"Jadi, minggu ini mereka itu ada jadwal pergi ke thailand untuk shooting videoclip, dik."
aku mengangguk dan coba untuk memahami apa yang pak agus jelaskan. Pada intinya, mereka akan pergi ke thailand dengan ku juga satu kamera man.
Dan kamera man itu pulang setelah 3 hari pembuatan videoclip sedangkan aku harus mengurus mereka yang akan menetap seminggu disana.
"Kapan berangkat pak?" Tanyaku mencoba fokus dengan pekerjaanku dan mengabaikan tiga idoit yang kini sedang saling merangkul syukuran karena mada sudah dapat ciuman pertamanya.
Marmer.
"Besok, dik."
MAMPOS!
GUE ADA JANJI SAMA GERALD!
Besok malam, Gerald yang notabene adalah seorang gebetan dari (y/n) unyu nan imut ini sudah merencanakan untuk pergi ken can dan ini kencan pertama.
Bisa apa gue sekarang?
Mau nolak pekerjaan? Bisa abis di tangan papa lah.
Uang jajan jadi taruhan, man!"Semua udah ready pak? Tiket segala macemnya?"
"Udah, dik (y/n) tinggal berangkat aja. Sama ini mamanya mereka minta tolong buat siapin alat-alat mereka. Soalnya orangtua mereka ini juga lagi gak di rumah dan mereka ini orangnya suka lupa."
ya allah. Gue dapet karma apa sih.
Kenapa malah jadi baby siter mereka :')
Gagal pula punya pacar ganteng macam gerald.
Jomblo terus dah ini.
"Jadi saya gimana pak?"
"Dik (y/n) malam ini tidur di rumah mereka ya. Mereka juga susah bangun. Jadi mama mereka nitip anak-anaknya ke dik (y/n)."
dan dengan berat hati aku memamerkan senyumku yang kata orang lebih manis dari senyum barbara palvin ini ke pak agus nan bopung itu
Setelah selesai semua atur jadwal selama mereka disana, pak agus pamit katanya istrinya melahirkan. Dan aku ikut memberikan ucapan selamat atas lahirnya anak ke 10 pak agus.
Tapi pak agus tidak menggubris ucapanku. Dia terlalu galau. Sebelumnya dia bercerita kalau dia ingin anak kembar, jadi total anaknya 11. Jadi pak agus bisa mewujudkan cita-citanya jadi pelatih tim kesebelasan sepakbola.
Ngelus dada aing mah.
Setelah selesai berpamitan dengan pak agus, aku baru sadar dengan heningnya keeadaan. Kemana tiga idiot itu?
Aku memutar tubuhku yang kini menghadap ke luar ruangan menjadi ke dalam ruangan.Ebuseett.
Gue kira mereka pergi keluar makanya ni ruang rapat sepi.
Eh gak taunya mereka ngorok cantik dengan posisi terlentang di lantai.
Para pejuang PDI mulai lelah
"Guys." Aku menggoyang tubuh mereka satu persatu.
"Are you tired?"
mereka mengangguk serempak sambil masih mengucek matanya masing-masing.
Ini si mikha mata kakinya juga di kucek.
Nah si reuben mata hatinya di kucek.
"Okay, aku anter kalian pulang. Bangun."
Aku mengulurkan tanganku dan membantu mereka bangun.
Bukannya berdiri, mikha yang paling depan seharusnya memegang pergelangan tangan kanan ku malah menggenggam erat lengan reuben. Begitu juga reuben memegang kuat tangan mada.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOL [TOV]
Fanfiction"work around the idiot guys? HOLY CRAP!" - (y/n) "Being crazy is my hobby." -Mikha "I'm idiot? no! you just need more fun in ur life." -Reuben "My life's purpose is like a jokes. make everybody smile and laugh, may be?" -Mada