Angin semilir ditambah dengan suara gemuruh, segerumbul awan memenuhi langit yang tak lama lagi akan hujan, namun gadis ini masih setia dalam duduknya .
duduk seraya memeluk batu nisan yang baru saja ditancapkan. lihat saja tanahnya masih cokelat menandakan baru saja ada yang dipanggil kerumah tuhan. Tetes demi tetes air matanya turun membasahi baju yang ia kenakan. 1 jam pemakaman berlalu namun gadis ini masih setia dengan posisinya tangannya semakin erat memeluk nisan ituIqbaal D.R.
Lhr : 28-12-1994
Wft: 17-10-2015Tulisan itu terukir indah di nisan yang saat ini tengah gadis ini peluk . Meskipun hanya nisan namun membuat tubuh gadis ini melemas, mengerang , menangis, meraung-raung semaunya.
Langit siang sudah mulai digantingan
posisinya oleh sore. Hujan terus mengguyur namun hanya rintik rintik seolah mengerti kesedihan yang dialami gadis ini langit pun ikut menangis."Sudahlah ayo pulang (namaka...) sudah berapa jam kau disini." Gadis berambut curly menatap iba sahabatnya—(namakamu).(namakamu) sangat memprihatinkan bayangkan dress putih panjang yang sudah ternodai bagian bawahnya oleh tanah belum lagi bagian atasnya yang sudah basah akibat ia menangis. Kini (namakamu) sudah bangkit dari duduknya meskipun berat meninggalkan iqbaal namun nyatanya iqbaal sudah pergi jauh ke rumah tuhan.( namakamu) hanya tidak ingin mengecewakan salsha—sahabatnya yang sedari tadi setia menunggu (namakamu) bangkit dari duduknya dan segera pulang. (Namakamu) menghela nafasnya sedikit membenarkan rambutnya yang sudah berantakan diterpa angin sesekali ia menepis air mata yang sedari tadi tak ingin berhenti keluar dari kelopak mata (namakamu). Kini (namakamu) menggandeng tangan salsha, mencengkramnya sangat kuat, salsha tau sebegitu rapuhnya (namakamu) saat ini salsha hanya tersenyum lalu mengangguk pelan melihat (namakamu) yang seolah olah mengatakan mari kita pulang.
Keduanya berjalan beriringan sesekali (namakamu) menoleh melihat pusara kekasihnya — itu dia pangeran idiotnya tersenyum tulus kearahnya ia mengenakan kemeja putih bersih penampilannya sangat tampan jauh dari kata idiot tanpa kaca mata besar yang menggantung dihidung mancungnya. Iqbaal tersenyum melambaikan tangan pada (namakamu). Sungguh itu iqbaal? Pria itu tampan sekali atau itu hanya bayangan (namakamu)
"Iqbaal" (namakamu) berdesis membuat salsha menghentikan langkahnya manatap bingung kearah (namakamu)
"Lo butuh istirahat. Sekarang ayo pulang" salsha tau bahwa (namakamu) hanya mengkhayal berlebihan tentang iqbaal. Ya (namakamu) pun tau maksud salsha tanpa salsha beri tahu pun (namakamu) yakin dia menganggap dirinya berkhayal berlebihan. Namun kali ini (namakamu) tidak berbohong ia melihat iqbaal akhh tidak hanya bayangannya saja. (Namakamu) menundukkan kepalanya menatap kedua ujung sandalnya. Salsha menepuk pundak (namakamu) meakinkan jika semuanya akan baik baik saja. (Namakamu) uang mengerti tatapan iba salsha hanya terdiam menuruti salsha yang saat ini telah menuntunnya menuju mobil untuk pulang.************
Beberapa Jam yang lalu...
Flashback~
Angin semilir ditambah cuaca yang saat ini tidak bersahabat segerumbul awan hitam memenuhi langit sore saat ini. Namun keadaan ini tidak membuat gadis ini beranjak dari ayunan tua yang sudah sedikit berkarat saat ini menopang tubuhnya.Berkali kali ia menyibakkan rambut nya kebelakang karna diterbangkan angin membuat paras cantik nya tertutupi. Tatapannya kosong matanya sembab hidungnya memerah tubuhnya lemas . sesekali erangan kecil keluar dari bibir mungilnya. Gadis ini adalah (namakamu).
"Kamu pangeran idiot yang tuhan kirim buat lindungi aku , aku cinta sama kamu. Jangan tinggalin aku baal" ucapan itu lolos keluar bgitu saja dari bibirnya. Tangannya dengan gesit menepis satu persatu air mata yang sedari tadi bergerumbul memberontak keluar dari kelopak matanya. Dia mencintai kekasihnya namun kesadaran itu muncul saat kekasihnya koma . menyesal? Iya sangat. Tuhan adil.mungkin inilah balasan yang setimpal untuk gadis sekejam (namakamu). (Namakamu) merasakan ada decitan ayunan di sebelah nya. Wanita itu duduk diayunan sebelah ( namakamu) penampilannya sangat anggun dres putih panjang tanpa tengan dengan rambut yang ia gerai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Idiot Prince
Teen FictionAngin semilir ditambah cuaca yang saat ini tidak bersahabat segerumbul awan hitam memenuhi langit sore saat ini. Namun keadaan ini tidak membuat gadis ini beranjak dari ayunan tua yang sudah sedikit berkarat saat ini menopang tubuhnya.Berkali kali...