TIGA

175 11 1
                                    

"Pulang kampus nonton Dilan mau ga?" Tanya Dasha disampingku."Yuk yuk katanya seru, sampel ngalahin Marvel gitu" timpal Dira.
"Gimana Deev, mau ga?" Tanya Dasha. "Ayo yuk" jawabku.

Setelah mata kuliah hari ini selesai kami memutuskan untuk menonton Dilan sesuai kesepakatan bersama. Kami menuju mall terdekat dari kampus, tak berapa lama kami sampai dan memesan tiket untuk menonton.

"Eh toilet dulu yuk" ajakku pada yang lain. "Yuk gue mau buang air kecil nih" ucap Dasha dan  Dira pun mengangguk, kami pun jalan menuju toilet.

"Kamu bawa lip lipan ga?" Tanya Dira kepadaku. "ada tuh tonymol*" jawabku
"Mau minta ya" cengir Dira. "Ambil aja Dir. ditas paling depan" kataku karena aku sedang membenarkan kerudung peachku.

Dan Dira pun mengambil liptint lalu ia menggunakan nya.

"Mau dong Dir" ucap Dasha, ternyata ia sudah selesai dari toilet. "Punya Deeva tapi" kata Dira.
"mau ya Deev" kata Dasha izin kepadaku. "Iya pake aja Sha" kataku.

Setelah kami selesai dengan urusan kami di toilet kami menunggu di kursi yang disediakan di dekat pintu theater.

"Eh kalian mau beli popcorn dulu atau nanti di dalem aja" tanya Dasha

"Sekarang aja yuk" kata Dira. Dan kami langsung menuju XXI caffe.

Setelah membeli popcorn dan minuman kami langsung memasuki studio yang menayangkan film Dilan yang kebetulan pintu nya sudah terbuka.

Setelah menemukan kursinya kami langsung duduk sesuai nomor yang tertera di tiket. Baru saja kami duduk Dira udah foto tiketnya untuk di masukin ke insta story ig, Dan perlu kalian tau tiket yang Dira foto itu hanya 2 tiket saja.

"Lah kok 2 doang yg difoto Dir"tanya Dasha langsung sambil membenarkan posisi duduknya. "Heheh sengaja Sha manas manasin gebetan gua yang engga nembak nembak wkwkwk" cengirnya

"Wkwkwk bisa aja lu Dir, gua mau juga ah biar keliatan keren gitu kan jadi ga ngenes banget keliatannya"  timpal Dasha. Aku hanya menggeleng gelegkan kepala melihat kelakuan mereka.

Tak berapa lama film pun diputar dan kami menyaksikan film dengan khidmat. Aku lihat Dasha dan Dira sangat antusias sekali sepertinya ia terbawa suasana film tersebut. Tak Terasa film pun selesai dan kami memutuskan mencari makan karena cacing cacing diperut sudah mulai bernyanyi.

***
"Alhamdulillah kenyang juga" ucapku. "Iyaa Alhamdulillah ya" timpal Dasha. "Eh setelah ini mau langsung balik atau kemana lagi?"Lanjutnya "balik aja yuk, besok kan masih kuliah"respon Dira. "Iyaa bener juga si, lagian besok jam 7 ya" kata Dasha. 
"Kalian mau bareng gua lagi ga" tanya Dira. "Makasih Dir tawarannya tapi aku mau ketoko buku dulu setelah ini" ucapku.
"mau gue temenin?" kata Dasha, "gausah.  Makasih yaa sha.  Aku gpp kok sendiri" tolaku halus.  Aku engga enak kalo harus merepotkan temen ku. 

"Lo mau bareng gua ga sha? Searah juga kan" ucap Dira. "ayok deh Dir, capek juga gua pengen buru buru tidur wkwkw" kata Dasha.

"yaudah ayo kalo gitu,  kita duluan ya"  kata Dira.  Yapp tadi kami ke mall naik mobil Dira.  "yaudah ya kita pamit.  Assalamualaikum" ucap dira dan diikuti Dasha. "waalaikumsallam  hati hati yaa" kataku  "iyaa kamu juga ya" kata Dasha.

Setelah kepergian mereka aku langsung ketoko buku yang berada dilantai 2 pusat perbelanjaan ini. Sesampainya disana aku terlebih dahulu ketempat peralatan sekolah aku mau membeli beberapa pulpen warna warni dan isi binder.

Setelah mendapatkan pulpen dan isi binder aku langsung ketempat dimana buku yang mau aku beli berada. Yap Novel. Aku mau membeli beberapa Novel, tapi emang dasar manusia tujuan awal kemana eh malah sekarang aku berada di tempat buku buku trik TOEFL dan IELTS terpajang. Gapapa lah ya aku nyasar ketempat baik ini. Hehe.

Saat sedang asik melihat lihat aku tertarik buku TOEFL yang berada didalam paling atas. Aku sedikit berjinjit untuk menggapai buku tersebut dan voilaaaa buku itu terjatuh.

Baru aku ingin mengambilnya ternyata sudah ada tangan lain yang terlebih dahulu mengambil buku tersebut.

"Kalau kamu tidak sanggup menggapai buku tersebut, kamu bisa minta bantuan penjaga disini. Sayang kan buku ini jadi sedikit kotor" ucap pria tersebut sambil mengulurkan buku itu kepadaku.

"Makasih pak..eh Mr. Thank you Mr Daffin" ucap ku rada gugup.

"It's okay. Saya duluan. Lain kali hati hati" ucapnya tidak lupa senyum tipis nya lalu pergi meninggalkan diriku yang mematung.

Yaallah. Jantung ku kenapa? Bisa bisanya dia berdetak kencang seperti ini. Dan apa apaan tadi aku pake acara gugup segala. Ya ampun senyuman nya. Mimpi apa aku semalam. Eh astaghfirullah aku kenapa sih.

Tak pikir panjang aku langsung membeli buku tersebut. Aku harus membeli buku ini, karena berkat buku ini aku bisa disenyumin pak daffin. Eh apa apaan sih aku ini.

Bukan bukan karena itu aja kok alasan aku membeli buku ini tapi emang karena buku ini bagus jadi aku memutuskan untuk membeli nya. Jadi bukan karena pak Daffin. Iya begitu

Dan akupun langsung kekasih untuk membayar barang barang yang aku beli. Setelah nya aku langsung memutuskan untuk balik ke rumah dengan menggunakan ojek online.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 09, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Teman Surga-NyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang