welcome to china

1K 99 7
                                    

"Hoamm suzy ireona kita sudah sampai" ucap chanyeol mengelus pipi suzy.
"Eohhhh"suzy setengah sadar
"Kajja kita turun" ucap chanyeol berdiri.
Saat berdiri chanyeol lupa jika ada mabel yang masih tertidur pulas.
"Mengapa aku tak tega membangunkannya?" Batin chanyeol.
"Chanyeol kenapa kau menatapnya seperti itu?" Ucap suzy yang sedari tadi memperhatikan chanyeol
"Nde? Gwaenchana aku berniat membangunkannya"chanyeol mengeles.
"Sudah kau duluan biar aku yang membangunkannya" ucap suzy
"Baiklah"balas chanyeol lalu melangkahkan kakinya menjauh dari pandangan suzy
"Aku tau jika tatapan mu memiliki arti tersendiri"batin suzy gelisah.
"Mabel ireona kita sudah sampai" ucap suzy dengan pelan dan sangat lembut.
"Eoh sudah sampai?"ucap mabel sambil mengucek matanya.
"Nde sebaiknya kita bergegas pergi"ucap suzy masih dengan nada lembut. Walaupun dalam lubuk hatinya ia sangat kesal dan gelisah.
"Kajja" ucap mabel berdiri dengan semangat.
"Ia memang sangat cantik dan manis" batin suzy membuntuti dari belakang.

HOTEL

"Chanyeol setelah ini kau akan pergi atau istirahat?"ucap suzy merapikan baju ke lemari.
"Aku akan segera pergi bersama mabel ke tempat yang akan dijadikan tempat syuting"balas chanyeol mengancingkan kemejanya lalu memakai sweater berwarna coklat.
"Apakah aku boleh ikut?"ucap suzy penuh harap.
"Sebaiknya kau istirahat"balas chanyeol lembut.
"Anni! Aku ingin ikut!" Ucap suzy merengek.
"Baiklah baiklah"ucap chanyeol lembut.
"Yey! Aku akan mengganti pakaian ku sebentar"ucap suzy sangat senang.

Chanyeol sedang menunggu suzy di loby hotel.
"Kenapa dia lama sekali?"ucap chanyeol mulai kesal.
Suzy keluar dari lift dan melambaikan tangannya.
"Kenapa kau lama sekali mabel sudah menunggu!"ucap chanyeol kesal.
"Mian. Aku harus mencari kamera dahulu di tumpukan baju aku tau jika kau tak ingin membuat mabel menunggu lama"ucap suzy menundukan wajahnya.
"Bukan begitu maksudku mian" ucap chanyeol langsung memeluk suzy ia sangat merasa bersalah telah sedikit membentaknya
"Gwaenchana"ucap suzy mendangakan kepalanya dan tersenyum.
"Kajja" tarik chanyeol.

Di mobil sudah terdapat mabel yang duduk di belakang kemudi sopir.

"Mabel mianhae pasti kau sudah menunggu lama" chanyeol sambil masuk dan duduk di sebelah kemudi sopir.
"Gwaenchana"balas mabel tersenyum lebar.
"Ini semua karena aku yang lama mencari kamera"ucap suzy merasa bersalah.
"Gwaenchana aku juga barusan sampai" ucap suzy mabel lembut dan tersenyum
"Astaga dia sangat baik dan cantik. Tidak salah jika chanyeol menatapnya begitu berbeda sungguh aku sangat minder"batin suzy melamun.

TEMBOK BESAR CHINA.

"Woahh ini sangat indah"kagum suzy sambil terus memotret.
Chanyeol dan mabel hanya terkekeh melihat tingkah laku suzy.
"Dia sangat manis dan apa adanya"ucap chanyeol tanpa sadar dan terus memandangi suzy.
"Kau benar"ucap mabel memandangi suzy.
"Apakah kau ingin berkeliling?" Tawar chanyeol.
"Tentu saja" balas mabel
Saat beberapa langkah inin berjalan jalan kaki mabel terkilir

"Gwaenchana?"ucap chanyeol khawatir dan memegang pergelangan mabel.
Memang jalan pada saat itu sanggat menanjak dan mabel menggunakan sepatu hak yang tidak terlalu tinggi.
"Kaki ku sangat sakit jika di gerakan"balas mabel meringis.
Pada saat asik memotret pandangan suzy tertuju pada mabel yang duduk dibawah dan chanyeol memegang kakiknya dan terlihat sekali jika chanyeol sangat peduli.
"Pada saat aku terkilir dulu wajah chanyeol tidak sekawatir itu"batin suzy sedih.
"Ada apa ini? Apakah kau baik baik saja?"ucap suzy khawatir dan peduli.
"Aku akan menggendong mu"chanyeol sambil memberikan punggungnya.
"TA-"ucap suzy terpotong
"Suzy ini bukan waktunya untuk cemburu kaki mabel tak bisa di gerakan!"ucap chanyeol sedikit meninggikan suaranya.
Suzy hanya terdiam mematung dan tak percaya jika chanyeol membentaknya. Suzy hanya ingin memberikan pendapatnya jika chanyeol harus menggendong mabel sejauh itu, sungguh suzy tak tega dan ingin menelpon bantuan. Namun cha-yeol malah membentaknya.
"Mabel cepatlah naik"chanyeol
"Nde. Suzy mian"ucap mabel sambil menaiki punggung chanyeol.
"Suzy tolong bawakan sepatu mabel"ucap chanyeol dengan pandangan tegas.
"Hah?! Apa apaan ini?! Dia membentaku dan menyuruhku untuk membawakan sepatunya?! Sungguh tidak manusiawi kau chanyeol"batin suzy sangat kesal.
"Nde"ucap suzy berusaha tersenyum.
Saat setengah perjalanan.
"Chanyeol kita istirahat dulu ne? Aku sangat lelah"ucap suzy lemas.
"Kita sudah tidak punya banyak waktu ini sudah jam 1 siang 2 jam lagi ada rapat membicarakan masalah film"ucap chanyeol sambil terus berjalan.
"Apakah kau tidak lelah?" Ucap mabel khawatir.
"Ani. Kau tenang saja"ucap chanyeol lembut.
"Kenapa nada berbicara pada saat denganku dan mabel berbeda? Menyebalkan sekali" ucap suzy di belakang chanyeol dan terus saja mengumpat.
"Aku lelahhhhh!"ucap suzy duduk.
"Ya! Ayo cepatlah berdiri!"ucap chanyeol sambil terus menggendong mabel.
"Kau duluan saja! Aku akan menysul lagian jalannya hanya lurus"ucap suzy mengipas ngipaskan tangannya.
"Baiklah"ucap chanyeol menjauh.
"Apakah dia gila? Meninggalkan istrinya? Benar benar tidak punya otak!"umpat suzy kesal.
Saat hendak menyusul chanyeol suzy kehilangan jejaknya.
"Kemana si kuping panjang itu?" Ucap suzy celingak celinguk karena ia tidak menemukan chanyeol
"Ah ottokhae?!"ucap suzy bingung dan takut.
"Kemana mereka? Apakah mereka tega meninggalkan ku?! Sungguh mereka tidak punya jiwa manusiawi! Tidak punya otak!"ucap suzy mulai menangis.
Saat suzy menangis luhan tidak sengaja melihatnya dan menghampirinya.
"Hei gadis aneh! Kita bertemu lagi! Dan lagi lagi kita bertemu dalam kau keadaan menangis" ucap luhan tertawa.
"Aku tidak tau jalan pulang dan chanyeol dan mabel tega meninggalkanku" ucap suzy menangis semakin keras
"Sudahlah jangan menangis aku akan mengantarkan mu" balas luhan lembut dan mengusap ujung kepala suzy.
"Jinja? Gomawo"ucap suzy mengusap air matanya.
"Nde kajja!"ucap luhan lalu menarik tangan suzy.
"Woah china sangat indah rasanya aku ingin berada disini terus" ucap suzy kagum dan terus memotret.
"Apakah kau ingin berkeliling china?" Balas luhan antusias.
"Nde! Tapi... bagaimana jika chanyeol mencariku?"ucap suzy yang tadinya semangat menjadi memelankan suaranya
"Kita meminta izin dahulu"balas luhan
"Nde kajja!"ucap suzy yang sekarang menggandeng tangan luhan.
Luhan yang melihatnya merasakan getaran di dalam hatinya.
"Suzy apakah kau ingin ice cream?" Ucap luhan berhenti
"Nde" ucap suzy senang.
"Baiklah kau tunggu disini jangan kemana-mana kau tak ingin hilang untuk yang kedua kalinya kan?"ucap luhan.
"Arraseo"ucap suzy melihatkan gigi indahnya.
Saat luhan membeli ice cream suzy melihat chanyeol dan mabel beristirahat saat ingin menghampirinya ada sesuatu hal yang mengurungkannya.
"Chanyeol apakah kau tak khawatir pada suzy? Dia terlalu polos dan tidak tau apa apa tentang china. Bahkan ia tidak tau bahasanya"ucap mabel khawatir.
"Sudahlah kau tenang saja. Walaupun suzy polos dia tidak bodoh untuk kembali ke hotel sendiri"ucap chanyeol santai.
Suzy teetegun dan merasakan sesak yang tak tertahankan dan mengurungkan niatnya untuk mengahmpiri chanyeol.
"Kau sangat jahat park chanyeol!dasar dobi tidak punya hati! Aku membenci mu!"ucap suzy meninggikan suaranya. Orang orang di sekitarnya pun melihat ke arah suzy. Jelas mereka melihat ke arah suzy karena bahasa mereka berbeda.
Suzy meneteskan air matanya, tidak lama luhan datang.
"Suzy apakah kau tidak papa?kenapa kau menangis?"ucap luhan khawatir.
"Ani ini hanya kelilipan" ucap suzy tersenyum sambil mengucek matanya.
"Sini biar aku tiup"ucap luhan
"Ani ini sudah tidak papa"balas suzy mencegah. Suzy menolak karena jrlas ia mengeluarkan air mata bukan karena kelilipan.
"luhan kita langsung saja berkeliling di china! Tidak usah meminta izin chanyeol. Dia tak akan mengkhawatirkan ku!"ucap suzy semangat dan berusaha tersenyum.
"Dia sangat penuh misteri"batin luhan lalu tersenyum.

YEYYYY gak kerasa udah capter 4
Slow update ya karena uas makasih

I'm Fine Thank YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang