Yejin POV
Namaku Kim Yejin, tahun ini tepatnya pada bulan Desember aku berumur 20 tahun. Aku harus bekerja keras setiap hari untuk memenuhi kebutuhan hidupku, belum lagi untuk membayar biaya sewa apartment, dan biaya untuk kuliah. salah satu caranya adalah dengan bekerja part time di salah satu mini market di kawasan Seoul ini. Untung saja warisan yang ditinggalkan oleh orangtuaku cukup untuk membantu biaya kuliahku. Yah mau bagaimana lagi? Inilah keseharianku, selesai kuliah harus buru buru pulang untuk bersiap siap kerja.
Ayahku meninggal karena kecelakaan saat aku berumur 5 tahun, Ibuku meninggal ketika melahirkanku. Sungguh miris bukan? Kadang aku suka berpikir bahwa dunia ini tak adil. Tapi aku yakin suatu saat nanti aku berhak untuk hidup bahagia. Karena aku anak tunggal, jadi aku dititipkan pada paman dan bibiku di Busan. Alasanku pindah ke Seoul dan hidup sendiri adalah...
"Permisi??? Semuanya jadi berapa?" Ucap laki laki yang berada didepanku sambil menganyunkan tangannya di depan wajahku.
Tanpa sadar sedari tadi tanganku bergerak men-scan barang barang belanjaannya sambil melamun. "M-maaf, semuanya jadi 8.500 won," jawabku
"ini, ambil saja kembaliannya," ucap pria itu sambil menyerahkan uang 10.000 won lalu mengambil barang yang dibelinya dan buru buru pergi.
"Uhh sombong sekalii, tapi sepertinya wajahnya tampan, meskipun tertutup masker namun bola matanya sangat menarik." Tiba tiba mataku menangkap barang tertinggal didekat meja kasir, barang itu terlihat seperti gitar.
"Yaampun ceroboh sekali dia, pasti dia sangat terburu buru sampai sampai melupakan barang ini, lebih baik kusimpan, siapa tau besok dia datang dan meminta kembali gitar ini," ucapku dalam hati kemudian mengambil barang itu.
"Ah sepertinya sudah sangat malam, jam kerjaku juga sudah selesai, lebih baik aku pulang sekarang." Selesai membereskan barang, aku berpamitan pada pemilik mini market
"Tugasku hari ini sudah selesai pak, saya pamit pulang dulu ya, terimakasih." Ucapku sambil tersenyum dan melangkahkan kaki keluar.
Author POV
"Ah apa apaan perempuan itu, dia tidak tau apa aku sangat capek hari ini? Rasanya badanku remuk semua, aku ingin cepat cepat pulang dan tidur," gerutu Jisoo dalam hati sambil terus mengemudikan mobilnya.
Jisoo tiba dirumahnya yang bisa dibilang sangat mewah, Jisoo adalah anak dari pemilik perusahaan terkaya di Korea Selatan.
Tinn-tin , Jisoo membunyikan klakson mobilnya, tak lama kemudian seorang pria berbadan tegap muncul dan membukakan pintu untuknya.
"Selamat malam tuan," sapa pria itu.
"Malam" balas jisoo singkat.
Jisoo kemudian memakirkan mobilnya dan buru buru masuk kedalam rumah dengan membawa barang belanjaannya, namun ia merasakan sesuatu yang kurang.
"Omo! Bodoh sekali aku ini, aku meninggalkan gitarku di mini market itu, besok aku harus mengambilnya kembali, sekarang sudah terlalu malam untuk kembali ke mini market itu," gerutu Jisoo sambil memukul kepalanya sendiri.
"Ada apa tuan? Apa ada masalah yang menganggu tuan?" Tanya salah satu pelayan yang sedang membukakan pintu untuk nya.
"Ah tak apa, bukan masalah besar" jawab Jisoo lalu menyerahkan barang belanjaannya kepada pelayan itu kemudian masuk kedalam rumahnya dan berjalan menuju kamarnya. Jisoo membaringkan tubuhnya sebentar di ranjangnya dan menutup matanya
"Ah sungguh hari yang melelahkan."
Yejin POV
"Eungg, jam berapa sekarang?" Kuraih jam di meja dekat ranjangku dan mataku terbelalak saat melihat jam sudah menunjukan pukul 06.40,
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh My Josh!
FanfictionHidup ini terkadang terasa tak adil bukan? Namun hariku terasa cerah kembali sejak aku bertemu lagi denganmu.