Bagian 1

150 9 2
                                    

Jakarta, 17 Juli 2008

     Setelah kejadian itu, mungkin aku akan melupakan semuanya, tak akan pernah mau lagi kembali ke masa itu. Selamanya.

***
Kentucky, 23 Juli 2008

     Asrama? Ugh aku benci asrama, Disana hanya berisi sekumpulan orang yang hidup di sebuah dorm atau perkumpulan yang menurutku seperi orang bodoh.

     Penghuni yang menempati dorm juga wajib mengikuti peraturan yang dibuat oleh pemimpin dorm -leader- oh sungguh kejam hidup ini

     Sialnya, aku -Anatasha Stephanie Wilber- gadis belasteran semarang dan Hungaria akan menempati tempat yang menurutku sendiri seperti neraka.

     "Sudah sampai sayang! Cepatlah turun dari mobil dan bawa kopermu masuk kedalam" seru Albert, ayahku yang berada di kursi pengemudi

     "Baik yah" ucapku malas, segeralah aku turun dari mobil dan membuka bagasi untuk mengambil koper yang akan ku bawa ke neraka ku -asrama sialan-

     Setelah yakin semua koper telah ku turunkan dari bagasi mobil, aku pun segera berlari ke ayahku dan memeluknya erat

     "Aku akan merindukanmu ayah" ucapku sambil menenggelamkan kepalaku di bahunya

     Ini bukan perpisahan natasha, jangan menangis!, batinku dalam hati

     "Aku pun akan merindukan mu sayang" ayahku segera melepas kan pelukanku dan mencium keningku

     "Sekarang masuklah kedalam dan berkenalan dengan pria yang kau dambakan!" Perintah ayah sembari tertawa pelan

     baiklah aku kalah! Kali ini bulir air mata satu persatu jatuh dari pelupuk mataku. natasha bodoh!

     "Jangan menangis gadisku, jangan membuat ini menjadi perpisahan yang menyedihkan" ayahku segera menyeka air mataku. Aku bertaruh kali ini pasti mukaku sudah seperti tomat karena menangis

     "Ini bukan perpisahan ayah!" bentakku dan melanjutkan nangisku

     Poor you nat!, batin seseorang yang ada di hatiku, aku sangat cengeng.

     "Kalau kau menganggap ini bukan perpisahan, jangan lah menangis dan masuk ke dalam perkumpulan kappa mu" ucap ayahku, dia benar. Sangat benar.

     "Baiklah. sampai jumpa, aku mencintaimu" ucapku sambil menyeka air mataku, aku segera melambaikan tangan ke arahnya dan menyeret koperku masuk ke dalam rumah kappa yang akan ku tempati.

Welcome to the hell, natasha.

***

     "Hai! Aku Lucia Evans" sapa seorang perempuan dengan logat Oklahoma-nya dan ku pastikan bahwa ia adalah teman se-dormku

     "ng-- Aku Natasha, Natasha Wilber" ucapku canggung sambil membalas jabatan tangannya

     "tasha! Apakah nanti kau mau ke aula? Katanya akan ada penyambutam oleh pemimpin kappa dan ketua yayasan" tanya Lucia sembari membereskan baju yang akan dimasukan kedalam lemari

     "Tentu! Aku tidak akan melewatkannya, kapan acaranya dimulai?" tanyaku yang juga melakukan hal yang sama dengan Lucia

     "Jam 3 sore! Jangan lupa memakai mantel ya! Udara di sini dingin sekali"
     "Tentu!"

     Aku lupa! Aku saat ini sudah tidak berada di Jakarta lagi. Saat ini aku berada di Kentucky City -bukan ayam kentucky ya!- tepatnya di Lexington, aku pindah dari Jakarta menuju ke sini untuk melanjutkan studi ku

The Theory Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang