4th.

352 44 162
                                    

After Story: 4

• Calum Hood Point of View •

"Michael, stop talking!"

Gue mendengus saat mendengar suara Ashton dari ruang tengah. Berjalan ke dapur, berencana untuk minum atau makan sesuatu karena perut gue lapar. Tapi suara Ashton terlebih dulu menghentikan langkah gue.

"Calum Hood!" katanya.

Gue melirik sekilas ke arahnya tanpa melakukan apapun atau menyahut panggilannya. Biarpun gue tau kalo dia mulai manggil nama lengkap pasti itu adalah hal penting.

"Come here! I need to talk to you!" katanya.

Gue mengalihkan tatapan gue dari dia, "If the things you need to talk about Elvira and I, I dont give a fuck!"

Setelah itu gue berniat melanjutkan rencana gue untuk ke dapur.

"Calum Thomas Hood, you idiot! Can you just stop your ego? its all about miss-communication between you and her! Why dont you hear the explanation from her, first? She loves you, too much. So, its impossible to her for trying to cheated on you!" kata Ashton.

Gue tertawa sarkastik, "You do love Rani too much, dont you? but you DID cheated on her, right?! its not impossible!"

Ashton terdiam setelah gue ngomong kayak gitu. Gue mendengus lantas kembali berjalan ke dapur.

Gue menemukan sepiring pancake dengan saus berry diatas meja dan mengambil naked juice di kulkas. Gue berusaha memakan sarapan gue secepat mungkin lantas meletakkan piring dan gelasnya ke mesin pencuci piring.

Setelah itu gue menggapai jaket dan kunci mobil lalu keluar dari apartemen tanpa ngomong apa-apa ke mereka.

Gue gatau mau kemana, gue gapunya tujuan pergi sepagi ini. Gue melirik ponsel gue di bangku penumpang dan entah kenapa gue memutuskan untuk menelfon Jullya.

"Calum?"

Gue terkesiap saat mendengar suaranya disebrang, "Hi. I'm sorry. am I bother you?"

"No, not at all."

Gue mengernyit, suaranya dia kok agak aneh ya?
"Hey, can we talk?"

"um.. okay. I'll meet you at park on I5. is it okay?"

"Okay. I'm on my way!"

Setelah itu gue memutar balik mobil dan mengarahkannya ke taman yang terletak di Intersection5.

15 menit kemudian gue sampai disana dan mendapati Jullya duduk di salah satu bangku taman. Gue menaikkan hoodie di jaket gue dan menghampiri dia.

"Hi, Cal!" sapanya.

Gue tersenyum tipis dan duduk disebelahnya.

"Hi, Jullya!"

Dia tersenyum, "What happen?"

Gue mengernyit saat melihat matanya sekilas. Ada garis kantung mata yang lumayan besar serta lingkaran hitam di matanya. Tanpa sadar, gue menaikan jempol gue ke arah wajahnya dan mengusap bawah mata sampai pipinya.

"What happen with your eyes?" kata gue.

Dia terkesiap dan mengalihkan wajahnya dari gue, "No. nothing happen!" katanya.

Gue mendengus samar, "Jullya, I've known you for so many years. I know right something happen. Tell me, what is it?"

Jullya menghela nafas dan meletakan kepalanya di pundak gue. Gue beralih mengelus rambut serta punggungnya.

After Story: a Bands [5SOS]Where stories live. Discover now