Bagian 3

41 5 0
                                    

Kentucky, 26 Juli 2008

  "Alessia!" panggil seseorang dari belakang

sial!

     aku terus mempercepat langkahku tanpa memperdulikan seseorang yang memanggilku dengan nama 'Alessia'. Tiba-tiba tanganku ditahan oleh sebuah tangan yang memamerkan otot bisep di lengannya dan itu membuatku menghentikan langkahku

     Aku membalik badanku agar tanganku tidak sakit karna sedang ditahan olehnya.

     Aku menatap pria di depanku dengan tatapan malas

     "ale-"

    "aku bukan alessia!" teriakku dan berusaha melepaskan genggaman tangannya, akan tetapi nihil

     Dari jarak yang tidak terlalu dekat ini, aku dapat mencium bau rokok dari badannya

     "kau alessia-"

     "apa kau gila!? aku bukan Alessia, aku bersumpah" aku merendahkan suaraku di akhir kalimat, berada di dekatnya akan membuatku terserang darah tinggi

Hening.

     Pria di hadapan ku kali ini hanya melihat ke arahku, tidak mengeluarkan suara sama sekali. Aku mencoba untuk melepas genggaman tangannya akan tetapi ia tetap tidak melepaskan genggamannya dari tanganku, malah ia menggenggamnya semakin kuat

     dia menatap mataku dalam, seperti mencari kebohongan dibola mataku dan itu -sedikit- membuatku takut

     "baiklah, kau bukan dia" dia menghelakan nafasnya, mukanya terlihat frustasi saat mengetahui kalau aku bukan wanita yang dia cari

     "tapi aku tau bahwa kau mengenal dia" lanjutnya yang sontak membuatku kaget

Hell, aku tidak ingin mengenalnya, runtukku dalam hati

     "dan aku akan mencari tau, secepatnya" setelah ia menyelesaikan kata-katanya, ia pun segera pergi meninggalkanku

     setelah ia menghilang dari pandanganku, aku segera melangkahkan kakiku menuju ke ruang laboratorium yang berada di sayap kiri gedung Universitas Kentucky ini

     Entah kenapa, sudah 2 hari ini dave selalu mencoba mendekati ku hanya karna aku memiliki muka yang serupa perempuan ular itu. Apakah ia mengenal wanita itu? Ah aku tak peduli!

     Sampai laboratorium yang sudah penuh dengan mahasiswi, aku segera mencari Mia yang terlihat sedang membelah tikus. Itu sangat menjijikan

     "hai Mia!" sapaku sambil menaruh buku-buku biologi ku di sebelah tempat duduk Mia

     "oh- hai Nat" dia menoleh kearahku singkat lalu kembali berkonsentrasi dengan tikusnya

     "dari mana saja kau? aku sudah menunggumu dari tadi" ucap Mia sambil melirik ke arahku

tidak mungkin kan kalau aku memberitaunya bahwa aku telat karena bertemu dengan dave?

     "eng.. tadi anu- buku ku ketinggalan di loker jadi aku mengambilnya dahulu" sungguh aku tidak ahli dalam hal berbohong

     "oh.. begitu" maafkan aku telah berbohong kepadamu Mia

     "Selamat pagi" Sapa pria tua yang masuk ke laboratorium dengan tas tentengnya. Ya, dia adalah guru Biologiku, Mr.Chaplin. Meski umurnya sudah tua akan tetapi ilmu di otaknya tak pernah ilang, dia sangat jenius!

***

     "Apa kau gila?! Aku bukan Alessia, aku bersumpah" dengan muka tomatnya perempuan itu mencoba untuk melepaskan genggamannya

The Theory Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang