Prolog

282 14 2
                                    

Siapa dia?
Aku seperti mengenal dia, entah kapan dan dimana. Sungguh ini membuatku bingung.

Sudah kurang lebih dua minggu aku memperhatikannya diam diam.

Dua minggu pula aku selalu memperhatikannya, dan dia tidak pernah sekalipun menyadari itu.

Aku memperhatikan mimik wajahnya. Matanya yang tajam, mengingatkanku akan seorang dimasa lampau.

Seperti terjerumus kedalam mesin masa lalu. Setiap kali kupaksakan untuk mengingatnya, otakku serasa tertancap duri yang menggebu gebu. Sakit. Sungguh sakit.

Bayangannya selalu terngiang dibenakku. Membuat kepalaku semakin sakit jika mengingatnya.

Sungguh aku lelah memikirkan 'siapa dia sebenarnya?' Sosok misteriusnya mampu membuatku terpana.

Ingin sekali aku menculiknya, membawanya ke sebuah gudang, dan kupaksakan dia untuk bercerita siapa dia sebenarnya. Oh tidak, aku tidak sejahat itu(untuk saat ini).

Seperti pecahan kaca yang sulit di satukan kembali, begitu juga dengan serpihan ingatan masalalu ku.

Entah apa yang membuatku seperti ini, seperti ada sesuatu yang hilang dalam hidupku. Apapun itu jelas aku tidak mengetahuinya.

Andai saja ada seseorang yang bersedia menceritakannya pasti aku tidak akan merasa seperti ini.

Sungguh aku tidak mengerti ada apa denganku ini.

NandaditTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang