8

5.2K 289 2
                                    

Singkat cerita, kini Elle sudah cantik dengan dressnya berwarna merah tanpa lengan dengan panjang selutut. Dia tampak menawan menggunakan dress tersebut. Begitu juga denganku akupun sudah siap dengan tuxedo ku berwarna hitam putih. Setelah aku dan Elle siap- maksudku kami sudah siap untuk pergi.


"Luca apakah boleh aku menyalakan musik?" Tanyaku dengan sedikit ragu. "Ak u tidak suka suara musik sialan itu el" jawabnya dengan tanpa menoleh sedikitpun. Aku un hanya mendengus kesal. "Hah kenapa Luc? Coba bayangkan kalau hidup di dunia ini tanpa musik pasti ak---" belum sempat aku bicara Luca sudah membanting stir ke kiri dan itu membuat aku hampir menatap dashboard untung saja aku sudah memakai pengaman. "Kau ini bagaimana?!" Suaraku naik setengah oktav dan Luca menatapku tajam dan tatapan yang dingin. "Kau yang bagaima! Aku hampir saja menabrak truk besar! Aku tidak bisa konsen kalau ada orang berceloteh tak jelas disebelahku! Aku benci hal tolol itu! Kau bisa diam?!" Jawabnya tegas dan membuatku tersentak. Baiklah aku akan diam agar segera sampai dirumah. Disepanjang jalanan aku tak berani menatap wajahnya yang masih dingin akan es itu. Jadi aku memeutuskan bermain ponselku dan sesekali melihat keluar jendela.

Setelah sampai di depan rumah, Luca membunyikan klasksonnya dua kali. Setelah itu tampak wajah Almira momnya Luca tampak anggun dengan dress hitamnya yang melekat di tubuhnya dengan panjang selutut ia tampak glamour dengan itu.

"Hello darl apa kabar?" Tanyanya dengan mengecup pipi kanan kiriku dan keningku. "Baikk mom, and you?" Jawabku tak lupa memeluknya singkat. Aku pun memberi isyarat agar Luca membalas dengan sopan sambutan orang tuanya.

Singkat cerita, kini kami sudah menemukan tanggal untuk pelaksanaan pertunangan itu dan akan dilaksanakan pada minggu depan tepatnya bareng dengan ulang tahun pernikahan Avriando dam Almira yang ke dua puluh tiga. Terlihat masih muda bukan?.



"Luca apa kau akan pulang?" Tanyaku sembari menaruh gelas di meja country. "Ya, kau?" Jawabnya dingin sambil sibuk membolak balik majalah otomotif. "Aku akan ikut denganmu". Tak lama kami pun pamit dengan mereka. " ohh kenapa cepat sekali Elle apa ini membosankan?" Kata mom sambil membalas pelukanku. "Mm tidak mom aku lupa mengunci pintu tadi, aku takut kalau terjadi sesuatu" oh yaTuhan terpaksa maafkan. "Bagaimana bisa kau seceroboh ini? Yasudah hati hati semoga tak apa-apa"


"Kau pandai sekali dalam hal berbohong" kata Luca memecah keheningan. Apa?! Tentu tidak aslinya! Ini terpaksa! "Ya..- maksudku tidak ini hanya alasan agar boleh pulang cepp--".
"Tentu tidak!" Tukasnya dengan cepat ohh apa salah lagi dasar menyebalkan!

Setelah perdebatan kecil itu aku memilih melihat jalanan yang masih ramai. Padahal sudah pukul dua belas,


MAAF YA DIGANTUNG ABISS AGAR KALIAN TIDAK TERLALU BOSAN MENUNGGU HEHE

OKEEEH DEHH JANGAN LUPA VOMENTNYA DON'T BE A SILLENT RIDER:')

My Badboy is My FutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang