Chapter 6

9 1 0
                                    

MEVOLION

Aku tuh bete,kesel,marah. Karna setiap ada Anggi semua orang selalu membelanya walau dia yang salah aku yang jadi kambing hitamnya. Mama dan papa selalu memberikan apapun yang dia inginkan dengan alasan 'dia berlibur dan dia tamu di rumah' pokoknya sebel deh aku.

Malas bertemu dengan Anggi aku sampai melewatkan makan siang ku dan hari semakin larut. Aku berniat melewatkan makan malam ku hari ini entahlah aku merasa perutku sudah kenyang. Yang aku lakukan duduk di balkon kamar ku tiba - tiba ponsel ku berdering.

' Cana kecot calling '

" Hallo "
" ... "
" Gue kesana sekarang lu tunggu ya "

Klik

Cana menelfon menyuruh ku untuk ketempatnya nada suaranya sedang gelisah dan sedih. Aku langsung lari ke kamar mandi dan mengganti baju ku. Aku turun ke bawah dengan tergesa gesa mengundang tanya dari seluruh penghuni rumah.

" Kamu mau kemana Evo " Tanya papa padaku.

" Pergi " Kata ku cepat dan langsung bergegas keluar rumah diiringi teriakan penghuni rumah yang meneriaki nama ku tapi tak ku hiraukan.

Menunggu taksi yang lewat lalu menuju rumah Cana.

AUTHOR

Sampai di rumah Cana Evo masuk dengan tergesa gesa,Evo melihat Cana duduk di ruang tamu sambil menangis. Disana sudah ada Neta dan Keila menenangkan Cana.

" Na lu kenapa sih kok nangis,dia kenapa ? " Tanya Evo pada Cana dan Keila.

" O-oma, O-opa gue Vo mereka kecelakaan sekarang mereka udah di rumah sakit. Gue harus ke London hari ini " Kata Cana sesegukan.

" Shhtt ... Udah dong Na jangan nagis lagi gak liat mata lu kaya panda kejedot meja sembep gitu " Ucap Keila.

Ketiga sahabatnya itu mencoba menenangkan Cana,tapi mereka tidak bisa menunda keberangkatan Cana ke London.

22.30 . Evo,Keila,Neta san Cana sudah berada di bandara Soeta untuk melepas kepergian Cana ke London. Cana menceritakan apa yang sebenarnya terjadi tak lama ia harus pergi dengan rela tak rela Evo,Keila dan Neta melepas kepergian Cana,tante Vanni dan om Aditya.

Neta,Keila dan Evo memberikan pelukan terakhir untuk melepas kepergian Cana.
" Sering contac kita - kita ya Na kita bakal kangen sama lu deh " Kata Keila di sela sela pelukan.

" Gue juga pasti kangen kalian,tenang ajah gue sehari tiga kali ngubunhin kalian kok " Jawab Cana.

" Hahaha kalah orang minun obat " Mereka terrawa bersama.

Setelah puas memeluk sahabatnya kini giliran mereka memeluk tante Vanni dan om Aditya bergantian mengucapkan rasa prihatin dan hati hati.

Cana,tante Vanni dan om Adiyta sudah lepas meninggalkan Indonesia.

" Gue pasti bakal kangen banget sama mulut pedesnya Cana " Ucap Evo sedih.

" Bukan lu doanh Vo,tapi kita semua " Sahut Neta.

" Udah dari pada di sini terus kita sedih - sedihan mending balik besok kan kuta masih harus sekolah " Usul Keila.

" Yuk balik tapi gue nebeng yak,tadi gue kesini naik taksi hehehe " Jujur Evo.

" Ane juga bu " Timpa Cana

" Okay,let's go honey back home "

Mereka menuju parkiran dan langsung pergi meninggalkan bandara. Karna rumah Evo lebih dekat dibanding rumah Neta otomatis Evo diantat lebih dulu.

" Thanks ya udah nganterin gue " Ucap Evo tulus.

" Najis lu,kayak sama siapa ajah "

" Taulu nyet biasanya juga udah dianterin trus kabur langsung hahaha " Timpa Keila.

" Yeeee dasar geblek gue bilang makasih salah,gak bilang makasih di bilang aneh lu mah bukannya seneng temennya ngomong makasih ini malah dibilang najis. Dasar goblok "

" Hahaha drama banget idup lu,udah sana masuk noh kakak tertua lu udah nunggu depan pager " Ucap Neta sambil menunjuk kearah pager,Evo dan Keila langsung melihat kearah pager benar saja Gial sudah menunggu dengan muka yang sulit diartikan.

" Kakak ganteng gue yang satu itu kenapa Vo mukanya serem gitu sih ? Lu gak ijin yah kalo mau nganter Cana ? " Tuduh Keila.

" Udahlah nanti gue ceritain,gue masuk dulu ya dahhhh " Ucap Evo lalu keluar dari mobil Keila,karna hari makin larut Keila langsung melajukan mobilnya kerumah Neta diiringi lambaian tangan Evo.

Evo berbalik dan berjalan menuju pagar rumahnya,benar saja disana Gial sudah menunggu Evo pulang.

" Dari mana kamu,gak ijin gak pamit, ditelfon gak bisa disms gak di bales kemana kamu ?! " Gial mencoba untuk tidak berteriak kepada Evo.

" Handphone aku mati,aku kira kakak gak bakal nyari aku kan udah ada yang baru " Jawab Evo ogah - ogahan.

Ia langsung menerobos tubuh Gial dan langsung masuk kedalam rumah. Diluar diintrogasi didalam pun sama. Jiliana,Kelvin dan Gio sudah menunggu dengan muka geram diikuti tatapan sinis Anggi dan tante Suci. Pertanyaan yang sama yang dilontarkan Gial di tanyakan lagi kali ini melalui mulut seorang Ibu.

" Kamu dari mana Evo,kita semua khawatir sama kamu pergi gitu ajah " Kata Jiliana.

" Aku pergi kerumah Cana "

" Kamu bisa kan ngasih kabar kekita lewat handphone kamu,gak pamit lagi " Cecar Gio.

" Udah deh besok lagi ya nanya nya aku cape,ngantuk mau tidur " Setelah berkata begitu ia berjalan kearah kamarnya namun berhenti mendengar sebuah kalimat yang menohok hati nya.

" Sejak kapan sih kamu jadi anak kurang ajar ?! pergi main pergi ajah diajak ngomong jawabnya kayak gitu. Sejak kapan kamu keluar malem tanpa tujuan jelas hah ?! Liat Anggi,dia anteng anteng ajah di rumah kalo pun dia mau pergi dia bilang ke kita semua gak kayak kamu nyelonong seenaknya ! " Ayah yang selama ini dia sayang membedakannya dengan orang lain.

Evo mendengar itu langsung berbalik tak terima dengan pernyataan Kelvin.

" UDAH PUAS PAPA BANDINGIN AKU SAMA ORANG BUSUK KAYAK DIA ?!! PUAS KALIAN SEMUA MOJOKIN AKU HANYA KARNA AKU GAK PAMIT SAMA KALIAN ?! AKU PERGI KERUMAH CANA BUAT NENANGING DIA,OMA OPANYA KECELAKAAN DI LONDON SEBAGAI SAHABATNYA AKU GAK MUNGKIN DIEM AJAH ?!!! DIA SAHABAT AKU ! " Kilah Evo menggebu - gebu.

" TAPIKAN KAMU BISA PAMIT SAMA KITA ! " Kelvin masih tidak mau kalah ia ikut berteriak juga menyanggah pernyataan Evo.

" Oke aku yang salah,selama ada Anggi aku tetep salah dimata kalian mau seberapa benernya aku kalian tetep gak percaya "

Evo meninggalkan mereka semua dengan perasaan kacau,baru kali ini semarah - marahnya Kevin dengan Evo ia berteriak seperti itu dan tega memandingkan Evo dengan Anggi.

Menangis hal yang ia lakukan setelah masuk kedalam kamarnya. Ia tidak rela semua orang membela Anggi secara terang - terangan,malah kini Ayahnya pun membandingkan dia dengan Anggi.

" Sampe kapan pun gue bakal benci sama lu Nggi " Kalimat itu yang sudah terpatri dalam hatinya.

**************************************************

Happy New year Readrist yeayy
... maaf ya aku lelet next Chapter nya semua kalian suka sama chapter baru yang aku post okayyyy ...
Jangan lupa vomment
Maap kalo typo

#SALAMAS

M I C ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang