Anata wa.....

56 7 3
                                    

Author POV

"D..Diaa.. dia cewek yang ku temui tadi." Gumam Ryu terkejut. Saking terkejutnya tanpa sadar ia memperhatikan murid bernama Hana Kajitani itu.

"Woi bro melamun aja lo cantik ya tuh murid baru." Alvin mengagetkan Ryu.

"Ish.. apaan sih lo dia tuh yang udah bikin hidung gue jadi gini. Sialan kan tuh cewek cantik gitu tapi kekuatannya kekuatan simpanse lagi PMS." Rungut Ryu.

"Gak percaya gue,masa cewek cantik begitu nendang hidung lo,ngelompatin pager sekolah. Ngarang lo."

"Lo nih ya,kok jadi gak percayaan gitu sama gue. Lo kesambet sama yang di dada tuh cewek." Jawab Ryu asal.

"Tuh lo tau. Gede bro." Alvin ngakak.

"Dasar mesum." Ryu memalingkan mukanya.

Di seberang sana..

"Kenapa sih tuh cowok 2.. pake nunjuk-nunjuk gue lagi. Jangan-jangan lagi ngomongin gue. Wah gak bisa di biarin.!" Ujar Hana sambil mengepalkan tangannya seperti orang yang siap bertinju.

Bel istirahat berbunyi. Ryu dan Hana sudah siap melakukan yang mereka ingin lakukan.

Hana sedang memasukkan buku-bukunya kedalam tas dan bersiap istirahat tiba-tiba....

"Woy!" Seseorang menggebrak meja Hana.

"Kyaaa.. eh lo kan cowok yang tadi? Apaan sih lo pake gebrak-gebrak meja gue?!" Tanya Hana sebal.

"Lo lagi pake nanya. Tanggung jawab ni woy sama hidung gue,jadi pesek gara-gara di tendang lo." Ryu menunjuk hidungnya yang sudah terbalut plester, namun ada sedikit lebam di sana.

"Eh kan tadi gue udah minta maaf. Masa lo ga maafin gue? Lagian tadi gue ga sengaja. Lo juga tadi barusan ngomongin gue kan sama temen lo? Kusso!" Hana terpancing amarahnya.

"GR banget sih lo,pokoknya gamau tau ikut gue!." Ryu menarik tangan Hana keluar dari kelas mereka.

"Ih napa jadi maksa gue gini sih,eh lo temennya jangan diem aja dong!" Teriak Hana pada Alvin.

"Heuh sorry babe gue kaga bisa bantu kalau Ryu udah gitu." Alvin mengangkat bahu dan mengerlingkan matanya.

"Kusso!" Umpat Hana. "Lo mau bawa gue kemana sih? Liat tuh orang-orang pada liatin gue sama lo!" Geram Hana melihat orang-orang di sekitar mereka berbisik-bisik,tertawa,melongo.

"Bawel lo ah udah ikut gue aja." Jawab Ryu tanpa menoleh.

Sementara tangan Hana sedang menjadi korban tarika Ryu, diam-diam Maudina dan sahabatnya melihat kejadian itu.

"Eh.. itu Ryu sama murid baru tadi kan? Kok pegang-pegangan tangan sih, tapi kayak buru-buru gitu. Kenapa ya Mau?" Tanya Debby sahabat Maudina yang selalu di samping Maudina.

"Eh.. umm entahlah mungkin mereka sedang ada urusan." Senyum terpaksa terlihat di muka Maudina.

"Hei Maudina apa kau tidak cemburu? Kau kan sudah menyukai Ryu sejak lama. Melihat dia seperti itu apa tidak cemburu?" Tanya Debby tidak percaya.

"Ahh aku memang menyukai Ryu umm tapi yasudahlah. Lagian mungkin mereka memang sedang ada urusan. Ayolah kita pesan makanan." Ajak Maudina menggandeng tangan Debby.

"Maudina Clarissa, sampai kapan perasaanmu terus di kalahkan oleh rasa tidak percaya dirimu." Gumam Debby iba.

-Sesampai di ruang UKS-

"Ngapain lo bawa gue ke ruang UKS?" Tanya Hana kaget.

"Heh cewek bule Jepang blasteran Indo karena lo udah bikin hidung gue jadi gini, lo harus tanggung jawab! Obatin hidung gue!" Tatap Ryu tajam.

"Kenapa di ungkit mulu sih? Berapa kali gue harus minta maaf ke lo? Lagian juga hidung lo udah ada plesternya tuh yaudah ngapain juga minta gue obatin hidung lo lagi." Ujar Hana dingin.

"Ini teman gue yang ngobatin. Udah ga usah banyak tanya, obatin hidung gue uhh." Ryu melepas plester yang tadi di bawa Maudina untuk mengobati hidungnya.

"Aneh lo. Lagian hidung berdarah kayak gitu harusnya di bersihin dulu pake air bukannya langsung di tempelin plester." Sungut Hana mengambil kapas lalu membasahinya dengan sedikit air lalu menempelkan di hidung Ryu.

"Ni orang tinggi banget sih kayak Sakamaki Izayoi. Eh eh masa di samain sama dia gak cocok kyaaa..!!!" Gumam Hana mengerjap-ngerjapkan matanya.

"Lo tinggi banget sih harus pake kursi juga biar nyampe ke hidung lo." Ejek Hana.

"Bawel amat sih lo, lo nya aja yang kependekan." Ryu tertawa kecil.

"Ck" decak Hana. Hana pun menaiki kursi itu lalu sedikit berjongkok agar ia dan Ryu sejajar.

"Diem lo, awas lo macem-macem ke gue." Ancam Hana horror.

"Serem amat sih muka lo, iya ga bakal lah." Ujar Ryu meyakinkan.

Hana pun segera menempel,mengoles-oles kapas yang sudah di beri air itu ke hidung Ryu. Jarak mereka sangat dekat hingga baik Hana maupun Ryu bisa mendengar nafas mereka.

Ryu meringis ketika kapas itu di tempelkan agak lama di hidung Ryu. Hana hendak tertawa tapi tertahan. Suasana saat itu sepi karena di UKS kebetulan petugasnya sedang tidak ada yang jaga.

"Hana..." bisik Ryu pelan sekali.

Deg

Deg

Ada apa dengan Ryu?

Gimana gimana? Kenapa ya si Ryu tiba-tiba begitu? Garing yak :'3 sumimasen kalau banyak typo *sungkem
Tunggu di episode selanjutnya yaa..^^

Nihonesia I love it!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang