Itu di mulmed fotonya Barbara Palvin as Cheryl sama Harry
----------------------
Gwen's POVCklek.
Seseorang memasuki kamarku, aku baru saja terbangun dari tidurku 10 menit yang lalu. Paling juga Maria pembantu di rumahku karena orangtuaku tidak pernah ada di rumah setiap hari. Ya, momku meninggal saat umurku masih 9 tahun. Ia meninggal karena penyakit kanker payudara, kami terlambat untuk mengobatkan mom saat itu. Kankernya itu sudah sampai pada stadium 4 yang kemungkinan untuk sembuh hanya sedikit. Sejak saat itulah ayahku menyibukan dirinya untuk menutupi kesedihannya. Meskipun dad selalu memberikan uang, juga fasilitas serba lengkap dan berlebih untukku namun aku lebih ingin mendapat perhatian dan kasih sayangnya. Sejak saat itu juga tidak ada lagi waktu bermain bersama ku dan Joe. Tidak ada lagi pertandingan sepak bola di rumah. Tidak ada lagi acara makan eskrim sore hari yang selalu berakhir dengan aku dan Joe yang saling mencolekan eskrim ke badan kami. Kenangan lama yang masih sangat berbekas di ingatanku. Sering kali aku tersenyum pahit mengingat seluruh kenangan di rumah ini, tak heran kenapa ayah menyibukan dirinya menjauh dari semua ini. Aku tau dad masih menyayangiku namun wajahku yang mirip dengan mom membuatnya sering menangis ketika bertemu denganku. Aku menghabiskan sisa waktuku bertumbuh dengan Joe saat di rumah. Beruntung aku memilikinya yang menyayangi dan melindungiku. Namun saat dia sudah beranjak dewasa tentu saja dia lebih sibuk dengan pekerjaannya dibanding mengurusiku. Haha bisa kalian bayangkan betapa menyedihkannya hidupku? Aku selalu berusaha tersenyum pada teman-temanku, tidak ada yang tau tentang ini semua. Hanya Cheryl saja, aku merasa sangat beruntung dia masih mau bersahabat dengan gadis sepertiku."Gwens kau menangis?" Apa? aku menangis?
Kurasakan sesuatu yang basah terus mengalir di pipiku. Astaga aku benar-benar menangis! memalukan. Aku benci terlihat lemah.
"Ha? apa? Aku tidak menangis hehehe." Kekehku pelan. Shit! kenapa suaraku malah terdengar bergetar begini.
"Ayolah Hall kau tidak bisa berbohong padaku. Perlu kuberitahu actingmu itu payah. Hahaha"
"Aku kan memang tidak bisa acting. Im not a drama queen bitch Cher." kunaik-naikan alisku padanya.
"Maksudmu tidak seperti Clara jalang dan bitch bitch nya itu hm?"
Kemudian aku dan Cheryl berakhir dengan tertawa karena membayangkan hal aneh seperti mereka tidak sengaja jatuh ke selokan yang penuh dengan katak, mengejek tentang Clara dan teman-temanya yang seperti jalang itu.
-------------
"Ahahahahahaha!!" suara tawa kami menggema di seluruh ruangan.
Ya, aku dan Cheryl tak pernah kehabisan bahan untuk tertawa. Kami sedang bermain Just Dance terbaru tahun ini, astaga aku tak kuat melihat putaran ulang saat kami menari dengan gerakan yang lumayan seksi namun itu terlihat seperti dua orang gadis yang bergeliat layaknya kecoa kepanasan.
"Ekspresi mu itu sangat tolol Gwen! hahaha!" Enak saja dia menertawaiku, bahkan gerakannya sangat buruk sampai dia hanya mendapat bintang 1.
"Shut up loser! Aku mendapat bintang 4 dan kau hanya satu haha!"
"Aku kan memang tidak bisa menari bodoh!" dia memutar matanya dua kali. Lucu sekali ekspresi nya ketika sedang kesal.
"Tumben kau mengaku hm?" Kataku sambil beranjak pergi.
"Hei kau mau kemana?" teriaknya.
Memutar mataku kesal aku pun berhenti dan menghadap padanya,
"Tentu saja ke kamar kau kira ini jam berapa bodoh?""Oh sudah malam ya..?" Terkadang aku bingung otaknya yang cerdas itu dihilangkan kemana olehnya ck.
-----------------
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected
Fanfiction- "Well. Watch out stupid trouble maker, i'll find you. You're messin with a wrong person ha be ready." Cover by @graceangelaa