3

890 67 5
                                    

Sehun POV

Jongin? Sedang apa dia di sini? Ini suatu kebetulan atau apa?

"Honey" Panggil Baekhyun mengernyitkan dahinya. Aku langsung mengalihkan pandanganku dan memaksakan senyum.

"Y-Ya sayang?"

"Kau kenapa?" Tanyanya lalu mengikuti arah pandangku tadi. "Kau tadi melihat apa, hon?"

Aku menggeleng, "Itu... hanya temanku, haha"

Lelaki cantik di depanku ini menggeleng sambil menggembungkan pipinya. Hah, untung dia tidak bertanya-tanya. Matilah aku jika Baekhyun sampai tahu bahwa lelaki itu tadi berusaha menggodaku. Perasaanku jadi aneh, antara senang melihat Jongin atau malah merasa risih untuk melihatnya. Otak dan hatiku bertolak belakang.

Jongin menyesap kopinya. Ia terus menerus melihatku. Dan begitu juga, aku berusaha untuk tidak menggerakkan mataku ke arah Jongin. Malam ini kencanku dengan Baekhyun, dan aku hanya boleh fokus ke Baekhyun, tidak ke yang lain.

Baekhyun mengunyah makanannya dengan lucu. Tak henti-hentinya aku mengagumi karya Tuhan yang satu ini. Mengapa dia bisa begitu lucu,ya? Aku mengunyah makananku lahap, ingin segera pergi dari tempat ini. Karena..., you know, aku tidak bisa fokus pada Baekhyun jika tidak pergi dari tempat ini.

"Ahh, selesai..." Ujarku menaruh sendokku sedikit keras di piring sehingga menimbulkan suara yang lumayan keras.

"Yak, 5 menit? Kau yakin sudah selesai?" Baekhyun membelalakkan matanya.

"Hm, kurasa begitu. Untuk apa makan cepat cepat? Haha, cepat habiskan makananmu, cantik" Ujarku mengacak rambutnya gemas. Ia menggembungkan pipinya lagi lalu kembali menyuapkan makanannya ke mulutnya sendiri.

Dari sudut mataku kulihat Jongin berdiri dari kursinya. Syukurlah jika dia sudah selesai di tempat ini. Tetapi, tunggu, dia berjalan ke arah bangkuku?

"Ekhm" Jongin berdehem. Baekhyun menatapnya sementara aku malah mengalihkan pandanganku dan mengurut pelan pelipisku.

"Ya, Tuan?"

"Bisa pinjam Sehun sebentar?"

Damn it.

"Ah, kau temannya Sehun? Tentu saja" Jawab Baekhyun tersenyum. Walaupun aku tidak melihat Baekhyun tapi aku yakin dia tersenyum manis pada Jongin.

Aku melihat ke arah Baekhyun dengan tatapan kenapa-kau-melakukan-ini lalu segera bangkit dari kursiku. Aku mengikuti langkah Jongin menuju lantai atas. 

Indahnya. Bangku-bangku tertata rapi. Terdapat lilin-lilin juga di setiap mejanya. Dan... kau bisa melihat dengan jelas bintang-bintang yang menghiasi langit. 

Jongin berdiri di tepian sehingga aku harus mengikutinya juga. Angin berhembus, membawa aura-aura yang sangat canggung di antara kami. Aku menunggunya berbicara namun dalam beberapa menit dia masih belum mengeluarkan sepatah kata. Dia sibuk memandangi langit. 

"Indah ya?" Tanyanya. Aku tahu dia hanya bertele-tele, namun tidak enak rasanya jika menghancurkan suasana dengan tidak menjawabnya. 

"Hu-um" Jawabku ringan. 

Ia menggaruk tengkuknya lalu membiarkanku berdiri di sampingnya untuk beberapa detik. Aku menatapnya aneh lalu memutuskan untuk turun ke bawah. Mungkin Baekhyun sudah bertanya-tanya mengapa aku begitu lama.

"Aku turun" Sahutku memecah keheningan yang bertaut. Aku melangkahkan kakiku sedikit buru-buru karena jujur, aku juga cukup salah tingkah jika bila terus berada di dekatnya.

OursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang