"(Namakamu)"
aku terkesiap ketika ada yang memanggilku dia duduk disebelah ku, duduk di sebuah bangku yang ada pinggir taman yang tak terlalu ramai ini sudah hampir malam namun aku belum mau meninggalkan tempat ini,dia pria yang aku taksir selama ini dia masih tak jauh beda dengan sebelumnya masih terlihat tampan, dan masih membuat mataku tak mau menjari objek lain untuk diamati,
"Aku gak suka sama perubahan kamu akhir akhir ini" dia mulai berbicara pada ku sesekali dia menatap ku melalui ekor matanya, aku tertawa kaku merasa lucu dengannya dia iqbaal —pria yang selama ini aku kejar bukankah dia yang memintaku untuk menjauh darinya , ada apa dengannya? Entahlah aku tak peduli namun hatiku terus memberontak ingin tahu mengapa dia berubah seperti ini,"Kamu bilang aku berubah? Hahahahaha bukannya kamu yang minta aku buat berubah?"
"Iya tapi bukan berubah seperti ini (nam...) aku ingin kamu berubah jadi lebih baik "
Dia menatap ku dengan tatapan iba dan prihatin, sudah satu minggu aku tak mengekori dia setelah kejadian dia menembak zidny di depan mata ku , sakit? Jangan ditanya lagi terlalu sakit untuk diingat,"Aku putus sama zidny aku sadar kalo aku..." aku semakin penasaran akan ucapannya yang sengaja ia gantungkan,
"Aku Ternyata sayang nya sama kamu, aku ngerasa ada yang kurang aja tanpa kamu"
Benarkah ini nyata?, aku terlalu takut bahwa semua ini mimpi
Aku hanya tak ingin aku semakin di buat sakit oleh iqbaal, ada apa dengan ku aku tiba tiba menangis menumpahkan semua yang kurasakan akhir-akhir ini, dia mendekap ku, membuatku menangis dalam dekapannya, aku tak tau apa yang harus ku katakan, hanya air mata ini yang dapat aku berikan****
Hari ini aku dan iqbaal resmi pacaran, iqbaal pria itu sangat pengertian, hari ini aku dan iqbaal akan pergi jalan-jalan, menonton bioskop semuanya kulakukan bersama iqbaal,
"Mau ice cream " dia menawariku, dengan antusias aku mengangguk aku sangat ingin es cream stoberi membayang kannya saja membuat air liur ku ingin menetes akhh lupakan jadi intinya aku ingin ice cream,
"Kita lomba lari siapa yang kalah harus teraktir ice cream yang menang sepuasnya"
"Oke" aku balik menantang meski aku tak yakin aku yang menang namun sebisa mungkin aku akan menang,
"1...2...3" dia mulai menghitung dan terus berlari begitu pula aku namun aku lebih jauh darinya karna aku mengambil start duluan hah masa bodo yang penting ice cream,
"Mang ice cream dua porsi ya mang stoberri mang" dia mang ujang penjual ice cream langgananku yang sudah satu minggu tak aku kunjungi karna rasa sakit hatiku pada iqbaal dulu, yap memang mang ujang selalu mangkal di pertigaan dekat rumah jadi aku sering kesini,
"Huft" kulihat iqbaal mulai kelelahan mengatur deru napasnya aku hanya nyengir lebar melihat iqbaal seperti itu, jarang jarang aku melihat iqbaal ngos-ngosan
"Mang dia yang bayarin" aku menunjuknya ketika ice cream ku sudah datang, dua porsi tentunya, iqbaal mengendua kesal kemuadian mengambil ice cream ku yang satunya aku balik merampasnya dengan tatapan membunuh,
"Hahahahah" aku tertawa lepas melihat dia kalah padaku hari ini benar benar menyenang kan untuk ku, dia mendekatkan tangannya ke depan wajah ku
Dia mencoel hidungku dengan ice cream stoberi ku"Hahahahahaa bhahahahah "
Iqbaal menertawai ku sangat lepas bukan hanya iqbaal namun mang ujang juga
Parah mereka berdua menertawaiku
Aku mengelap hidungku dengan ujung lengan baju yang kukenakan, Menyebalkan..******
Minggu pertamaHubungan ku makin manis saja
Minggu kedua
![](https://img.wattpad.com/cover/56919657-288-k897721.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Idiot Prince
Teen FictionAngin semilir ditambah cuaca yang saat ini tidak bersahabat segerumbul awan hitam memenuhi langit sore saat ini. Namun keadaan ini tidak membuat gadis ini beranjak dari ayunan tua yang sudah sedikit berkarat saat ini menopang tubuhnya.Berkali kali...