Diam-diam aku menyuruh obi-wan,memantau padme secara diam-diam.
Aku takut calon ibu dari luke dan leia itu kenapa-napa.Aku termenung di jendela kamarku untuk yang pertama kalinya.
Aku rasa aku rindu dengan teman-temanku di dunia sana,orang tuaku,nufah dan abi.
Ditambah seseorang yang berhasil masuk ke dalam hidupku,masuk ke dalam hidupku.Dan bodohnya aku baru merasakannya di awal kelas lima.
Ya,mungkin perasaan ini hanya sementara saja,bisa saja ini hanya cinta monyet anak sd,aku aja gak tau gimana .
Aku melirik jam dinding,pukul 21.00 atau jam 9 malam.Tiba-tiba pintu utama diketuk.
Aku segera berjalan menghampiri pintu utama,dan memencet sebuah tombol hingga pintu besi itu terbuka secara otomatis.
"Maaf aku menggangu,"Kata seorang wanita yang hampir dewasa.
"Putri padme?Ayo masuk,"Ajakku ramah.
Aku menggajaknya menggobrol di ruang tamu."Ada apa putri?"Tanya ku halus.
"maaf aku datang sangat malam ke sini,seseorang mengancam akan membunuhku,makanya obi-wan kenobi menyuruhku datang kesini,dia dan anakin sedang mencari pelaku pengincar pembunuhku,"Jelas padme.
"Aku tau,"Kataku menatapnya dalam.
"Kau menggetahuinya?Darimana?Apakah obi-wan memberitahumu?"Tanya padme secara beruntun.
"Kau tidak akan percaya dengan alasanku,"Jawabku.
"Kenapa aku tidak akan percaya?"Tanya padme.
"Kau akan menggetahuinya nanti,"Jelasku.
Hening selama lima belas menit,hingga tiba-tiba pintu diketuk,aku mencegah padme yang ingin membuka pintu.
"Biar aku saja,"Cegahku kemudian membuka pintu utama.
Benar dugaanku,yang datang adalah anakin dan obi-wan."Halo,aquenna,"Sapa mereka berdua.
"Hai,kalian mencari senator amidala ya?Dia aman bersamaku,di sini,"Jelasku memberikan jalan untuk mereka masuk.
Mereka ikut masuk bersamaku,kami menemui padme kembali.Takdir memang sudah berubah,seharusnya padme tetap berada di rumahnya,bukan di sini.
Dan seharusnya,aku tidak perlu menyuruh obi-wan untuk mengawasi padme secara diam-diam.
Seharusnya aku tidak boleh banyak menggubah takdir,tapi jika memang ini jalannya,aku harus melakukannya,membuat perubahan pada takdir.
Mereka segera pamit pulang,aku menatap mereka tak rela,banyak yang ingin aku bicarakan kepada padme.
Aku harus menggenal anakin lebih jauh lagi,bukan dari fisiknya saja,tapi harus mental dan psikologis,aku yakin padme pasti menggenalnya jauh,dari pada aku.
Itu akan memudahkanku dan yang lain untuk mencegahnya masuk ke sisi gelap force dan tidak menjadi darth vader.
Dia yang terpilih untuk menghancurkan darth sidious dan sisi gelap dari force.
Memang sisi gelap itu tidak akan menghilang seutuhnya,tapi setidaknya bisa menghilang untuk sesaat dan pada jedi atau makhluk lainnya akan aman dalam perdamaian.
Tekadku sudah bulat,aku akan mengajak yang lain untuk mencegah anakin dari perbuatan buruk,dan mencegahnya masuk ke dalan sisi gelap force.
Maka coruscant,tatooine,naboo,kamino,atau planet lainnya akan aman dan damai.
Lihat saja nanti,anakin!Aku berjanji akan menyelamatkanmu dari sisi gelap force.
hai-hai,hai!Aku balik lagi,dengan judul baru tentunya,sebelumnya aku berterimakasih ni,yang udah mau baca sama comment,dan kalian jangan pelit dong,tinggal teken tombol bintang aja,ya.Aku gak maksa sih,
Next chapter,aquenna alias adysti dan temen-temennya bakalan memperdalam kemampuan mereka menjadi jedi.Menggerakan benda dengan tangan kosong dan adu lightsaber,sampe nanti bakalan ada yang kegores lho,
Sampai ketemu di chapter berikutnya,
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Destiny:Star Wars
AdventureTakdir tidak selalu berjalan dengan mulus,bagai roda berputar,kadang diatas dan di bawah.Takdir memang bisa berubah,dan menggubah sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Itu lah yang dirasakan seorang gadis kecil yang cantik bernama nur adysti l...