Multimedia : Dave Geraldi (kanan) Tristan Geraldi (kiri)
Tris's pov
Setelah meninggalkan kath dikamarnya, aku bergabung dengan Ed dan Dave. mereka sedang asyik bertaruh pertandingan bola liga spanyol kesayangan mereka.
"Makin romantis nih dua sejoli, ngga nyangka temen gue makin gede", ucap Ed saat melihatku bergabung
aku yang sedang memainkan handphone langsung menoleh, sambil memasang wajah 'siapa?'
"lo lah, siapa lagi disini yang pacaran", jawab dave yang melihat gerakan wajahku
"Ohh, kasian kath kecapean banget kayanya", kataku
"Cinta nya terbalaskan ya Tris ?", tanya Ed
Aku hanya tersenyum menanggapinya. Aku tidak mau membantah, tidak mau juga menambahi. Aku hanya bisa meng-amini ucapan mereka
Pacaran ? menyatakannya saja aku tidak pernah, lirihku dalam hati
»○«
Dave's pov
Aku melihat tris tersenyum dan menunduk. Arghh, aku sangat iri dengannya. Seketika itu juga emosiku menaik.
Jadi ternyata benar mereka sudah resmi berpacaran ? Sudah berapa lama ? Apa mereka saling mencintai ? Apa saja yang sudah mereka lakukan ?
pertanyaan pertanyaan itu begitu saja terlintas diotakku. Aku tidak menyangka mereka akan berkomitmen.
"Gue kedepan dulu ye", rasanya kepala ini akan meledak sebentar lagi mendengar mereka berdua pacaran.
"mau ngapain ? bakar ?", tanya Ed
aku hanya mengangguk tipis dan keluar dari kamar gina.
Aku duduk dihalaman villa, tempat dimana kami menghabiskan waktu libur bersama atau yang sekarang kita gunakan untuk kabur dari aktifitas di ibu kota.
Aku melirik kotak disampingku, mengeluarkan isinya kemudian membakarnya. kuhisap benda itu kemudian menghembuskan nya.
kubulatkan bibirku dan menyentakan asap dari mulutku yang membentuk lingkaran utuh
"hebatt!!", seru Kath sambil bertepuk tangan.
"belum tidur tuan putri ?",
kath tidak bergeming, kemudian dia mengambil rokok ditanganku, membuangnya dan menginjaknya.
Aku meringis melihat hal itu. seperti tenggorokanku yang terinjak.
"lebih hebat lagi kalo ngga ada benda ini Dave",
"Maaf, aku lagi stress kath", aku menautkan kedua tanganku dan menoleh. melihat reaksi gadis itu
Kath mengerutkan keningnya.
"Kamu kenapa ? Ada masalah ?", tanya kathdia selalu memperhatikan kami semua, itulah yang membuatku jatuh cinta terlalu dalam dengannya.
"Aku patah hati", jawabku akhirnya
sesaat kulihat kath mengerutkan keningnya, kemudian kerutan didahinya itu berganti menjadi sebuah senyum
"wanita itu, orang yang selaluku sayang, ia menyayangi pria lain. Bahkan aku tidak mendapatkan kesempatan sama sekali dihatinya", curhatku padanya
"Apakah kamu menyayanginya melebihi kamu menyayangiku ?",
aku mengangguk sambil membayangkan, betapa aku menyayanginya
"Aku menyayanginya melebihi diriku sendiri kath",
kemudian kuusap puncak kepalanya, dan aku melangkah kedalam. Melihat kath sekarang hanya menambah luka dihatiku
»○«
Kath's pov
"Aku menyayanginya melebihi diriku sendiri kath",
kemudian diusapnya puncak kepalaku, dan dia melangkah kedalam.
Bagaikan ditusuk ribuan jarum. Dave orang yang begitu ceria bisa patah hati. Sebegitu berartikah wanita itu dimatanya ?
Tanpa kusadari, air mata sudah membasahi pipiku. Hancur sudah penantianku selama 17 tahun ini.
Hari sudah berganti pagi, setelah merias sedikit wajahku, aku segera mengambil tas kerjaku. Saatku membuka pintu kamar, Tris sedang sarapan.
"Ayo sarapan dulu kath",
"kamu pagi banget bangunnya, bukannya semalem kamu begadang nonton bola ?",
"Aku habis joging kath, ngga aku ngga ikut nonton",
Aku mengambil roti yang sudah tris buat, kemudian memakannya hingga habis.
"mata kamu sembab? baca novel lagi?", tris tahu kebiasaanku membaca novel sampai menangis
Tapi ini bukan novel, aku benar benar menangis. Aku menangisi kebodohanku sendirimelihatku diam tris kembali berkata lagi, "kenapa kamu harus nangisin yang belun tentu nyata sih kath? kamu udah umur 23 tahun, seorang CEO Aritama Company masih nangis baca novel?",
ku hampiri Tris, dan kemudian kucubiti perutnya yang susah sekali ditarik karna perutnya yang rata.
Kemudian Tris menahan dan menarik tanganku hingga aku terduduk dipangkuannya,
"Emangnya salah aku nangis gara gara novel? Salahin yang buat novel dong kenapa bikin cerita sedih sedih",Tris mengacak rambutku pelan, kemudian menyandarkan dagunya dibahuku.
"ehmmmm",
"Pagi Dave, Sarapan bareng yuk. Tris udah bikin roti banyak nih", ajakku
"Kalian kalau mau pacaran jangan disini bisa?", tanya dave sarkastik.
Aku bangkit berdiri, aku melirik jam tanganku sudah menunjukan jam 8, Sejujurnya aku masih enggan untuk menatap wajah dave. Ada kekecewaan didalam hatiku
"Aku berangkat ke kantor dulu ya Tris, Dave. Aku harus meeting pagi ini",
aku melangkah keluar pagar
"tunggu, biar aku antar. Kamu mau cari taksi jam segini ngga bakal ada kath, ini komplek", Tris yang sudah menyusulku kemudian menyalakan mobil dan memanaskannya
Aku termenung selama diperjalanan, memikirkan kembali kata kata dave semalam.
"are u okay kath?",
aku mengangguk kecil kemudian tersenyum.
"Tris, apa kamu pernah mencintai orang melebihi dirimu sendiri?",Tris mengangguk
aku kembali terdiam, ternyata kakak beradik itu sama saja.
wajar saja kalau Tris dikelilingi banyak wanita, selain tampan, tris juga sangat berwibawa dalam menjalankan suatu proyek.Mobil berhenti didepan lobby kantor.
"Makasih ya tris, hati hati dijalan..","dan jangan lupa mengabarimu bila sudah sampai ditempat tujuan ?", potong tris sambil meniru kata kataku setiap ia mengantarku pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between The Line
Romance"Memandangi wajahnya membuatku tersadar, Aku mencintai wanita yang salah" - Dave "Mencintai orang yang tidak mencintai kita adalah satu-satunya hal menyakitkan yang pernah ku lakukan" - Kath "Aku selalu bersamanya, tapi tidak merasakan dirinya bersa...