan, saat hendak pulang ke Jakarta, kecelakaan di tol itu benar benar menghabiskan banyak korban, ada 9 korban tewas, termaksuk tante Martha diantaranya. Maka dari itu Dave sempat menunda kepergiannya sebulan sebelum akhirnya melanjutkan hidupnya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 15, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Between The LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang