" MORNING WORLDDDDD !! " Teriakan yang keluar dari mulut kecil seorang gadis mampur membuat jiwa orang orang yang di meja makan keluar dari raganya.
" UHUK..UHUKK"
" EVOOOOO!!!" Terdengan teriakan balik dari kedua laki laki yang memiliki wajah serupa tapi tak sama itu.
"Sayang, Kenapa harus teriak teriak sih masih pagi loh" Ujar sang perempuan paruh baya.
"Hehe maaf mama, aku lagi seneng ajah ini kan hari pertama masuk sekolah setelah libur panjang kemarin" Ujan sang gadis menjawab semua tingkah lakunya.
Dia, Mevolion Beleniomo gadis berusia 19 tahun yang kini duduk dibangku sekolah menengah atas tingkat akhir dengan tingkah absrut dan ceria nya mampu membuat dia dicintai di tengah keluarga kecilnya terkecuali kakak sulungnya Arshio Belenimo, pemuda berusia 23 tahun itu belum mengganggap Evo bagian dari keluarganya.
"Bisa gak pagi pagi gak ganggu orang" Siapa lagi kalau bukan Arshio dengan mulut pedasnya.
"Maaf kak chio, Evo gak maksud bikin kak chio terganggu"
" Chio, udah ya sayang, Evo ayo duduk kita sarapan bareng biar nanti gak telat berangkatnya" Seperti bak malaikat di tengah tengah keluarga begitulah peran dari sang ibu,
Evo menurut dengan mengambil posisi duduk tepat di sebelah Gial, kakak kedua dari Evo. Makan dengan diam disertai keheningan dibelakangnya tidak ada yang membuka suara hingga.
"Daddy sudah selesai, Gial Gio bisa berangkat bareng Evo dan Chio Daddy tunggu di kantor" Ucapnya sambil berdiri dan melihat keempat anak anaknya.
" Sayang, hari ini aku pulang terlambat karena harus mengerjakan beberapa pekerjaan" sambil mengecup kening istrinya.
"baik kabari aku" Pria itu mengangguk dan berlalu.
"aku sudah selesai, ayo pergi kak" Evo menusul pergi dengan wajah tertekuk mendahuluin kedua kakak kembarnya.
"Bang chio, bisa gak lain kali gak perlu pedes begitu ngomongnya ke Evo kasian dia" Diangguki oleh Gio seakan setuju dengan perkataan Gial.
"Harusnya kalian juga melakukan hal yang sama kaya yang gue lakuin" "Aku pergi mom"
"kami juga mom" ucap kembaran itu sambil bergantian mengecup pipi sang ibu.
Evo yang duduk tepian depan rumahnya menunggu kedua kakak kembarnya keluar sambil temenung mengingat kejadian di meja makan tadi. Chio masih belum menerima dirinya sebagai bagian dari keluarga Belenimo.
Cukup lama ia merenung sampai fokusnya terpecahkan kala mendengar deru motor Chio lewat didepannya, Chio tidak sama sekali menengok kearah Evo yang duduk. Evo menarik nafas panjang melihat Chio yang masih menghiraukan dia sampai Evo tak sadar bahwa cairan bening keluar dari kedua matanya.
"Sampai kapan kak Chio menganggap aku sebagai pembuhuh" Lirihnya
TIIN..TIIINN
"Baby, ayo berangkat nanti kamu terlambat" ajak Gio yang duduk di kursi ypengemudi. Mendengar suara Gio, Evo yang menunduk lekas menghapus air matanya agar Gio dan Gial tidak khawatir dan segera masuk kedalam mobil dengan senyuman.
"LETSGOOOOO"
Perjalanan dari rumah kesekolah membutuhkan waktu 30-45 menit lamanya, sepanjang perjalanan mereka terlihat mengobrol dan bersenandung bersama.
"Hey Twins, Aku turun disini saja, malas kalau harus jalan dari parkiran. Thankyouu" Evo yang sudah tidak sabar bertemu dengan ketiga temannya langsung ngacir tanpa menunggu jawaban dari kedua pemuda itu. Gio dan Gial yang sudah hafal betul bagaimana kelakuakn Evo hanya tersenyum saja.
Evo berlari menuju kelasnya tidak sabar untuk bertemu dengan Neta, Cana dan Keila hanya untuk mendengar mereka berceloteh mampu membuat suasana hatinya bertambah baik.
"Girlss! I miss uuuu" Evo lari memeluk ketiga temannya dengan heboh, jangan di tanyalagi bagaimana reaksi Cana, Neta dan Naila tentu saja sama hebohnya.
"Gimana gimana liburan kalian, seru kah?" Tanya Evo
" Gokil banget, lu harus tau gue kemaren ke ..."Bertukar cerita tentang liburan mereka, keadaan mereka selama belibur dan lain sebagainya adalah rutinitas pagi ini dikelas.
Cana pertama kali bertemu Evo pada saat masih duduk di bangku Sekolah Menengah , saat itu ia adalah murid pindahan di sekolah Evo. Karena duduk bersampingan Evo dan Cana berkenalan secara kebetulan. Namun Neta yang lebih lama mengenal Evo terhitung sejak mereka duduk dibanku Sekolah Dasar, bagaimana bisa mereka berteman? tentu saja ibu Neta dan ibu Evo berteman dekat.
Sementara Kaila dikenalkan oleh Cana pada saat itu masa orientasi siswa Cana dan Keila berada pada kelompok yang sama.Cukuplama mereka mengobrol dan terhenti karena guru yang mengajar telah memasukiruang kelas.

KAMU SEDANG MEMBACA
M I C E
DiversosMasa lalu yang indah akan menjadi kenangan yang akan diingat sampai kapan pun, Hingga aku sudah bahagia bersama orang - orang tertentu disebuah tempat yang indah dan nyaman. Aku mau berbagi kebahagiaan dan sedih ku pada kalian,jadi..selamat datang d...