Chapter 6

5K 299 2
                                    

Lalu hari bahagia itupun datang merupakan kesenangan dari Grace dan Elrio Nouresto, Avriando dan Almira.
Terlihat wajah Luca yang sumringah kesenangan entah dengan Elle. Terlihat Elle turun dari tangga mengenakan gaunnya dengan anggun dan wajahnya yang cantik dengan paras polosnya. Namun apa dia seperti tidak suka memang tak suka karena dariawala Elle tidak menyetujui perjodohannya. Tamu yang datang pun hanya keluarga dan kerabat kerabat dekan saja.

***

Acara pun selesai dan berjalan lancar tanpa hambatan begitu juga dengan tamu tamu yang diundang datang semuanya tak ada yang tertinggal. Setelah acara selesai Luca mengajak Elle tinggal di rumah barunya yang di beri dadynya. Mobil Luca pun turun di depan rumah tampak megah yang terlihat harmonis.
"Kamarmu diatas di sebelah kanan tangga" Kata Luca smabil mengangkatkan koper koper Elle. "B-baik." Tak sengaja Elle mengintip pintu kamar yang terkesan harmonis itu terbuka. Lalu Elle mencoba membuka pintu itu dan kamar itu berwarna merah hitam kental. "Apa yang kau lakukan disini?" Suara itu mengagetkan Elle. "T-tidak hanya saja aku tadi melihat pintu ini terbuka jadi aku gasengaja ngintipp" Jelas Elle lalu masuk ke kamarnya.

***

'Kringg kringg kringg kringg kringg'

"Awwww" rintihku karena badangku sangat pegal dan semalam pun aku lupa tak menghapus sisa make up ku aku bangun dengan wajahku yang kacau maskara dan eyeliner dimana-mana membuat sekitar mataku menjadi hitam.

Aku pun segera mandi lalu menyiapkan sarapan pagi ini. Oke pagi ini aku membuat nasi goreng saja karena tidak ada roti dan aku tak mau membuat yang ribet. Terlihat luka memakai boxernya dan telanjang dada sambil mengeringkan rambutnya yang masih basah aww itu membuatku hmm.

"goodmorning Sarapan sudah siap?" tanya Luca membuat lamunanku buyar. "Too udah ini makan" jawabku sembari memberinya sepiring nasi goreng lengkap dengan lauknya.

"Aku ada janji sama teman temanku sebentarr mungkin jam dua siang aku pulang" mau kemana dia? Hm bolehkan aku ingin tau?. "Iyaa memangnya ada apa?" aku pun memberanikan diri bertanya. "Bukan urusanmu, hanya sebentar" jawabmya dingin. oh mom help me pleaseee. "Yasudah aku berangkat jangan kemana mana tunggu aku pulang" pamitnya sambil mengacak kecil rambutku aku pin hanya menganggukkan kepala. "Kau tidak mau mengantarku ke depan?" lanjutnya. "Manjaaa" aku pun mengantarnya sampai ke depan pintu "jangan lama lama aku sendirian". "Siap sayang" bisiknya. Apaa barusan dia bilang apa? Huh kalau saja ada yang jualan takdir aku ingin membelinya asalkan aku bebas dari perjodohan ini tuhannn huhuhu.

SEMENTARA SEGITU DULU AJA. JANGAN LUPA VOTE ♥ DON'T BE A SILENT READERS

My Badboy is My FutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang